Pemerintah klaim impor 500.000 ton beras jilid II tak ganggu produksi petani
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan izin impor beras sesi kedua pada tahun ini, kepada Perusahaan Umum (Perum) Badan Urusan Logistik (Bulog) sebanyak 500.000 ton. Izin impor kedua tersebut diberikan dalam rangka stabilisasi harga beras di pasar.
"Jangan tanya (dapat menjaga pasokan beras) berapa lama, kita lihat harga sudah turun belum. Artinya yang medium itu masih Rp 10.500, padahal HET (Harga Eceran Tertinggi) Rp 9.450," ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, ketika ditemui di Kantornya, Jakarta, Rabu (16/5).
Dia pun menegaskan kedatangan 500.000 ton beras impor jilid II tersebut, tidak akan mengganggu produksi beras dalam negeri dari panen raya. "Panen itu September-Oktober. Kemarin (impor 500 ribu ton beras yang pertama) ini waktu datang bulan April tidak ada apa-apa," jelas mantan Gubernur BI ini.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Apa yang dilakukan Menteri Pertanian dalam meningkatkan produksi beras? 'Pak Mentan mendorong untuk dipercepat penanaman kembali. Setelah panen langsung dilakukan olah tanah menggunakan traktor, mekanisasi pertanian modern sehingga mempercepat penanaman kembali,' tuturnya.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Apa yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi beras? 'Pemerintah telah melakukan langkah dengan pengadaan beras luar negeri melalui impor dan juga melakukan stabilisasi melalui intervensi dari distribusi harga pangan, terutama beras.' ungkap Sri Mulyani.
-
Apa yang dilakukan Bulog untuk stabilkan harga beras? Dirinya memastikan bahwa manuver yang dilakukan pemerintah untuk stabilisasi harga beras di pasaran, telah menunjukan hasil yang cukup signifikan untuk menurunkan harga pangan.'Harga saat ini termasuk di Sumatera Utara pada tingkat grosir sudah mulai turun, dan untuk harga di tingkat retail beberapa sudah mulai mengalami penurunan atau setidaknya tidak terjadi penurunan namun sudah tidak ada kenaikan lagi. Dan keseimbangan harga ini betul-betul menjadi concern pemerintah untuk bisa berada di posisi yang lebih ideal lagi.', ungkapnya.
"Makanya kita perhatikan seperti apa perkembangan harga, seperti apa perkembangan produksi, kita tidak akan lakukan itu, kalau itu akan membuat harga jatuh terlalu jauh," tegas Menko Darmin.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan pihaknya optimistis impor beras dapat berdampak pada penguatan stok dan stabilisasi harga beras di pasaran. "Harus yakin (bisa menurunkan harga). Kita memonitor, tim sampai satgas pangan ke pasar untuk lihat hasilnya bagaimana," ungkapnya.
Oke mengatakan bahwa pihaknya pun telah mengantongi rekomendasi impor dari Kementerian Pertanian. "(Keputusan impor beras dibahas saat) Rakor ya jadi semua pihak (termasuk Kementan) ada di situ," jelas Oke.
Lebih jauh dia mengatakan izin impor pun telah dilayangkan ke Bulog. Terkait proses impor, termasuk dari negara mana saja impor beras dilakukan, sepenuhnya wewenang Bulog.
"(Izin impor beras) sudah sampai di mereka (Bulog). Realisasi kapan tanya Bulog. Sebelum bulan Juli harus sudah selesai. Persetujuan impornya dibatasi sampai akhir bulan Juli. Ada dari Myanmar. Soal dari mananya terserah Bulog," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan adanya tambahan importasi beras sebanyak 500.000 ton yang didatangkan dari Vietnam dan Thailand, yang diputuskan dalam Rapat Koordinasi di Kantor Menteri Koordinator Perekonomian. "Iya, betul. Itu pemasukan April hingga Juli 2018," kata Mendag Enggar.
Pada awal 2018, pemerintah juga telah memutuskan untuk mengimpor beras dari Vietnam dan Thailand sebanyak 500.000 ton untuk memperkuat stok pemerintah dan menekan harga komoditas tersebut yang pada saat itu mencapai Rp 13.000 per kilogram Stok Perum Bulog pada 14 Mei 2018 tercatat sebanyak 1.262.782 ton.
Sebanyak 453.787 ton merupakan beras asal impor dan stok komersial sebanyak 106.186 ton. Sementara sisanya merupakan hasil dari serapan Perum Bulog sejak awal 2018.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bulog janji penugasan impor beras akan dikelola dengan baik untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran di pasaran.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaBulog juga memiliki kajian tersendiri atas pengadaan beras impor terhadap harga gabah petani di wilayah sentra produksi.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan stok cadangan beras masih aman di tengah fenomena El-Nino.
Baca SelengkapnyaBulog optimis penugasan impoer beras akan terpenuhi sepanjang tahun 2024 dan tidak ada penambahan kouta.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras.
Baca SelengkapnyaSuyamto menjelaskan jumlah stok beras yang dikuasai BULOG saat ini sebanyak 1,7 juta ton
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaBULOG tetap berkomitmen untuk mewujudkan pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah terutama dalam menyikapi risiko dampak El Nino.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaPengadaan dari dalam negeri sebanyak kurang lebih 560.000 ton setara gabah per 2 Mei 2014. Angka serapan gabah ini setara 273.000 ton beras.
Baca Selengkapnya