Pemerintah Masih Punya PR Meski Ekonomi Tumbuh Positif
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2022 sebesar 5,72 persen (yoy). Tingginya pertumbuhan ekonomi nasional sepanjang tahun ini dinilai terjadi karena perbandingan basis yang rendah (low base effect) dari tahun lalu.
"Pertumbuhan ekonomi terjadi karena low base effect atau basis yang rendah," kata Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira kepada merdeka.com, Jakarta, Senin (7/11).
Meski begitu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, capaian tersebut dinilai masih baik. Jika dibandingkan antar kuartal, pada kuartal ketiga ini terjadi pertumbuhan 1,81 persen (qtq).
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
"Dibandingkan secara QtQ tetap tumbuh 1,8 persen, artinya ini hal yang baik," kata Airlangga dalam konferensi pers virtual, Senin (7/11).
Namun berdasarkan data, pertumbuhannya di kuartal III lebih rendah dari kuartal II yang yang tumbuh 3,72 persen (qtq). Walau demikian, Airlangga mengatakan pertumbuhan di kuartal III ini akan menjadi bekal yang cukup baik untuk menghadapi tahun 2023.
Hanya saja memang, pemerintah perlu melihat perkembangan setiap sektor dengan detail. Untuk itu, beberapa kebijakan yang dibuat dalam rangka penahan ekonomi akibat pandemi akan dikaji ulang dan diberhentikan.
Seperti kebijakan diskon PPnBM dan diskon pajak untuk pembelian properti. Dua kebijakan ini akan dihapus ketika memasuki tahun 2023. "PPnBM tidak dilanjutkan tahun depan, properti juga. Kalau situasi sudah pulih kita hentikan program tersebut dan alihkan ke sektor lain," kata dia.
Sehingga, dia berharap pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus melaju hingga tahun depan. Pemerintah juga tengah mempersiapkan berbagai instrumen kebijakan agar ekonomi nasional tetap cerah meskipun ada tantangan resesi global.
Mulai dari pelonggaran mobilitas masyarakat yang sejalan dengan pengendalian Covid-19. Dalam hal fiskal, shock absorber melalui program PEN, stabilitas harga pangan dengan keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi efektif.
Selain itu ada juga peningkatan kualitas SDM dengan program Kartu Prakerja untuk meningkatkan keahlian atau mendapatkan keahlian baru. Kemudian pengembangan program UMKM dengan digitalisasi UMKM.
Program tersebut juga disokong dengan pembiayaan UMKM lewat KUR. Melanjutkan program restrukturisasi kredit atau reform struktural sebagai implementasi UU Cipta Kerja. Ada juga hilirisasi industri sepanjang suplai chain dan penurunan emisi karbon, ekonomi hijau dan pembangunan infrastruktur.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi di kuartal II-2024 hanya 5,05 persen, lebih rendah dari capaian kuartal I-2024 di angka 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaTren perlambatan ini menjadi perhatian mengingat kondisi ekonomi global yang masih penuh tantangan, seperti ketidakpastian pasar dan perlambatan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo optimis perkembangan terkini menunjukkan kegiatan ekonomi pada kuartal II 2024 tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia kalah dari Malaysia yang bisa tumbuh 5,8 persen di kuartal II-2024.
Baca SelengkapnyaPersiapan pemilu juga ikut memengaruhi pertumbuhan ekonomi di kuartal IV-2023.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan, dari sisi komponen, konsumsi rumah tangga hanya tumbuh 4,91 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan kuartal II-2024.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia tersebut relatif lebih baik dibandingkan sejumlah negara mitra dagang seperti Amerika Serikat dan Jepang.
Baca SelengkapnyaMenurut asumsi pemerintah, Indeks Keyakinan Konsumen masih tumbuh positif untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi lebih tinggi lagi.
Baca SelengkapnyaEdy Mahmud mengatakan salah satu komponen pendorongnya yakni konsumsi rumah tangga sebesar 5,23 persen.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia Diprediksi Meroket Usai Pemilu, Begini Data Bank Indonesia
Baca Selengkapnya