Pemerintah siapkan Rp 80 M bangun Bandara Ngloram di Blora Jawa Tengah
Merdeka.com - Bandara Ngloram Blora bakal jadi bandara ketiga yang dibangun di era Gubernur Jateng Ganjar Pranowo. Dua bandara sebelumnya yakni pembangunan di Bandara Ahmad Yani Semarang pada 2014 dan tinggal menunggu operasional menjelang lebaran tahun ini. Serta, Bandara Jenderal Sudirman Purbalingga dipastikan dibangun usai groundbreaking dilakukan Presiden Joko Widodo pada Senin (23/4).
Setelah itu, Bandara Ngloram menyusul dibangun dengan kepastian dari Kementerian Perhubungan. "Wirasaba yang sekarang jadi Jenderal Sudirman kemarin sudah groundbreaking pak Jokowi harapannya tahun depan sudah jadi. Berikutnya kita bisa mengejar yang Ngloram ini," kata Ganjar, saat meninjau lokasi calon bandara di Desa Ngloram, Kecamatan Cepu, Blora, Selasa (24/4).
Bandara Ngloram memanfaatkan lahan bekas Lapangan Terbang Ngloram yang pernah aktif di era 1980-an. Lapangan ini merupakan aset Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sehingga perlu pemindahan aset ke Kementerian Perhubungan.
-
Kapan Lapangan Terbang Gorda dibangun? Menurut informasi, bandara ini dibangun setahun setelah kedatangan Jepang di Indonesia dengan perhitungan keamanan yang matang.
-
Kapan bandara Ngebul di Salatiga aktif? Disebutkan bahwa pendaratan itu banyak berlangsung di medio 1940-an.'Tapi jangan membayangkan landasan pesawat keadaannya seperti bandara umumnya, karena sangat sederhana.
-
Apa fungsi Lapangan Terbang Gorda? Difungsikan Sebagai Bandara Insidental Dalam kanal Youtube Mang Dhepi Channel yang memuat sejarah serta kebudayaan di Banten, disebutkan bahwa lapangan terbang ini dulunya bersifat insidental.
-
Bagaimana Lapangan Terbang Gorda dibangun? Padahal, saat itu pasukan militer Jepang tidak memakai bantuan semen, aspal maupun campuran beton agregat yang kokoh layaknya landasan pacu era sekarang.
-
Apa rencana pengembangan Pelabuhan Tanjung Emas? Rencananya untuk perluasan dan modernisasi pelabuhan. UEA sudah melihat peluang ini sejak lama. Setelah ini akan kami evaluasi dan memberikan rekomendasi agar benar-benar bergerak maju bersama Pemprov Jateng,' kata Abdulla.
-
Kapan Bandara Agandugume dikuasai OPM? 'Bandara dikuasai oleh OPM di Agandugume itu sejak awal Maret,' ungkapnya.
Saat dikunjungi Ganjar, lapangan terbang ini menyisakan bekas landasan yang sudah rusak berat. Aspal sudah mengelupas, tinggal tumpukan batu sepanjang 900 meter dan lebatr30 meter.
"Saya sudah bicara dengan Menteri Perhubungan pengalihan aset dari ESDM ke Perhubungan sudah proses, jika sudah selesai bisa segera feasibility study kemudian ada DED-nya dan dikembangkan sampai pembuatan bandara," papar Ganjar.
Rencananya, landas pacu akan dilebarkan dengan ukuran panjang 1.350 meter dan lebar menjadi 40 meter. Juga disiapkan area seluas 1.500 meter persegi untuk turning area atau area di ujung landas pacu bandara. Untuk pengerjaan tersebut dibutuhkan anggaran Rp 40 miliar.
Kemudian Rp 40 miliar lagi untuk pengerjaan proyek lainnya. Seperti terminal penumpang, apron atau parkir pesawat dan taxiway. Total dana Rp 80 miliar itu berasal dari Kementerian Perhubungan. Sedangkan Pemprov Jateng dan Pemkab Blora menghibahkan tanah untuk perluasan areal Bandara Ngloram.
"Kalau ini jadi, Cepu, Blora, sampai Bojonegoro akan bisa memanfaatkan. Kita tahu di sini ada banyak sumber minyak maka ada transportasi cukup cepat bbisa masuk ke wilayah ini dan ini akan jadi pertumbuhan konomi yang bagus utk Blora dan sekitarnya," kata Ganjar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberadaan bandara baru ini diharapkan membawa kemajuan dan perkembangan yang masif di kabupaten termuda Kaltim ini.
Baca SelengkapnyaBandara yang memiliki landasan pacu 2.400 meter hanya akan bisa melayani pesawat dengan penerbangan 6-8 jam.
Baca SelengkapnyaBandara IKN memiliki landasan pacu lebih luas dari bandara yang ada di Kalimantan.
Baca SelengkapnyaPanjang landasan pacu bandara 3.500 meter, ditargetkan pengerjaan landasan pacu itu mencapai 2.200 meter sampai Juli 2024.
Baca SelengkapnyaBandara Siboru Fakfak mempunyai luas area 5.000 M2 yang dapat menampung hingga 153.945 penumpang per tahun.
Baca SelengkapnyaBandara ke-25 yang dibangun pemerintah ini menghabiskan anggaran senilai Rp437 miliar.
Baca SelengkapnyaSelama bulan Juli ini hanya 8 hari pembangunan bandara bisa dilakukan secara masif.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini merupakan bagian dari proses operasional untuk memastikan kesiapan rute penerbangan baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyiapkan sekitar 3.100 hektare lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur
Baca SelengkapnyaPemerintah akan membangun groin di kawasan pesisir Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) untuk mencegah abrasi.
Baca SelengkapnyaRencana pembangunan Bandara Bali Utara itu mendapat dukungan dari 14 penglingsir Puri Agung di Bali.
Baca SelengkapnyaSebelumnya bandara ini ditargetkan beroperasi pertengahan 2023 lalu.
Baca Selengkapnya