Pemerintah Siapkan 2 Alternatif Insentif untuk Sektor Pariwisata
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengungkapkan pemerintah sedang menyiapkan beberapa alternatif insentif untuk sektor pariwisata pada tahun ini. Insentif yang diberikan untuk sisi pasokan dan permintaan.
"Pemerintah melihat beberapa yang perlu diambil dan sedang dalam pembahasan yaitu mendukung pembiayaan untuk sisi supply. Jadi penyediaan modal kerja sedang dibahas, dan kita minta PHRI (Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia) untuk memberikan masukan yang konkrit dan akuntabel," kata Airlangga dalam acara Rakernas PHRI I Tahun 2021 pada Kamis (18/3).
Mengenai modal kerja ini, sedang dibahas bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Kredit modal kerja ini diperuntukkan bagi usaha dengan cash flow yang terganggu, tapi memiliki prospek bagus. Modal kerja ini bisa digunakan misalnya untuk pemeliharaan hotel dan mempertahankan tenaga kerja.
-
Apa kebijakan Airlangga Hartarto terkait investasi? “Selama ini Pemerintah Indonesia telah mendorong reformasi struktural melalui UU Cipta Kerja, yang telah menciptakan iklim investasi yang kondusif sekaligus mendorong pemerataan pembangunan,“ tanggap Menko Airlangga.
-
Bagaimana cara Airlangga Hartarto mendorong investasi? “Pemerintah Indonesia terbuka atas kerja sama investasi dalam berbagai area ekonomi,“ ungkap Menko Airlangga.
-
Mengapa Airlangga Hartarto mendorong investasi asing? Pemerintah Indonesia juga tengah giat mendorong investasi asing untuk masuk ke Indonesia guna mencapai target investasi senilai Rp 1.400 triliun di tahun 2023.
-
Apa yang menjadi fokus Airlangga Hartarto dalam pengembangan ekonomi platform? “Dalam menyambut besarnya kesempatan tersebut, kita juga harus menyadari bahwa terdapat juga tantangan-tantangan dalam pengembangan ekonomi platform, terutama di wilayah pedesaan dan daerah 3T. Tantangan tersebut diantaranya adalah akses terhadap teknologi dan koneksi internet yang terbatas, serta kurangnya pemahaman tentang penggunaan platform-platform ini,“ ungkap Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual dalam acara Peluncuran Hasil Studi Penggunaan Platform Digital di Pedesaan Indonesia oleh DFS Lab, Selasa (25/7).
-
Apa target Menko Perekonomian untuk transportasi di Indonesia? Pemerintah telah memprioritaskan pengembangan ekosistem Kendaraan Listrik (EV) dengan target 13 juta sepeda motor listrik dan 2 juta mobil listrik pada 2030.
-
Apa tujuan insentif untuk Banyuwangi? 'Sesuai arahan pusat, DIFK ini akan dipergunakan secara optimal untuk mendukung berbagai program yang bermanfaat bagi warga. Seperti program-program pengendalian inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat, upaya penurunan stunting, peningkatan investasi, hingga penurunan kemiskinan,' jelas Ipuk.
Pemerintah akan memasukkan jaminan pembiayaan kepada perbankan. "Sederhananya melalui Kemenkeu akan meletakkan dana di perbankan, dan perbankan meneruskan ini kepada sektor perhotelan. Ini yang sedang kita finalisasikan," tutur Menko Airlangga.
Rincian alternatif sisi supply ini antara lain relaksasi ketentuan kredit dan restrukturisasi, penyediaan kredit modal kerja dengan bunga murah untuk membiayai pemeliharaan hotel, fasilitas penjaminan kredit modal kerja, dan pemenuhan sertifikasi CHSE (protokol kesehatan).
Insentif Paket Wisata
Kemudian dari sisi permintaan, yang sedang disiapkan adalah voucher paket wisata. Menko Airlangga mengatakan, pemerintah sedang menyiapkan paket wisata untuk tenaga kesehatan, dan juga dikombinasikan dengan vaksin gotong royong.
Kombinasi voucher paket wisata dan vaksin gotong royong ini rinciannya adalah perusahaan peserta vaksin gotong royong berhak mendapatkan diskon atau voucher paket wisata untuk karyawannya. Selain itu, setiap orang yang telah divaksin dua kali berkesempatan membeli voucher paket wisata.
"Jadi ini dari segi supply dan demand sedang dimatangkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, dibutuhkan masukan dari PHRI agar program ini bisa segera dioperasionalkan," katanya.
Menko Airlangga berharap PHRI melalui Rakernas ini bisa menghasilkan solusi yang dibutuhkan dari program-program yang ditawarkan pemerintah tersebut.
"Berbagai sektor sudah berhasil menyelesaikan program, tapi dari awal program yang terkait pariwisata perlu ada yang konkrit dan akuntabel. Oleh karena itu, PHRI bisa memberikan solusi dari yang tadi ditawarkan dan dimatangkan. Kalau bisa ini menjadi keputusan dari Rakernas sehingga pemerintah bisa segera menindaklanjuti," ungkap Menko Airlangga.
Reporter: Andina Librianty
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu konsepnya dengan memberikan aspek pelatihan.
Baca SelengkapnyaTidak hanya dari tiket pesawat, sumber tourism fund masih memiliki banyak opsi.
Baca SelengkapnyaTerkait rencana pengenaan iuran melalui tiket pesawat, saat ini masih dalam tahap kajian awal.
Baca SelengkapnyaMenhub mengaku bahwa dirinya tidak bisa menjamin apakah jelang angkutan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 harga tiket akan turun atau pun tidak.
Baca SelengkapnyaHal ini diharapkan akan mampu memberikan angin segar bagi pelaku usaha dan dapat menjaga iklim usaha agar tetap kondusif.
Baca SelengkapnyaPemerintah telah menghitung sedemikian rupa agar terjadi keseimbangan antara insentif yang diberikan dengan penerimaan negara.
Baca SelengkapnyaHal ini sebagai salah satu upaya mengejar target realisasi pergerakan wisatawan domestik.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dirancang sebagai upaya untuk menurunkan harga tiket pesawat.
Baca SelengkapnyaProgram insentif pajak ini bersifat fleksibel sesuai arahan Otorita IKN (OIKN).
Baca SelengkapnyaKonsep penthahelix diterapkan dalam mengembangkan pariwisata IKN yang berkelanjutan
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menilai Airlangga Hartarto berhasil sebagai Menko Perekonomian.
Baca SelengkapnyaYLKI Kritik Rencana Pemerintah Pungut Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan: Itu Pungli dan Harga Tiket Pesawat Semakin Mahal
Baca Selengkapnya