Pemerintah Kebut Pembangunan Bendungan Pamakkulu Senilai Rp1,6 Triliun di Sulsel
Merdeka.com - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus mengebut pembangunan Bendungan Pamukkulu di Desa Kale Ko'Mara, Kecamatan Polong Bangkeng Utara, Sulawesi Selatan. Bendungan yang digarap di lahan seluas 6.000 hektare (Ha) ini akan menelan anggaran hingga Rp1,6 triliun.
Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang, Ditjen SDA, Adenan Rasyid mengatakan, kontrak proyek ini dimulai sejak tahun 2017, namun baru bekerja efektif pada 2019 karena proses pembebasan lahan. Dia pun menargetkan pembangunan bendungan bisa rampung di 2024.
"Walaupun kontrak kita habis 2024, namun saya mau dorong 2023 sudah selesai. Jadi ada semangat percepatan di situ. Melihat sumber daya manusia di sini saya yakin bisa, dan dukungan dari pemerintah daerah. Kita komunikasi aktif dengan pemda mencari solusi bila ada permasalahan di lapangan," kata Adenan di Makassar, Kamis (11/11).
-
Kapan Bendungan Pucang Gading dibangun? Pintu air itu dibangun pada tahun 1918 oleh pemerintah kota praja Semarang.
-
Kenapa Kementerian PUPR membangun bendungan? Oleh sebab itu, di hadapan peserta World Water Forum ke-10 Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
-
Kapan Bendungan Pamayaran mulai dibangun? Menurut sejarahnya, bendungan ini dibangun selama 20 tahun, dimulai pada 1905 dan selesai di 1925.
-
Kapan proyek pemeliharaan jembatan dimulai? Proyek penguatan tiang jembatan itu sudah dimulai sejak tahun 2020 lalu.
-
Kapan proyek ini dimulai? Proses penghidupan kembali quagga ini dilakukan melalui The Quagga Project, yang dimulai pada 1987.
-
Dimana lokasi Bendungan Pucang Gading? Bendungan ini mengontrol debit air dari Ungaran yang mengarah ke daerah Semarang bagian timur.
Dia menjelaskan, bendungan ini memiliki banyak manfaat untuk warga sekitar. Pertama, untuk irigasi. Bendungan ini mampu meningkatkan indeks pertanaman (IP) dari 150 persen menjadi 250 persen
"Sekarang IP nya 150 yakni padi palawija. Karena kekurangan air jadi ada 1 musim yang tidak bisa ngapa-ngapain. Dengan adanya bendungan kita naikkan IP jadi 250 jadi padi-padi-palawija. Jadi kalau biasanya petani bisa menanam padi sekali dan palawija dalam setahun, tapi nanti bisa jadi padi-padi-palawija," imbuhnya.
Sediakan Air Baku
Selain itu, bendungan ini mampu menyediakan air baku Kota Takalar hingga 160 liter per detik, pengendalian banjir, konservasi sumber daya air, Pembangkit Listrik Tenaga Air hingga 4,3 Megawatt (MW), dan pengembangan pariwisata.
"Konservasi memberikan imbuhan-imbuhan ke air tanah. Nanti akan terlihat kalau misalnya masyarakat harus menggali 12 meter baru ada air, namun kalau ini sudah berjalan, bisa jadi 3 meter sudah ada air. Kemudian ada pengendalian banjir. Ini pasti bisa mereduksi banjir," jelasnya.
Pembangunan ini terbagi dari dua paket pengerjaan. Pertama, konstruksi senilai Rp852,4 miliar oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Daya Mulia Turangga dengan skema kerja sama operasi (KSO). Paket II dikerjakan oleh PT Nindya Karya Wilayah V dengan kontrak senilai Rp811,4 miliar, termasuk PPN.
Adenan menjelaskan, saat ini pembebasan lahan sudah mencapai 30 persen. Di mana pembangunan dilakukan bersamaan dengan pembebasan lahan. Sementara pengerjaan konstruksi sudha mencapai 22 persen. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nilai anggarannya untuk Paket I mencapai Rp934 miliar dan pembangunannya selesai lebih cepat dari target yang ditentukan pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBendungan ini diharapkan memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar
Baca SelengkapnyaPembangunan bendungan itu menelan menelan biaya Rp836 miliar.
Baca SelengkapnyaBendungan yang telah diselesaikan pekerjaannya antara lain, Bendungan Karian Banten, Bendungan Tapin Kalimantan Selatan, Bendungan Leuwikeris Jawa Barat.
Baca SelengkapnyaSisanya sebanyak 42 PSN, ditargetkan selesai setelah tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBendungan yang hampir rampung ada di Nusa Tenggara Timur dan Aceh.
Baca SelengkapnyaBendungan ini merupakan salah satu proyek strategis nasional pemerintah dengan nilai kontrak senilai Rp577,13 miliar.
Baca SelengkapnyaPada proyek ini, perseroan sebagai kontraktor utama yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan dua paket pekerjaan.
Baca SelengkapnyaBendungan ini baru saja diresmikan oleh Presiden Joko Widodo yang nantinya bisa mengaliri area pertanian hingga ribuan hektare.
Baca SelengkapnyaBendungan Jragung ditargetkan rampung pada tahun 2024. Bendungan ini diproyeksikan memiliki kapasitas tampung 90 juta m3.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan pentingnya pengelolaan air untuk mendukung kesejahteraan masyarakat dan pertanian.
Baca SelengkapnyaDiresmikan Jokowi, Bendungan Ameroro Garapan Hutama Karya Berpotensi Jadi Pembangkit LIstrik Tenaga Mikro Hidro
Baca Selengkapnya