Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah kembangkan rumah anti gempa dengan teknologi RISHA

Pemerintah kembangkan rumah anti gempa dengan teknologi RISHA Ilustrasi gempa bumi. ©2012 Shutterstock/A.S. Zain

Merdeka.com - Kementerian PUPR tengah mengembangkan rumah tahan gempa yang menggunakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat atau RISHA. Teknologi ini menggunakan panel "knock down" sehingga mudah dipasang dan lebih cepat penyelesaiannya serta biaya lebih murah dibandingkan konstruksi rumah konvensional.

Kepala Pusat Litbang Permukiman, Balitbang, Kementerian PUPR Arief Sabarudin mengatakan konstruksi rumah tahan gempa yang rencananya bakal dibangun untuk pemulihan pascagempa berkekuatan 7 skala richter (SR) di Lombok, 5 Agustus 2018, diperlukan sebagai mitigasi bencana karena wilayah Lombok dinilai termasuk salah satu wilayah rawan gempa.

Dengan jumlah rumah yang rusak cukup banyak dan kebutuhan proses rekonstruksi rumah yang cepat, maka produksi panel-panel beton RISHA akan dilakukan di workshop sehingga kualitas dan ukurannya bisa terstandarisasi. Panel beton tersebut kemudian akan disebar dan pemasangannya dilakukan oleh masyarakat dengan pendampingan dari Kementerian PUPR.

Orang lain juga bertanya?

"Untuk memproduksi panel beton akan dilakukan di workshop. Misalnya, melalui peran salah satu BUMN Karya yang sudah menyatakan siap untuk membuka workshop disana. Produksi panel beton juga terbuka bagi perusahan kecil menengah lainnya, karena kebutuhan panel betonnya jumlah banyak dan rentang waktu yang cepat," papar Arief dikutip Antara, Rabu (15/8).

Untuk tahap awal, Puslitbang Permukiman pada Selasa (14/8) telah mengirimkan panel-panel beton RISHA dari Jakarta dan Denpasar yang dapat digunakan untuk membangun 20 unit RISHA beserta tenaga ahli RISHA. Diperkirakan minggu depan sudah dapat digunakan untuk mengedukasi warga Lombok mengenai cara pemasangan RISHA.

"Selain mengirim panel beton precast, kami juga membawa cetakan yang nantinya akan digunakan untuk pelatihan kepada masyarakat, sehingga masyarakat ikut terlibat, mulai dari pembuatan komponen sampai dengan perakitan," jelasnya.

Menurut dia, aplikasi RISHA untuk rekonstruksi rumah-rumah yang hancur pasca bencana sudah banyak dilakukan di berbagai tempat seperti rekonstruksi rumah pasca gempa bumi dan tsunami di Aceh dan Nias tahun 2004, gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006 dan bencana erupsi Gunung Sinabung tahun 2015.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tertarik Bangun Rumah Tahan Gempa? Ternyata Biayanya Tak Sampai Rp100 Juta
Tertarik Bangun Rumah Tahan Gempa? Ternyata Biayanya Tak Sampai Rp100 Juta

Rumah tahan gempa di Indonesia menggunakan teknologi RISHA.

Baca Selengkapnya
Brantas Abipraya Kontribusi Pembangunan 2.100 Rumah Khusus untuk Pejuang Eks Timor Timur di Kupang
Brantas Abipraya Kontribusi Pembangunan 2.100 Rumah Khusus untuk Pejuang Eks Timor Timur di Kupang

Brantas Abipraya (Persero) kembali membuktikan kehadirannya untuk Indonesia dengan berperan aktif turut membangun 2.100 Rumah Khusus

Baca Selengkapnya
Mengenal Konsep Rumah Modular, Hunian Ramah Lingkungan dan Kurangi Konsumsi Energi
Mengenal Konsep Rumah Modular, Hunian Ramah Lingkungan dan Kurangi Konsumsi Energi

Rumah modular adalah rumah dengan konstruksi bangunan khusus yang terbuat dari material rakitan pabrik.

Baca Selengkapnya
Bangun Perumahan Ramah Lingkungan, Semen Indonesia Siap Kolaborasi dengan Pihak Perbankan
Bangun Perumahan Ramah Lingkungan, Semen Indonesia Siap Kolaborasi dengan Pihak Perbankan

Baru-baru ini SIG berkolaborasi dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk mendorong pembangunan ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya
Inovasi Anak Usaha SIG, Buat Bata Interlock Tahan Gempa dan Pembangunan Rumah Diklaim Lebih Cepat
Inovasi Anak Usaha SIG, Buat Bata Interlock Tahan Gempa dan Pembangunan Rumah Diklaim Lebih Cepat

Durasi konstruksi pembangunan rumah menggunakan bata interlock juga dinilai lebih cepat daripada bata biasa karena tak memerlukan proses perendaman bata.

Baca Selengkapnya
Bangunan 4 Lantai untuk Hunian Pekerja di IKN Selesai dalam 29 Jam
Bangunan 4 Lantai untuk Hunian Pekerja di IKN Selesai dalam 29 Jam

Pengerjaan singkat HPK tahap 2 menjadi bukti kemajuan konstruksi Indonesia yang diwujudkan di IKN.

Baca Selengkapnya
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit
Prabowo Tugaskan Unhan Bangun Rumah Terapung Murah, Harganya Rp150 Juta per Unit

Penugasan ini diberikan lantaran Prabowo menilai pembangunan Giant Sea Wall tidak bisa diselesaikan dalam waktu cepat.

Baca Selengkapnya
Peneliti BRIN Ungkap Sederet PR Hadapi Ancaman Gempa Megathrust
Peneliti BRIN Ungkap Sederet PR Hadapi Ancaman Gempa Megathrust

BMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Mau Beli Rumah Bisa Dapat Bantuan Biaya Admin Hingga Rp4 Juta
Masyarakat Mau Beli Rumah Bisa Dapat Bantuan Biaya Admin Hingga Rp4 Juta

Pemerintah akan memberikan insentif pajak sektor properti.

Baca Selengkapnya
Mengenal Fenomena Urban Heat Island, Sebabkan Peningkatan Suhu Bumi dan Cara Mencegahnya
Mengenal Fenomena Urban Heat Island, Sebabkan Peningkatan Suhu Bumi dan Cara Mencegahnya

Sosialisasi bangunan dan rumah yang ramah lingkungan dengan indikator hemat energi dan rendah karbon sudah gencar dilakukan.

Baca Selengkapnya
Ganjar-Mahfud Siapkan Program Unggulan 10 Juta 'Rumah Kita', Sasarannya Rakyat Kecil dan Anak Muda
Ganjar-Mahfud Siapkan Program Unggulan 10 Juta 'Rumah Kita', Sasarannya Rakyat Kecil dan Anak Muda

Anggota TPN Ganjar-Mahfud Achmad Baidowi membocorkan salah satu program unggulan Ganjar-Mahfud di pilpres 2024

Baca Selengkapnya
Potret Rumah PNS di IKN, Lampu dan AC Bisa Dikontrol dari Handphone
Potret Rumah PNS di IKN, Lampu dan AC Bisa Dikontrol dari Handphone

Engineering Smart Home, Fauzi yang mendampingi di lokasi menjelaskan smart home system dapat dikendalikan melalui aplikasi panel di ponsel pintar.

Baca Selengkapnya