Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Pastikan Penataan Pulau Rinca Tak Korbankan Komodo

Pemerintah Pastikan Penataan Pulau Rinca Tak Korbankan Komodo Taman Nasional Komodo. ©Instagram/meakto

Merdeka.com - Direktur Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Wiratno, mengatakan pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) di Loh Buaya, Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo, tetap mematuhi kaidah konservasi demi keberlangsungan ekosistem di daerah itu. Pembangunan sarpas di Pulau Rinca rencananya seluas 1 hektare.

"Luas sarpras yang dibangun di Loh Buaya sekitar 1 hektare, walaupun kecil kita pastikan bahwa tetap mematuhi kaidah konservasi. Tidak boleh ada satu pun komodo yang jadi korban," katanya seperti dikutip dari Antara saat melakukan konferensi pers terkait penataan sarpras di Loh Buaya Taman Nasional Komodo yang digelar secara virtual, Rabu (28/10).

Dia menyebutkan, sejumlah sarpras yang sedang dalam proses pembangunan di Loh Buaya di antaranya dermaga Loh Buaya, pengaman pantai, elevated deck, pusat informasi, pondok ranger/peneliti/pemandu. Saat ini pembangunan tengah memasuki tahap pembongkaran bangunan yang eksisting dan pembuangan puing, pembersihan pile cap, dan pembuatan tiang pancang.

Wiratno mengatakan, sarpras ini tidak dibangun pada lokasi baru melainkan lokasi lama yang sebelumnya juga sudah dibangun sarpras namun tidak secara terpadu. "Untuk itu pembangunan sarpras ini kita benahi secara terpadu. Kalau dulu kan terpisah-pisah dan juga belum lengkap," katanya.

Ranger Selalu Disediakan Awasi Komodo di Sekitar Lokasi Pembangunan

Dia mengatakan, dalam proses pembangunan sarpras juga dijaga secara ketat oleh sebanyak 10 ranger untuk memastikan bahwa tidak ada Komodo di sekitarnya. "Ranger-ranger ini setiap hari memeriksa di bawah puing-puing bangunan, di bawah kendaraan, dan sekitarnya untuk memastikan tidak ada Komodo saat pembangunan dilaksanakan," katanya.

Wiratno menambahkan, pembangunan sarpras di Loh Buaya ini bertujuan untuk meningkatkan fasilitas berstandar internasional sekaligus untuk menjaga keberlangsungan ekosistem satwa purba Komodo (varanus komodoensis) itu sendiri.

Dengan pembangunan ini, lanjut dia, maka nantinya pengunjung tidak lagi berinteraksi langsung dengan satwa Komodo seperti selama ini melainkan berada pada jarak tertentu untuk melihat Komodo dan juga bisa mendapat berbagai informasi mengenai alam dan Komodo pada pusat informasi yang akan dibangun.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bocoran TKN soal Strategi Prabowo-Gibran  Upaya Konservasi Alam Salah Satu Tema Debat
Bocoran TKN soal Strategi Prabowo-Gibran Upaya Konservasi Alam Salah Satu Tema Debat

Tema debat kali ini, pembangunan berkelanjutan, sumber daya alam, lingkungan hidup, energi, pangan, agraria, masyarakat adat dan desa

Baca Selengkapnya
Gagah Tanpa Seragam Dinas, Kapolri Jenderal Sigit Turun ke Taman Ajak Tamu Penting Tanam Pohon
Gagah Tanpa Seragam Dinas, Kapolri Jenderal Sigit Turun ke Taman Ajak Tamu Penting Tanam Pohon

Penanaman pohon tersebut dilakukan guna mempertahankan dan merawat serta melestarikan bumi.

Baca Selengkapnya
KSP Klaim Pembangunan IKN Tak Ganggu Kehidupan Orang Utan
KSP Klaim Pembangunan IKN Tak Ganggu Kehidupan Orang Utan

KSP mengatakan, orang utan justru merupakan simbol atau ikon dari lingkungan hidup di IKN.

Baca Selengkapnya
Demi Masa Depan Lebih Baik, Bupati Trenggalek Rela Basah Kuyup Tanam Terumbu Karang di Laut
Demi Masa Depan Lebih Baik, Bupati Trenggalek Rela Basah Kuyup Tanam Terumbu Karang di Laut

Bupati Trenggalek sadar ekosistem pesisir harus terjaga kelestariannya demi kehidupan lebih baik di masa depan. Ia pun rela basah kuyup menanam terumbu karang.

Baca Selengkapnya
Menteri Basuki Tegaskan Pembangunan IKN Tidak Babat Hutan
Menteri Basuki Tegaskan Pembangunan IKN Tidak Babat Hutan

Dalam pembangunan IKN, Basuki menerapkan prinsip-prinsip ketat terkait kualitas, estetika, dan keberlanjutan.

Baca Selengkapnya
Kapolri Ajak Delegasi AMMTC Tanam Pohon di Taman Nasional Komodo, Pecahkan Rekor MURI
Kapolri Ajak Delegasi AMMTC Tanam Pohon di Taman Nasional Komodo, Pecahkan Rekor MURI

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengajak para delegasi ASEAN Ministerial Meeting On Transnational Crime (AMMTC) +3 ke-17 ke Taman Nasional Komodo, NTB.

Baca Selengkapnya
6 Ekor Komodo Hasil Perkawinan 'Rangga' dan 'Rinca' Dilepasliarkan di Habitat Aslinya
6 Ekor Komodo Hasil Perkawinan 'Rangga' dan 'Rinca' Dilepasliarkan di Habitat Aslinya

Komodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.

Baca Selengkapnya
Menteri Trenggono: Pemanfaatan Pasir Laut untuk Kebutuhan Domestik dan Jaga Keberlanjutan Ekologi
Menteri Trenggono: Pemanfaatan Pasir Laut untuk Kebutuhan Domestik dan Jaga Keberlanjutan Ekologi

Di dalam negeri sendiri proyek reklamasi cukup banyak seperti di Surabaya, Jakarta, Batam, hingga Kalimantan.

Baca Selengkapnya
Kepala Otorita IKN Definitif Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Menteri Basuki
Kepala Otorita IKN Definitif Dipilih Jokowi atau Prabowo? Ini Jawaban Menteri Basuki

Basuki akan mengoptimalkan pelaksanaan program yang telah dibuat oleh OIKN.

Baca Selengkapnya
Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya!
Luhut: IKN Tidak Ada Masalah, yang Masalah Pimpinannya!

Luhut memastikan tidak ada masalah dalam pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya
Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel & Kilang Pertamina Plaju Bangun Taman Rawa di Kawasan Jakabaring
Pertama di Indonesia, Pemprov Sumsel & Kilang Pertamina Plaju Bangun Taman Rawa di Kawasan Jakabaring

Kilang Pertamina Plaju berkomitmen untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di Sumsel.

Baca Selengkapnya
Taat Standarisasi Lingkungan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Raih Anugerah Adi Niti dari Kementerian LHK
Taat Standarisasi Lingkungan, Lembaga Konservasi Agrowisata Sido Muncul Raih Anugerah Adi Niti dari Kementerian LHK

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menilai bahwa LK Agrowisata Sido Muncul sudah mengikuti standar LHK sejak awal beroperasi di tahun 2011 silam.

Baca Selengkapnya