Pemerintah sesumbar ekonomi RI tumbuh di atas 5 persen
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas Sofyan Djalil menilai perubahan rasio pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016, yang dipangkas dari 5,3 persen menjadi 5,1 persen merupakan perhitungan yang kredibel.
Mengingat, ekonomi dunia tengah mengalami perlambatan yang ditambah dengan turunnya harga komoditi yang memberi dampak yang signifikan hampir di seluruh dunia. Sehingga, pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak akan secerah pertumbuhan ekonomi tahun lalu.
"Di APBN kita perkirakan (pertumbuhan ekonomi) 5,3 persen, tapi banyak pihak prediksikan angka itu di bawah 5 persen. Oleh karena itu, ada pembicaraan di Komisi XI agar APBN kredibel. Mari kita tetapkan sebuah target yang benar-benar kredibel," ujar Sofyan di DPR RI, Jakarta, Kamis (9/6).
-
Apa dampak dari kebijakan Kemendag di Pasar Tanah Abang? Kebijakan Kementerian Perdagangan memberi dampak signifikan bagi para pedagang fisik seperti di Tanah Abang ini. 'Selain laris, yang berbelanja sudah mulai ramai. Pembeli memang belum pulih seperti dulu, tetapi wajah penjual sudah mulai tersenyum. Kalau ditanya apakah sudah ada yang belanja, sebagian besar bilang sudah,'
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
Meski banyak pihak yang menilai pertumbuhan ekonomi Indonesia di bawah 5 persen, namun target pertumbuhan ekonomi nasional 5,1 persen membuktikan pemerintah tetap optimis untuk meraih target tersebut.
"IMF (International Monetery Fund) perkirakan pertumbuhan ekonomi kita 4,9 persen. Tapi IMF terkenal sangat sangat konservatif, oleh karena itu lebih baik nanti kita capai lebih tinggi, daripada meletakkan kita lebih tinggi tapi tidak kredibel. Sehingga, 5,1 persen itu sudah sesuai kesepakatan. Kalau bisa lebih kenapa tidak," jelas dia.
Pemerintah dan DPR menyepakati perubahan beberapa asumsi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2016, salah satunya adalah rasio pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dipangkas dari 5,3 persen menjadi 5,1 persen.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro menilai angka pertumbuhan ekonomi 5,1 persen merupakan besaran paling realistis di tengah pertumbuhan ekonomi global yang masih belum pulih.
"Saya pikir itu yang paling realistis," kata Menteri Bambang.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif meski perekonomian dunia melambat.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi capai 5,1 persen tahun ini.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaPasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 utamanya berasal dari konsumsi rumah tangga sebesar 4,91 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Rupiah anjlok sejak awal tahun, Menko Airlangga tetap optimis pertumbuhan ekonomi kuartal I-2024 di angka 5 persen.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi tak mencapai target pemerintah karena dipengaruhi gejolak ekonomi global.
Baca Selengkapnya