Pemerintah masih tunggu kebijakan Trump soal TPP
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan masih terus mengkaji keikutsertaan Indonesia dalam kerja sama perdagangan Trans Pasifik atau Trans Pacific Partnership (TPP) pasca terpilihnya Donald Trump menjadi Presiden Amerika Serikat (AS).
"Kami sedang studi jadi jawabannya ngambang. Tidak ada satupun negara yang berani ambil sikap termasuk AS sendiri," ujar Menteri Perdagangan, Enggartiasto Lukita di kantornya, Jumat (11/11).
Menurutnya, dalam proses perjanjian seperti ini akan memakan waktu dan negosiasi yang ketat. Sebab, setiap negara mempunyai ego masing-masing.
-
Mengapa kerja sama ini penting bagi kedua negara? Kerja sama kedua negara penting karena bertujuan untuk berbagi program dan best practices di bidang pelatihan dan pemagangan, seperti pengembangan program pelatihan bersama yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja di masa depan, pertukaran tenaga pelatih dan instruktur, dan pertukaran informasi dan data ketenagakerjaan.
-
Kenapa negosiasi penting? Dalam berbagai konteks, baik dunia bisnis maupun kehidupan sehari-hari, negosiasi menjadi kunci dalam menyelesaikan konflik, pengambilan keputusan kolektif, atau mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.
-
Siapa saja yang terlibat dalam negosiasi? Pihak-pihak tersebut bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau negara.
-
Siapa yang menandatangani perjanjian kerja sama? Pada akhir acara penandatangan Nota Kesepahaman serta Perjanjian Kerjasama ditandatanganisecara langsung oleh Dekan FH UMY dan Ketua PTUN Yogyakarta.
-
Bagaimana negosiasi dilakukan? Proses ini melibatkan pertukaran informasi, argumen, dan penawaran antara pihak-pihak dengan kepentingan yang berbeda, namun berusaha mencapai hasil yang memuaskan bagi semua.
-
Siapa yang terlibat dalam kerja sama? Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dr Sandi Nugroho, mengatakan sebagai garda terdepan dalam mengelola dan menyampaikan informasi kepada masyarakat. Divisi Humas Polri berupaya menyesuaikan tren kekinian generasi milenial melalui peningkatan digitalisasi informasi, melalui aplikasi Portal Humas Presisi, yang merupakan rumah besar bagi seluruh aplikasi dan platform online yang dimiliki Divhumas Polri.
"Bagaimana keinginan satu negara dengan yang lain sangat berbeda, ego negara sangat kuat sekali, temasuk suara dari Indonesia. Posisi kita akan lihat, TPP minimal akan delay. Indonesia akan melihat ini ancaman dan peluang. Karena posisi kita baik politik, geografis sangat strategis, dan apa yang kita miliki dibutuhkan oleh AS dan negara lainnya," jelasnya.
Enggartiasto menambahkan pemerintah saat ini masih wait and see dari kebijakan yang akan diambil Donald Trump. Selain itu, pemerintah juga masih melihat untung dan ruginya dari perundingan kerja sama TTP ini.
"Apa untung ruginya dimana kita bisa masuk negosiasinya tapi kan kita semua negara menunda dari pemilu ini (Pemilu AS). Karena statement AS itu sendiri menunda, jadi tunggu saja," pungkasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan pembahasan ini bisa segera rampung sebelum beralih ke pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaSelain karena akan merusak proses pemulihan ekonomi China, pengenaan tarif impor 60 persen juga berpotensi biaya hidup di Amerika Serikat bakal melonjak.
Baca SelengkapnyaGrace menyampaikan bahwa PSI masih menjalin komunikasi dengan calon presiden 2024
Baca SelengkapnyaI-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenteri selanjutnya diharapkan memprioritaskan agenda jangka panjang untuk keberlangsungan agenda transformasi BUMN.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Indonesia menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses pasar dan mendorong reformasi struktural dalam negeri.
Baca Selengkapnya