Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Jokowi percepat tarik utang luar negeri senilai Rp 436 T

Pemerintah Jokowi percepat tarik utang luar negeri senilai Rp 436 T dollar. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan akan mempercepat realisasi penarikan utang luar negeri. Hal ini dilakukan untuk membiayai proyek-proyek penting terutama di sektor infrastruktur.

"Realisasi pinjaman luar negeri dipercepat supaya proyek-proyek segera bergerak," kata Sofyan Djalil dikutip Antara, di Jakarta, Kamis (16/4).

Menpupera Basuki Hadimoeljono mengatakan bahwa semua pengadaan untuk program strategis Kemenpupera pada tahun 2015 ini sudah dilakukan melalui mekanisme lelang elektronik (e-procurement). Lelang tersebut telah mencapai 9.850 paket atau mencapai 71,69 persen dari total 13.739 paket atau bernilai sekitar Rp 59,9 triliun atau 77,38 persen dari total Rp 77,4 triliun pagu.

"Pertumbuhan ekonomi terkait tiga hal, ekspor, konsumsi dan investasi," katanya dan menambahkan, infrastruktur penting guna menggerakkan ekonomi.

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menyatakan daftar rencana pinjaman luar negeri pemerintahan Jokowi - JK sepanjang 2015-2019 sebesar USD 34 miliar atau setara dengan Rp 436 triliun, yang mayoritas akan dialokasikan untuk proyek infrastruktur.

Jumlah tersebut merupakan nilai yang akan tertera dalam "Blue Book" atau Daftar Pinjaman Luar Negeri 2015-2019 yang rencananya akan diterbitkan pada Mei 2015 ini.

Deputi Bidang Pendanaan Pembangunan Kementerian PPN/Bappenas Wismana Adi Subrata, di Jakarta, Minggu (12/4), menjelaskan nilai tersebut merupakan akumulasi rencana pinjaman luar negeri dari seluruh program prioritas Kementerian/Lembaga. "Utamanya untuk proyek infrastruktur," katanya.

Ada pun kementerian-lembaga yang paling banyak mencantumkan pinjaman luar negeri adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat senilai 23 miliar dolar AS. Beberapa sektor yang diusulkan PU-Pera antara lain pendanaan proyek air minum dan sanitasi senilai USD 5 miliar, jalan tol USD 3 miliar , konektivitas jembatan dan jalan USD 2 miliar, dan penanggulangan banjir USD 1,6 miliar.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengharapkan berbagai pekerjaan awal infrastruktur yang termasuk dalam program strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada 2015 ini mulai bisa dilakukan dengan segera.

"Kami harapkan bulan (Mei) depan semuanya memasuki pekerjaan awal," kata Wapres.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
Jokowi Akhirnya Buka-Bukaan Alasan Getolnya Pembangunan Infrastruktur
Jokowi Akhirnya Buka-Bukaan Alasan Getolnya Pembangunan Infrastruktur

Infrastruktur menjadi kunci dari penopang aktivitas ekonomi.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Daftar Megaproyek Infrastruktur Peninggalan Jokowi Selama 10 Tahun
Daftar Megaproyek Infrastruktur Peninggalan Jokowi Selama 10 Tahun

Menariknya, kisah sukses Jokowi membangun infrastruktur tak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga luar Jawa. Sebut saja proyek Tol Trans Sumatera.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun
Pemerintah Jokowi Selesaikan 190 Proyek Strategis Nasional dari 2016-2023, Nilai Investasi Rp1.515 Triliun

Estimasi total serapan tenaga kerja langsung (direct) secara kumulatif dari penyelesaian 190 PSN tersebut mencapai 2,71 juta orang.

Baca Selengkapnya
Airlangga Targetkan 41 Program Strategis Nasional Selesai Tahun Ini
Airlangga Targetkan 41 Program Strategis Nasional Selesai Tahun Ini

Secara kumulatif sepanjang 2016-2024 terdapat 198 proyek yang telah diselesaikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024
Pemerintah Ternyata Sudah Tarik Utang Rp107,6 Triliun di Januari 2024

Adapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Baca Selengkapnya
RI Utang Rp14,51 Triliun ke Jepang untuk Bangun MRT Medan Satria-Tomang, Dicicil Selama 40 Tahun
RI Utang Rp14,51 Triliun ke Jepang untuk Bangun MRT Medan Satria-Tomang, Dicicil Selama 40 Tahun

Utang ini untuk pembiayaan pembangunan proyek fase I tahap 1 yang menghubungkan Medan Satria-Tomang sepanjang 24,5 kilometer.

Baca Selengkapnya
Jokowi: 2024 Tahun Terakhir Pemerintahan Periode Ini, Tuntaskan Pembangunan yang Belum Selesai
Jokowi: 2024 Tahun Terakhir Pemerintahan Periode Ini, Tuntaskan Pembangunan yang Belum Selesai

"Tuntaskan agenda pembangunan yang belum selesai," kata Jokowi

Baca Selengkapnya
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia
Bukan China, Ternyata Ini Negara yang Paling Banyak Investasi di Indonesia

Realisasi investasi ini lebih tinggi dari target Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya