Pemerintah siapkan Rp 15 triliun untuk dana abadi pendidikan di 2018
Merdeka.com - Pemerintah menyiapkan dana tambahan Rp 15 triliun untuk Dana Abadi Pendidikan sebagai penyertaan modal negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Rencananya, tiap tahun pemerintah akan menambah suntikan dana abadi minimal Rp 2 triliun.
"Kemarin Rp 31 triliun nanti ditambah 15 triliun. Setiap tahun ditambah Rp 2 triliun lebih sedikit," kata Wakil Menteri Keuangan, Mardiasmo, usai melakukan Rapat Koordinasi Dana Abadi Pendidikan di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko-PMK), Jakarta, Senin (4/2).
Bahkan, kata dia, apabila terus ditambahkan setiap tahunnya pencapaian Dana Abadi Pendidikan tersebut dapat menembus Rp 100 triliun. "Nanti kalau ditambah terus ya mungkin. Yang Rp 15 triliun itu bertambah tahun ini. Kalau sudah ada datanya terus diinvestasikan dan dipakai untuk operasional," imbuhnya.
-
Apa yang akan dibangun dengan anggaran Rp16 triliun di IKN? 'Dugaan saya secara politik ini adalah komitmen prabowo terhadap IKN, setelah Pak Jokowi selesai nanti. Tapi disisi lain secara realitas uangnya juga enggak ada, nggak banyak uang yang bisa diinvestasikan ke situ,' Eko menilai anggaran sebesar Rp16 triliun paling tidak hanya bisa membangun kantor para menteri.
-
Apa yang didonasikan? Seorang pria tiba-tiba menghampiri panggung dan berkata, ‘saya ingin membantu Palestina dengan motor kesayangan saya ini’,' sebutnya.
-
Kapan Presiden Prabowo mengukuhkan komitmennya untuk pendidikan? 'Mencerdaskan kehidupan bangsa mutlak, pendidikan bagi kita adalah prioritas yang sangat tinggi,' ujar Presiden Prabowo di hadapan para menterinya.
-
Mengapa PAN memberikan beasiswa? Hal itu dilakukan PAN agar generasi penerus mempunyai harapan untuk membangun daerahnya lebih maju.
-
Dimana sumber APBN berasal? Pemasukan dalam APBN berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak, penerimaan negara bukan pajak, pendapatan dari perusahaan negara, hibah dan bantuan luar negeri, serta sumber pendapatan lainnya.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
Sebelumnya, Pemerintah telah mengalokasikan dana abadi pendidikan mencapai lebih dari Rp 31 triliun. Presiden Joko Widodo meminta agar anggaran ini digunakan tepat sasaran.
Imbauan tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas dengan topik Tindak Lanjut Program Dana Abadi Pendidikan di Istana Kepresidenan Bogor.
"Dana abadi pendidikan ini harus dikelola secara tepat, dikelola lebih produktif, dikelola lebih terukur, jelas manfaatnya bagi peningkatan kualitas SDM bangsa kita," tegas Presiden Jokowi.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dari jumlah itu, sebanyak Rp20 triliun diangarkan untuk dana beasiswa LPDP.
Baca SelengkapnyaAnak Buah Sri Mulyani Pastikan Suntikan Dana Abadi LPDP Tetap Ada di APBN 2024
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaAnggaran 4 persen yang tidak terserap juga bisa dimanfaatkan untuk menyelesaikan masalah uang kuliah bagi sebagian mahasiswa
Baca SelengkapnyaMeningkatnya transfer daerah dari APBN 2024 juga sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah.
Baca SelengkapnyaKetika dana sudah dianggarkan, maka diperlukan sebuah regulasi mengenai pelaksanaan sekolah gratis.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat alokasi DAU di 2024 akan mengalami kenaikan di seluruh daerah.
Baca SelengkapnyaSaid Abdullah, mengatakan DPR berkomitmen untuk terus mengalokasikan anggaran pendidikan sebesar minimal 20 persen dari APBN.
Baca SelengkapnyaAnggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut, lanjutnya, merupakan bentuk kerjasama Kementerian Agama dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Baca SelengkapnyaMuhadjir mendorong para lulusan perguruan tinggi untuk mempunyai mimpi-mimpi besar
Baca SelengkapnyaAnggaran tersebut masuk dalam kegiatan Penyediaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus yang pada tahun depan akan menyasar 552 anak.
Baca Selengkapnya