Pemerintah Serap Rp12 Triliun dari Lelang 7 Seri SUN
Merdeka.com - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp12 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana dengan penawaran masuk mencapai Rp58,82 triliun. Realisasi ini mencapai target indikatif yang ditetapkan sebelumnya sebesar Rp12 triliun.
Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat, untuk seri SPN03211229, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,75920 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 29 Desember 2021 mencapai Rp4,23 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,75 persen dan imbal hasil tertinggi 2,85 persen.
Untuk seri SPN12220707, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,9 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,95 persen. Jumlah penawaran masuk untuk seri yang jatuh tempo pada 7 Juli 2022 mencapai Rp7,5 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 2,93 persen dan imbal hasil tertinggi 3,05 persen.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang mengumumkan realisasi investasi? Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa realisasi investasi tersebut mencapai 129,0 persen dari target Renstra sebesar Rp 1.099,8 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp5,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 5,09925 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2027 mencapai Rp17,67 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 5,08 persen dan imbal hasil tertinggi 5,23 persen.
Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,1 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,11753 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 April 2032 mencapai Rp12,97 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,09 persen dan imbal hasil tertinggi 6,3 persen.
Untuk seri FR0088, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,75 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,32987 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2036 mencapai Rp2,6853 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,29 persen dan imbal hasil tertinggi 6,41 persen.
Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,45 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,81984 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Juni 2042 mencapai Rp12,61 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,78 persen dan imbal hasil tertinggi 6,95 persen.
Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp0,05 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,80911 persen. Jumlah penawaran untuk seri yang jatuh tempo pada 15 Agustus 2051 mencapai Rp1,14 triliun dengan imbal hasil terendah masuk 6,79 persen dan imbal hasil tertinggi 6,89 persen.
Dengan adanya lelang ini, maka secara keseluruhan jumlah pembiayaan negara yang berasal dari lelang SUN selama Januari-September 2021 mencapai Rp560,74 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca Selengkapnya