Pemerintah Pastikan Abu Dhabi Akan Suntik Modal LPI Rp145 Triliun
Merdeka.com - Sovereign Wealth Fund Abu Dhabi atau Abu Dhabi Investment Authority (ADIA) berencana akan menyuntikkan dana ke Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Adapun dana yang akan masuk ke Indonesia Investment Authority (INA) tersebut mencapai USD10 miliar atau sekitar Rp145 triliun (kurs Rp 14.500 per USD).
"Alhamdulillah kemarin dari ADIA sudah announce USD10 billion di Indonesia," ujar Menteri Erick dalam acara MilenialHub 2021, secara virtual, Sabtu (17/4).
Menteri Erick menekankan, komitmen ADIA tersebut melengkapi investasi dari negara lainnya di LPI. US International Development Finance Corporation (USDFC) mencapai USD2 miliar dan Jepang USD4 miliar.
-
Siapa yang akan mengelola kekayaan Indonesia? 'Saya Prabowo-Gibran dengan Koalisi Indonesia Maju kami bertekad untuk menjaga kekayaan Indonesia dan tidak hanya menjaga kami ingin mengelola, kami ingin mengurus, kami ingin mengatur kekayaan itu supaya nilai tambahnya bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia,' ujar dia.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Apa itu Reksa Dana? Investasi ini dinilai cukup mudah, karena Anda bisa menginvestasikan dana yang dimiliki dalam bentuk saham, obligasi dan pasar uang.
-
Apa yang Raffi Ahmad investasikan di IKN? "Ya kemarin sudah ada, mungkin kita juga salah satu, ya kita kecil-kecilan aja lah," ujarnya.
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
"Dari Kanada, Belanda, dan pension fund lainnya sudah komitmen untuk bangun Indonesia, karena future ekonomi Indonesia luar biasa," jelasnya.
Selanjutnya
Dia menambahkan, pembentukan LPI dilakukan untuk memajukan infrastruktur di Tanah Air dan tak lagi mengandalkan utang. Saat ini, jata dia, biaya logistik di Indonesia bahkan lebih tinggi dibandingkan dunia.
"Kita bangun infrastruktur dengan modal, bukan lagi utang, human capital. Indonesia logistiknya masih mahal, kita 23 persen, dunia kurang lebih 12 persen," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Estimasi investasi dari 2 negara tersebut diperkirakan mencapai Rp7 triliun.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan, terdapat sejumlah persiapan untuk memaksimalkan peluang dari pengembangan Wealth Management Centre (WMC) yang menggunakan skema family office.
Baca SelengkapnyaTren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaAda 8 investasi yang disepakati oleh Indonesia dan Uni Emirat Arab
Baca SelengkapnyaLuhut mengklaim banyak investor asing antre masuk RI jika menerapkan skema investasi family office.
Baca SelengkapnyaBPI Danantara akan memiliki tiga fungsi utama sebagai lembaga pengelola investasi yang dipisahkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaRealisasi investasi ini setara 76,45 persen dari target Presiden Jokowi Rp1.650 triliun.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaRespons Sri Mulyani saat Luhut bilang family office akan terbentuk sebelum Jokowi lengser.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia terus menciptakan berbagai instrumen keuangan untuk mendukung transisi energi.
Baca Selengkapnya