Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Sebut Selalu Sukses Turunkan Kasus Covid-19, ini Rahasianya

Pemerintah Sebut Selalu Sukses Turunkan Kasus Covid-19, ini Rahasianya Wamenkeu Suahasil Nazara. ©2019 Humas Kemenkeu

Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah selalu bisa menurunkan peningkatan kasus Covid-19 yang terjadi di Indonesia. Puncak kenaikan kasus pertama pada Oktober-September 2020, lalu Januari-Februari 2021 dan Juni-Juli 2022.

"Kalau ada penularan Covid-19 naik, maka pasti kita bisa turunkan lagi, seperti yang kemarin puncaknya Juni-Juli ini kenaikannya luar biasa dan tertinggi sekali tapi setelah itu kita bisa turunkan," kata Suahasil di Jakarta, Kamis (28/10).

Pengendalian kasus yang dilakukan pemerintah dengan membatasi mobilitas dan kegiatan ekonomi. Meskipun hal ini berdampak pada perekonomian dan bisnis sangat terpengaruh.

Orang lain juga bertanya?

"Nah kita turunkannya (kasus Covid-19) ini dengan pembatasan kegiatan ekonomi dan ini berpengaruh pada bisnis," kata dia.

Pola yang sama, kata dia, akan terus dilakukan bila terjadi kenaikan kasus Covid-19 lagi. Sehingga aktivitas masyarakat diturunkan. "Jadi kalau naik, ini bisa kita turunkan," kata dia.

Jaga Protokol Kesehatan

Suahasil mengingatkan menurunnya kasus Covid-19 bukan berarti virusnya hilang. Dia menyebut virusnya akan tetap ada meskipun kasus harian mengalami tren penurunan.

"Kalau sudah turun bukan berarti virusnya akan hilang, tapi virusnya akan tetap ada dan jangan salah ini bisa naik lagi," kata dia.

Saat ini Indonesia tengah mengalami tren penurunan kasus. Kasus harian tercatat hanya 626 pasien. Angka ini bisa mendekati nol namun potensi untuk kembali meningkat tetap masih ada. Untuk itu, demi menjaga kondisi ini terus berlanjut dia meminta agar masyarakat tetap taat pada protokol kesehatan.

"Virus ini selalu bersama kita makanya kita jaga protokol kesehatan biar grafiknya (kasus Covid-19) tidak naik ke atas," kata dia.

Alasannya, naik turunnya kasus berdampak langsung pada kinerja perekonomian. Kasus yang tinggi membuat mobilitas masyarakat tertahan dan perekonomian melemah. Sebaliknya bila kasus menurun, aktivitas ekonomi kembali bergerak dan perekonomian kembali berputar menuju arah pemulihan.

"Grafik ini berhubungan terbalik dengan gerak ekonomi dan mobilitas. Inilah yang disebut dynamic of the new business environment. Kita berada di situasi saat ini," kata dia mengakhiri.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
7,2 Juta Penduduk Indonesia Masih Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
7,2 Juta Penduduk Indonesia Masih Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan

Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.

Baca Selengkapnya
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lebih Baik Dibanding AS dan China

Artinya, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi tinggi dan angka inflasi relatif bagus dan rendah.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya
Pemerintah Optimis Ekonomi Indonesia 2024 Tumbuh 5,2 Persen, Ini Penopangnya

Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman
Kasus Covid-19 Naik Usai Libur Nataru, Kemenkes: Masih Level Aman

Peningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Safrizal Cerita Upaya Babel dari Daerah Inflasi Tertinggi jadi Terendah di Indonesia
Pj Gubernur Safrizal Cerita Upaya Babel dari Daerah Inflasi Tertinggi jadi Terendah di Indonesia

Pj Gubernur Safrizal menekankan bahwa tantangan terbesar adalam mempertahankan capaian dibanding meraihnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Indonesia Satu dari Sedikit Negara dengan Pemulihan Ekonomi yang Cepat
Jokowi: Indonesia Satu dari Sedikit Negara dengan Pemulihan Ekonomi yang Cepat

Data IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20

Inflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.

Baca Selengkapnya
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen
Mendagri Apresiasi Capaian Inflasi Nasional YoY Oktober 2024 Sebesar 1,71 Persen

Angka ini masih berada dalam target pemerintah 1,5-3,5 persen. Sementara inflasi bulanan (month-to-month) pada Oktober 2024 sebesar 0,08 persen.

Baca Selengkapnya