Pemerintah pulihkan irigasi persawahan di Sulawesi Tengah secara bertahap
Merdeka.com - Pemerintah secara bertahap akan memperbaiki dan membangun kembali semua infrastruktur, termasuk memulihkan jaringan irigasi yang rusak akibat diterjang gempa bumi di Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Beberapa yang akan menjadi fokus ke depan adalah lahan persawahan dan pertanian.
"Hanya memang perlu waktu dan anggaran cukup besar untuk memulihkan kembali irigasi untuk areal persawahan dan pertanian lainnya," kata Asisten II Sekab Sigi, Iskandar Nontji seperti ditulis Antara, Kamis (1/11).
Iskandar mengatakan rusaknya jaringan irigasi otomatis sangat berpengaruh besar terhadap hasil produksi petani, khususnya beras di daerah itu pada 2018 ini dipastikan menurun. Sebab jaringan irigasi yang rusak karena gempa tersebut cukup banyak dan tersebar di sejumlah wilayah di Kabupaten Sigi.
-
Bagaimana Mentan ingin mengembalikan lahan pertanian yang terkena banjir? Mentan mengatakan, pertanian adalah jantung masa depan bangsa yang perlu mendapat perhatian bersama baik di tingkat pusat maupun daerah. Dia ingin, sejumlah lokasi yang terdampak bencana dapat kemabli pulih dan berproduksi seperti sedia kala.
-
Apa yang rusak akibat gempa Batang? Gempa itu menyebabkan kerusakan pada sejumlah bangunan.
-
Siapa yang membangun kembali kehidupan setelah bencana? Kisah letusan Gunung Vesuvius tidak lagi hanya tentang pemusnahan, namun juga mencakup kisah mereka yang selamat dari letusan dan kemudian membangun kembali kehidupan mereka.
-
Apa upaya Kementan untuk selamatkan sawah? Kementerian Pertanian (Kementan ) melakukan pengawalan dampak el nino di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel). Semua upaya dikerahkan, termasuk pompanisasi untuk menyelamatkan 250 ha lahan sawah yang terancam gagal panen.
-
Gimana Pemkot Semarang atasi banjir Kaligawe? Sementara itu Kepala BPBD Kota Semarang Endro Pudyo Martanto mengatakan bahwa pihaknya bersama Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang mengerahkan pompa bergerak untuk mengurangi debit banjir.
-
Bagaimana mitigasi bencana di Sumut? Salah satu aspek utama dari mitigasi bencana adalah identifikasi risiko dan kerentanannya. Ini melibatkan pemahaman mendalam tentang potensi bencana yang mungkin terjadi di suatu wilayah, seperti gempa bumi, banjir atau badai.Dengan memahami risiko ini, pihak terkait dapat merancang langkah-langkah konkret untuk mengurangi dampak potensial dan meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi.
Adapun daerah yang paling banyak mengalami kerusakan adalah Kecamatan Sigi Biromaru dan Dolo yang selama ini sebagai sentra produksi pangan di Sigi. Pemerintah setempat meminta petani menanam komoditi lainnya yang kurang membutuhkan air irigasi menunggu perbaikan selesai.
Salah seorang petani di Desa Sidera, Kisut, membenarkan banyak areal persawahan di wilayah itu kesulitan air karena jaringan irigasi yang selama ini melayani petani di beberapa sentra termasuk di kecamatan itu rusak diterjang gempa bumi.
Banyak sawah petani yang akan menganggur beberapa musim tanam karena harus menunggu irigasi diperbaiki. "Daripada telantar, lebih baik ditanami tanaman jangka pendek yang tidak membutuhkan banyak air, tetapi banyak areal sawah sudah berantakan. Ada tanahnya yang naik dan turun. Lagi pula terbelah-belah akibat gempa," paparnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mentan menggenjot pembangunan dan optimasi lahan rawa menjadi persawahan produktif.
Baca SelengkapnyaJokowi pun bersyukur rehabilitasi irigasi Gumbasa kini telah rampung
Baca SelengkapnyaProyek sistem irigasi tersebut bermanfaat untuk mengairi sawah di 12 desa dan meningkatkan indeks Pertanaman (IP) di Kabupaten Sigi.
Baca SelengkapnyaKegiatan optimasi lahan rawa difokuskan pada perbaikan infrastruktur air dan lahan melalui pembangunan atau rehabilitasi infrastruktur.
Baca SelengkapnyaKetua Gapoktan Suka Bakti di Desa Soga Bakti menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaKrisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton.
Baca SelengkapnyaKementerian Pertanian melakukan akselerasi di sektor pangan dan memberikan solusi yang cepat seperti pompanisasi optimasi lahan, benih unggul, dan alsintan.
Baca Selengkapnyaada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.
Baca SelengkapnyaMentan SYL menilai, strategi pompanisasi dan pipanisasi yang diterapkan Ditjen PSP sebagai langkah mitigasi kekeringan sudah efektif.
Baca SelengkapnyaKepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan.
Baca SelengkapnyaProduksi pertanian sangat dipengaruhi oleh iklim, dan fenomena seperti El-Nino dan La Nina.
Baca SelengkapnyaInisiatif ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap makanan bergizi di tengah ancaman krisis pangan global yang semakin nyata.
Baca Selengkapnya