Pemerintah kaji pemberian subsidi penyambungan listrik di 2019
Merdeka.com - Pemerintah berencana memberikan suntikan subsidi pemasangan listrik golongan pelanggan 450 volt ampere (va) dan 900 va untuk masyarakat tidak mampu. Jika rencana ini akan dilakukan, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) memasukkan anggarannya untuk tahun depan.
Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengatakan saat ini masih ada masyarakat yang belum menikmati listrik, karena tidak mampu membayar biaya penyambungan listrik. "Biaya sambung tidak usah di Halmahera Barat, di Jawa Barat saja ada rumah ada sambungan listrik, tapi dia tidak sambung masalah kemampuan bayar biaya sambung mungkin Rp 1-1,5 juta," kata Menteri Jonan di Jakarta, Selasa (24/7).
Anggaran subsidi penyambungan listrik rencananya dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja (RAPBN) 2019. Jika dikabulkan, maka jumlah masyarakat yang menikmati listrik akan bertambah.
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Siapa yang memanfaatkan energi listrik? Listrik telah menjadi salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari.
-
Kenapa subsidi energi penting? 'Subsidi ini selalu menjadi hal yang penting untuk negara kita ini, karena dengan subsidi maka pemerintah ini memang bisa hadir langsung untuk masyarakat dan membantu masyarakat menghadapi gejolak harga, ketersediaan pasokan, dan lain sebagainya,' tambah Isa dalam sambutannya pada acara tersebut.
-
Mengapa program Listrik Desa diluncurkan? Keinginan itu dimulai dari Bantul pada Mei 2015, Pemerintah mencanangkan program pembangkit listrik 35.000 MW melengkapi 7.000 MW yang sudah dibuat pemerintah sebelumnya.
"Kalau ditanya transparansi subsidi ini sudah transparan kok, yang tidak ada subsidi untuk bayar sambungan baru untuk rumah tangga tidak mampu, kalau mau dimasukan di 2019," tuturnya.
Menurut Menteri Jonan, anggaran subsidi penyambungan listrik baru untuk masyarakat tidak mampu tidak besar, jika setiap penyambungan listrik disubsidi Rp 2 juta sedangkan jumlah rumah yang akan disambung ada 10.000 unit maka anggaran yang dibutuhkan hanya Rp 20 miliar.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaUsulan subsidi tarif listrik juga mengacu pada nilai tukar sebesar Rp15.300-Rp16.000 per USD.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2024, subsidi dan kompensasi untuk BBM, gas Elpiji dan listrik sebesar Rp329,9 triliun.
Baca SelengkapnyaLaporan subsidi listrik yang melenceng ini dikemukakan oleh Strategi Nasional Pencegahan Korupsi.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempermudah aturan untuk memperoleh subsidi motor listrik. Menyusul, sepinya peminat akibat persyaratan yang dianggap terlalu rumit.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan anggaran tersebut disiapkan demi menjaga stabilitas harga energi.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terus memberikan subsidi untuk LPG 3 Kg, solar, minyak tanah, dan listrik, khususnya untuk rumah tangga miskin dan rentan.
Baca SelengkapnyaUntuk subsidi dan kompensasi energi disiapkan pagu sebesar Rp394,3 triliun, tumbuh 17,8 persen dari pagu 2024 yang sebesar Rp334,8 triliun
Baca SelengkapnyaLangkah ini diambil setelah menghadapi realita minat masyarakat terhadap motor listrik masih sepi.
Baca SelengkapnyaMinat masyarakat untuk membeli motor listrik masih rendah. Untuk itu, pemerintah masih melakukan pengkajian terhadap syarat subsidi tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain pelanggan rumah tangga, ada empat golongan lain yang berhak menerima subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaSubsidi konversi motor listrik juga akan naik dari sebelumnya Rp7 juta menjadi Rp10 juta.
Baca Selengkapnya