Pemerintah Sebut Pendapatan BUMN Sudah Setara dengan Penerimaan Negara Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah menyebut valuasi dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bisa mengalahkan Temasek milik Singapura. Syaratnya semua BUMN yang ada harus melantai di bursa saham (IPO).
"Jika kita IPO perusahaan milik negara ini menjadi dua kali lipat, maka secara teoritis kita akan mendapatkan nilai pasar Rp 4.800 triliun atau dengan nilai tukar saat ini sekitar USD 380 miliar. Jadi sebenarnya sedikit lebih besar dari Temasek," ujar Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin (BGS), dalam acara US-Indonesia Investment Summit ke-8, Jumat (11/12).
Dalam hematnya, nilai aset dan pendapatan BUMN saat ini juga tercatat lebih besar dari milik pemerintah Indonesia sendiri. Saat ini BUMN memiliki total aset sekitar Rp 8.400 triliun lebih dan pendapatan sebelum pandemi COVID-19 mencapai Rp 2.400 triliun setahun.
-
Bagaimana Kementerian BUMN mengelola BUMN? Fungsi Kementerian BUMN Perumusan dan penetapan kebijakan sekaligus koordinasi dan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan, di bidang pengembangan usaha, inisiatif bisnis strategis, penguatan daya saing dan sinergi, penguatan kinerja, penciptaan pertumbuhan berkelanjutan, restrukturisasi, pengelolaan hukum dan peraturan perundang-undangan, manajemen sumber daya manusia, teknologi dan informasi, keuangan dan manajemen risiko BUMN.
-
Apa tugas Kementerian BUMN? Kementerian BUMN Bertugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang badan usaha milik negara
-
BUMN dan BUMS punya tujuan apa? BUMS sendiri didirikan dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan.
-
Kenapa Kementerian BUMN dibentuk? Pada masa Kabinet Pembangunan VI, namanya menjadi Kantor Menteri Negara Penanaman Modal dan Pembinaan BUMN/Kepala Badan Pembinaan BUMN.
-
Siapa pemegang saham mayoritas PT Bumi Resources? Perusahaan ini merupakan anak perusahaan dari PT Bumi Resources Tbk, yang mana 51 persen pemegang saham PT Bumi Resources adalah Grup Bakrie.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
"Sekarang BUMN punya 140 perusahaan, total asetnya sekitar Rp 8.400 triliun jadi sebenarnya lebih besar dari aset pemerintah Indonesia, dan total pendapatan yang terakhir saya lihat sekitar Rp 2.400 triliun, juga sama dengan pendapatan pemerintah," sebut Budi.
Budi menambahkan, dalam pengelolaan aset negara, pemerintah perlu untuk melibatkan sektor swasta. "Jadi jika presiden ingin memindahkan perusahaan dalam PDB, dia tidak bisa begitu saja mendorong Kementerian untuk melakukannya. Dia perlu melibatkan sektor swasta," kata Budi.
Jokowi Ingin Holding BUMN Bisa Kuat Seperti Temasek di Singapura
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung menjelaskan, Presiden Jokowi memerintahkan agar proses pembentukan holding BUMN dilakukan secara hati-hati. Selain itu, pembentukan holding BUMN harus memperhatikan efektivitas, sinergi dan sekaligus juga diharapkan agar membuat BUMN menjadi lebih ramping dan gesit.
"Ada enam holding yang tadi disampaikan dan diminta Presiden dan Wapres untuk dikaji lebih mendalam. Dari enam usulan tersebut, secara rinci akan dijelaskan oleh kementerian terkait apabila sudah final. Prinsipnya, dalam jangka panjang akan menjadi kekuatan seperti Temasek di Singapura atau holding lain di negara lain, termasuk Malaysia," kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (29/2).
"Kalau bisa dilakukan, maka sinergitas di antara holding itu antara lain ada di sektor perbankan, ketahanan energi, infrastruktur, pertambangan, itu akan membuat betul-betul proses pembangunan holding membuat BUMN ke depan akan semakin kuat," tambahnya.
Pramono menjelaskan apabila hal tersebut dilakukan, maka pemerintah yakini efisiensi secara natural akan terjadi di masing-masing BUMN yang ada. Sementara, lewat proses pembangunan holding tersebut, tentunya akan ada perubahan PP sebagai turunan dari UU.
"Supaya holding sama sekali tidak bergantung atau tidak lagi ada bantuan dana dari APBN. Semata mereka menghidupi diri sendiri, menjadi besar, dan mereka akan memberikan kontribusi pemasukan baik dari keuntungan maupun pajak terhadap negara," tukasnya.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain dividen, aset BUMN juga mengalami kenaikan menjadi Rp10.000 triliun di 2023.
Baca SelengkapnyaDanantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.
Baca SelengkapnyaErick menyebut, kajian terkait dividen berada diranah Kementerian Keuangan sebagai pemilik perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaBUMN juga harus memperhatikan peran pembagunan ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaAda 18 BUMN yang masuk dalam daftar Fortune Indonesia 100 kali ini. Total pendapatan mereka mencapai Rp2.763,31 triliun.
Baca SelengkapnyaLaba konsolidasi BUMN pada 2023 mencapai Rp 292 triliun.
Baca SelengkapnyaReformasi dan transformasi sektor BUMN telah menjadi bagian dari solusi.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaTak hanya itu, Erick juga menawarkan pihak lain jika ingin menggunakan aset BUMN termasuk Gedung Kementerian BUMN.
Baca Selengkapnya