Pemerintah Sebut Vaksinasi Covid-19 untuk Anak-Anak Bakal Segera Diumumkan
Merdeka.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang juga Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Erick Thohir mengatakan, vaksin covid-19 untuk anak-anak saat ini masih dalam proses pengadaan. Nantinya setelah vaksin tersebut siap maka akan segera diumumkan.
"Saya rasa untuk domainnya bukan di saya, lebih baik kita menunggu saja karena memang ada proses daripada yang harus dilalui kita tunggu saja, secepatnya akan diumumkan," kata Menteri Erick dalam Konferensi pers Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) Ivermectin, Senin (28/6).
Disamping itu, Menteri Erick menambahkan, saat ini Kementerian BUMN sedang menjalin kerjasama dengan Balitbangkes terkait perkembangan vaksin Merah Putih. Menurutnya, kemandirian vaksin Covid-19 harus terwujud.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kapan anak perlu di vaksin? Dalam pembaruan Jadwal Imunisasi Anak 2024, vaksin MMRV direkomendasikan sebagai dosis primer untuk anak berusia 2 tahun ke atas yang belum divaksinasi MR/MMR dan varicella, serta sebagai booster untuk anak di bawah 2 tahun yang telah menerima vaksin MR/MMR atau varicella.
-
Apa tujuan produksi vaksin dalam negeri? Kemandirian dalam produksi vaksin merupakan salah satu kebijakan utama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dalam meningkatkan ketahanan kesehatan nasional.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Kapan vaksin kanker Rusia diluncurkan? Lebih dari itu, pemerintah Rusia menyatakan bahwa vaksin ini akan didistribusikan secara gratis kepada pasien mulai awal 2025.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
"Vaksin yang diinisasi BUMN, kita juga sedang penjajakan untuk Balitbangkes seperti apa hasilnya. Kita melihat kebutuhan vaksin di tahun depan itu masih luar biasa banyak, sepertinya kita akan selalu divaksin," ujarnya.
Oleh karena itu, Menteri Erick menegaskan pentingnya kemandirian vaksin dan membuka pintu selebar-lebarnya kepada berbagai pihak, baik Kementerian BUMN bekerjasama dengan universitas maupun swasta, agar kebutuhan vaksinasi di Indonesia bisa cepat.
"Kemandirian vaksin harus terjadi, apakah itu dilakukan BUMN bersama universitas di Indonesia, atau Swasta dan Universitas, kita harus membuka selebar-lebarnya karena kebutuhan vaksinnya tinggi dan jumlah penduudknya besar," ujarnya.
Apalagi, kata Menteri Erick, sekarang semua negara mencoba mengejar kecepatan vaksinasi. "Alhamdulillah dengan kerja keras semua, di Pemerintahan sudah mencapai 1,3 juta (vaksin). Kalau bisa terus digalakkan maka kita bisa menjadi salah satu negara yang vaksinasinya cepat," pungkasnya.
Jokowi: BPOM Sudah Keluarkan Izin, Anak 12-17 Tahun Segera Vaksinasi Covid
Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa vaksin Sinovac sudah boleh diberikan untuk anak usia 12 hingga 17 tahun. Jokowi menyebut pemberian vaksin Sinovac untuk anak usia 12 tahun telah direkomendasikan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Kita bersyukur BPOM telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sinovac yang dinyatakan aman untuk anak-anak usia 12-17 tahun," kata Jokowi dalam keterangan daring, Senin (28/6).
Jokowi menyatakan pelaksanaan vaksinasi untuk anak bisa segera dilaksanakan dalam waktu dekat. "Sehingga vaksinasi untuk anak usia tersebut bisa segera dimulai," katanya.
Selain itu, Jokowi mengingatkan untuk meredam laju penyebaran corona, harus dilakukan semua pihak dengan tetap menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti vaksinasi.
"Dalam menekan covid-19 ini hanya dapat dilakukan dengan upaya bersama, untuk itu saya mohon pada Bapak Ibu kita semua untuk tidak ragu divaksinasi dan tetap berdisiplin jalankan prokes. Sekali lagi saya ingatkan tinggallah di rumah selama tidak ada kebutuhan mendesak," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaIntroduksi vaksin dengue bertujuan mencegah penyebaran demam berdarah.
Baca SelengkapnyaMenteri BUMN, Erick Thohir menjelaskan alasan banyak perusahaan BUMN menggarap proyek pemerintah pusat.
Baca SelengkapnyaTotal jenis vaksin yang diberikan pada anak saat ini adalah 14.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi meneken Perpres ini 4 Agustus 2023.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaProduksi vaksin dalam negeri dianggap akan mampu mendorong ketahanan kesehatan nasional.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaViral di media sosial vaksin HPV untuk mencegah kanker serviks bisa memicu kemandulan.
Baca Selengkapnya