Pemerintah mampu hemat USD 2 miliar lewat substitusi impor ini
Merdeka.com - Pemerintah berencana melakukan evaluasi terhadap beberapa barang impor Indonesia. Hal ini dilakukan untuk memperkecil defisit transaksi berjalan yang dipicu oleh defisit neraca perdagangan Indonesia dalam beberapa bulan terakhir.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto mengatakan, perbaikan defisit neraca perdagangan dapat dilakukan dengan substitusi kebutuhan impor. Industri tekstil, misalnya, pemerintah bisa mensubstitusi paracilin impor, yang merupakan bahan petrokimia serta menjadi bahan baku serat kain dan fiber.
"Industri tekstil misalnya kita lihat unsur di tekstil apa yang impornya tinggi. Nah salah satunya adalah paracilin yang adalah petrochemicals menjadi bahan baku untuk serat dari petrokimia fiber," ujar Airlangga di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (6/7).
-
Apa aja produk tekstil impor yang Kemendag selidiki? Produk-produk tersebut di antaranya pakaian dan aksesori pakaian, kain, tirai, karpet, benang stapel, filamen benang (yarn), ubin keramik, evaporator kulkas dan pembeku (freezer), baja, kertas, lysine, pelapis keramik, dan plastik kemasan.
-
Gimana cara Mentan mengurangi impor? 'Apresiasi juga kepada Pak Amran yang dengan semangat untuk mengurangi impor hasil-hasil pertanian seperti beras, gula, jagung, dan seterusnya. Saya percaya kalau seluruh potensi bangsa ini didorong untuk memenuhi kebutuhan itu, pasti impor kita dapat dikurangi dan kita kembali bergantung pada hasil dalam negeri,' katanya.
-
Kenapa impor tekstil dari China meningkat? Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyebut perang dagang antara kedua negara itu menyebabkan over kapasitas dan over supply di China, yang justru malah membanjiri Indonesia.
-
Bagaimana cara Kadin ingin mengatasi impor tekstil ilegal? 'Kadin Indonesia berharap jalur masuk ilegal (illegal import) yang marak menjadi jalur masuk ke pasar dalam negeri dapat ditindak dengan tegas. Kami merekomendasikan pemerintah untuk membentuk satgas pemberantasan impor ilegal dan penertiban barang impor ilegal yang saat ini sudah berada di tengah masyarakat dengan melibatkan Kadin Indonesia beserta Asosiasi dan Himpunan,' kata Juan dalam keterangannya, Rabu (3/7).
-
Gimana caranya Kemendag lindungi industri tekstil? Yaitu melalui pengenaan Bea Masuk Anti Dumping (BMAD) dan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) atau safeguard.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
Airlangga mengatakan, untuk industri tekstil sebenarnya bisa diproduksi sendiri di dalam negeri. Apabila sektor impor ini diproduksi sendiri di dalam negeri, maka dapat menghasilkan penghematan devisa sebesar USD 2 miliar per tahun.
"Ini bisa cepat didorong karena ada pabrik yang dulu grup nya Texmaco yang sekarang kan semuanya berhenti produksi. Kalau ini bisa berproduksi maka kita bisa hemat USD 2 miliar satu tahun," jelasnya.
Airlangga menambahkan, substitusi impor bahan baku sangat penting dilakukan. Mengingat dampaknya bisa langsung dirasakan ke penghematan devisa.
"Substitusi impor bahan baku akan kami dorong untuk investasi, tetapi kalau industri yang ada pakai itu, langsung berdampak ke penghematan devisa. Nah, yang bisa langsung penghematan devisa ini harus digenjot karena hasilnya instan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Karena ada selisih data, membuat kondisi yang mengancam bagi industri tekstil dalam negeri.
Baca SelengkapnyaUntuk memusnahkan barang illegal hasil sitaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Baca SelengkapnyaHal ini menjadi sebuah semangat untuk memenuhi industri dalam negeri dengan material yang diproduksi secara lokal
Baca SelengkapnyaKementerian Perindustrian menawarkan tiga strategi agar industri tekstil dalam negeri tetap bangkit.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaTetapi sangat disayangkan sekali dalam konteks 5 subsektor industri, hirilisasi pertambangan masih mendapatkan fokus yang lebih berat.
Baca SelengkapnyaZulhas menyebut, bahwa tren kebangkrutan industri tekstil dalam beberapa waktu terakhir tidak berkaitan dengan Permendag 8 2024.
Baca SelengkapnyaPihaknya turut mengapresiasi langkah yang diambil Kementerian Perindustrian yang dengan tegas menginginkan pembatasan impor kembali.
Baca SelengkapnyaMasuknya barang impor tekstil dan produk tekstil (TPT) menghambat pertumbuhan pasar dalam negeri.
Baca SelengkapnyaAgus menyatakan tidak ada industri yang menggunakan produk impor ilegal sebagai bahan bakar di perusahaannya.
Baca SelengkapnyaMasuknya barang impor plastik secara masif berpotensi mengganggu kinerja industri hilir plastik domestik.
Baca SelengkapnyaAturan ini memberikan kesempatan industri TPT domestik untuk bangkit dan bersaing dengan produk impor legal.
Baca Selengkapnya