'Pemerintah lebih baik bahas sinergi Pertagas dan PGN'
Merdeka.com - Pemerintahan Jokowi-JK dianggap hanya membuang waktu membahas pemisahan National Gas Company (NGC) dari National Oil Company (NOC). Sebaiknya, Kementerian ESDM memprioritaskan pembahasan joint operation antara Pertagas dan PT Perusahaan Gas Negara (PGN).
"Dari pada membahas pemisahan NGC, sebaiknya memang memikirkan cara untuk memajukan minyak dan gas, yang saat ini sangat terpuruk karena tata kelola yang salah. Misalnya, menuntaskan pembahasan joint operation," kata anggota Komisi VII DPR Kurtubi, di Jakarta, Sabtu (30/1).
Menurut Kurtubi, NGC memang tidak cocok diterapkan di Indonesia. Sebab, selain tidak efisien, juga akan membuat pengelolaan minyak dan gas semakin semrawut dan simpang-siur. Jika NGC diterapkan, lanjutnya, akan terjadi tumpang tindih antara perusahaan yang mengurus gas dan minyak. Pelaku usaha menjadi bingung, apakah akan mengikuti aturan pengelola gas atau pengelola minyak.
-
Apa yang dihapuskan Pertamina? Mulai 1 September 2024 Pertalite tidak akan dijual lagi di SPBU Pertamina.Wacana soal bensin paling murah ini memang sudah mulai ramai sejak bulan lalu, mulai dari rencana dihapus sampai dibatasi.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Apa singkatan dari "PNS"? Singkatan Pekerjaan Lucu 1. INTEL: Ingin Nikah Tapi Nggak Dilamar 2. PNS: Pegawai Non Stop 3. BNN: Bagian Nengok Nengok 4. Kedokteran: Kelamaan Pedekate Ngga Pernah Jadian 5. Pilot: Pekerjaan Idaman Laki-laki dan Orang Tuamu 6. Guru: Gaji UMR Rasa Unik 7. PNS: Pekerja Niat Santai 8. TNI: Tidak Nyaman dengan Istri 9. Polisi: Pecinta Olahraga Lari Siang 10. Petani: Pria Takut Nikah
-
Kapan Pertamina Patra Niaga selesaikan tugasnya? Berakhir pada 8 Januari 2024, Pertamina Patra Niaga telah menyelesaikan tugas penyaluran energi bagi masyarakat dengan maksimal sepanjang periode Satgas Nataru.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Bagaimana BPH Migas memantau pipa gas? Untuk monitoring data, dalam proses pengangkutan gas bumi Wahyudi mengungkapkan bahwa PT TGI telah mengembangkan dengan mekanisme sistem SCADA (Supervisory Control and Data Acqusition). 'Jadi, Penyaluran, volume, pengangkutan, tekanan, temperatur, komposisi gas bumi, semua sudah terpantau secara online, realtime.
"Makanya, tidak ada gunanya membahas pemisahan tersebut. Tidak perlu ada pemisahan NGC dari NOC," lanjutnya.
Penerapan NGC hanya bisa dilakukan di negara yang tidak memiliki NOC. Selain itu, juga di negara yang memiliki karakteristik gas spesifik seperti Prancis yang memiliki perusahaan gas tersendiri. Tetapi jangan lupa, lanjutnya, negara tersebut bukan merupakan bukan produsen minyak yang signifikan sehingga tidak bisa ditiru Indonesia.
"Kalau (pengelolaan gas) di Indonesia dipisah, akan menimbulkan kebingungan di lapangan dan pengelolaan menjadi tidak optimal," kata Kurtubi.
Menurut Kurtubi, pemisahan NGC dari NOC memang sangat tidak relevan. Sebab pada dasarnya, sifat minyak dan gas yang sangat mirip. Minyak dan gas bumi, dihasilkan dari mata bor yang sama. Setelah keluar dari perut bumi, minyak dan gas bumi juga bisa saling substitusi.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies (IRESS) Marwan Batubara mengatakan, jika Kementerian ESDM sebaiknya mengutamakan pembahasan sinergi antara Pertagas dan PGN, ketimbang mengutak-atik kemungkinan pemisahan NGC dari NOC.
"Silakan saja membahas hal itu. Tapi menurut saya, yang harusnya menjadi prioritas dan harus dituntaskan pemerintah adalah masalah sinergi," kata Marwan.
Marwan berpendapat, saat ini pembahasan sinergi, antara lain dalam bentuk joint operation memang sangat mendesak. Di antaranya, penggunaan pipa bersama antara PGN dan Pertagas, tanpa campur tangan para trader. Dengan penggunaan pipa secara bersama-sama, maka bisa meningkatkan efisiensi sekaligus bisa menekan harga jual gas kepada konsumen.
Terkait pemisahan NGC dari NOC, Marwan mengaku memiliki pendapat berbeda. Menurutnya, NGC memang tidak cocok diterapkan di Indonesia. Yang harus dilakukan justru memperkuat perusahaan energi dalam negeri yakni Pertamina untuk menjadi national energy company. Dengan demikian, Pertamina tidak hanya mengelola energi dari hulu ke hilir, namun juga berbagai sektor energi, yakni minyak, gas, geothermal, dan sebagainya.
"Hal itu yang terjadi dengan Saudi Aramco, Iran Oil, dan Petronas. Dengan membuat NOC tersebut menjadi besar serta terintegrasi dari hulu ke hilir, akan lebih efisien dan memberikan pelayanan dengan harga murah," katanya.
Mencuatnya wacana pemisahan NGC dari NOC dilontarkan pengamat energi UGM Fahmy Radhy. Fahmy berpendapat, saat ini Pertamina terlalu banyak memegang berbagai sektor, termasuk gas dan minyak. Akibatnya, Pertamina tidak fokus sehingga sulit menjadi NOC bertaraf internasional. Begitupun banyak pihak menengarai, saat ini pun pembahasan mengenai pemisahan tersebut juga sudah dilakukan di Kementerian ESDM. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika peralihan pemanfaatan LPG 5 kg, 12 kg, maupun 50 kg dapat diganti dengan CNG, maka akan mendukung pemerintah dalam upaya mengurangi subsidi energi.
Baca SelengkapnyaKerja sama dengan PHE merupakan salah satu upaya Pertagas dalam mengoptimalkan aset eksisting.
Baca SelengkapnyaDalam penetapan biaya transmisi dan niaga gas bumi berfasilitas, lanjutnya, PGN mengikuti Peraturan Menteri ESDM dan Peraturan BPH migas.
Baca SelengkapnyaSinergi keduanya tersebut dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBiometana berpotensi menggantikan bahan bakar yang berasal dari fosil, sekaligus mengatasi pencemaran lingkungan, yang diakibatkan limbah cair minyak sawit.
Baca SelengkapnyaPGN berkomitmen mendukung seluruh kebijakan pemerintah termasuk pelaksanaan penyaluran gas bumi kepada industri.
Baca SelengkapnyaIa meyakini dengan kinerja perusahaan yang semakin baik, kesejahteraan pekerja dan kontribusi PGN bagi Indonesia akan semakin meningkat.
Baca SelengkapnyaUntuk mendukung penetrasi pasar domestik, akan dilakukan kajian bersama pengembangan infrastruktur gas bumi atau terminal LNG di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaPenghapusan Pertalite bukan hanya putusan satu instansi saja. Banyak hal juga yang perlu dipertimbangkan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaSKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
Baca Selengkapnya