Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah tak mau disebut kasih setoran ke Bank Dunia

Pemerintah tak mau disebut kasih setoran ke Bank Dunia bank dunia. worldbank.org

Merdeka.com - Tahun depan, uang negara yang disetor untuk lembaga keuangan internasional semisal Bank Dunia, Asian Development Bank, dan lainnya, mencapai Rp 1,02 triliun. Iuran itu merupakan bentuk partisipasi keanggotaan Indonesia di lembaga keuangan itu.

Kementerian Keuangan kembali mengingatkan agar penyertaan modal negara (PMN) ke lembaga keuangan internasional itu tidak perlu dijadikan polemik. Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro tidak ingin disebut Indonesia memberi setoran atau iuran ke Bank Dunia dan lainnya.

"Itu bukan iuran, itu modal kita. Tidak tidak menyumbang karena itu milik kita. Jadi kita anggap itu sebagai investasi kita di Bank Dunia. Dengan begitu kita akan mendapat perhatian di Bank Dunia," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (4/12).

Bagi pemerintah, salah satu keuntungan memberi setoran ke Bank Dunia adalah kemudahan memperoleh utang. Tidak hanya mudah mendapat utang tapi juga dengan bunga rendah. "Dengan itu kita punya akses apabila kita membutuhkan pinjaman apakah untuk proyek apakah untuk yang lain. Iya, kalau pinjaman pasti lebih rendah," jelasnya.

Namun Bambang tidak bisa menyebutkan bunga yang dibebankan pada Indonesia jika mengutang pada Bank Dunia. Dia tidak membantah Indonesia masih membutuhkan utang atau suntikan dana segar dari lembaga keuangan internasional.

"Kita memerlukan, artinya tidak hanya dalam kondisi krisis atau kondisi yang berat. Kalau bangun infrastruktur kan perlu. Kadang-kadang tidak cukup dr APBN," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa menilai wajar bila pemerintah menambah besaran penyertaan modal di lembaga-lembaga keuangan internasional, seperti Dana Moneter Internasional (IMF) atau Bank Dunia.

Alasannya, lembaga tersebut merupakan instansi multilateral yang mengelola perekonomian global. Jika situasi dunia dapat dijaga stabil, alhasil Indonesia akan ikut memperoleh manfaat.

"Itu artinya IMF mengatasi perekonomian dunia. Kalau ekonomi membaik, kita kan diuntungkan," ujarnya selepas mengikuti Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Jakarta, Rabu (4/12).

Selain itu, pemerintah sudah turut terikat komitmen bersama negara-negara lain buat menanamkan modal di lembaga keuangan internasional.

Hatta melihatnya sebagai posisi yang tetap menguntungkan, karena artinya Indonesia merupakan pemegang saham IMF, Bank Dunia, dan semacamnya. Melihat pentingnya fungsi lembaga-lembaga asing itu, mantan menteri perhubungan ini percaya keikutsertaan modal dari Indonesia harus dipertahankan.

"Itu kan ada semacam komitmen kewajiban, semacam shareholder. Pemegang saham IMF atau Bank Dunia. Kita masih perlu," tandasnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kemenkeu: Utang Pemerintah Rp7.870 Triliun Tak Ditanggung per Kepala Penduduk
Kemenkeu: Utang Pemerintah Rp7.870 Triliun Tak Ditanggung per Kepala Penduduk

Menghitung utang tidak sama dengan membagi secara rata jumlah utang pemerintah Indonesia dengan jumlah penduduk Indonesia saat ini yang mencapai 270 juta jiwa.

Baca Selengkapnya
Iuran Tapera Disebut buat Program Makan Gratis Prabowo & Bangun IKN, Begini Kata Istana
Iuran Tapera Disebut buat Program Makan Gratis Prabowo & Bangun IKN, Begini Kata Istana

Iuran Tapera akan dipungut dari pegawai swasta dan mandiri

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Belum Ada Investor Asing Masuk ke Mega Proyek IKN Nusantara
Terungkap Alasan Belum Ada Investor Asing Masuk ke Mega Proyek IKN Nusantara

Ada dua alasan secara individu investor asing belum masuk ke IKN.

Baca Selengkapnya
Mahfud Sindir Bahlil soal Belum Ada Investor Masuk IKN: Cari Terus, Mas Bahlil
Mahfud Sindir Bahlil soal Belum Ada Investor Masuk IKN: Cari Terus, Mas Bahlil

Baru-baru ini, Bahlil mengakui belum ada investor asing yang menanam modal di proyek IKN.

Baca Selengkapnya
Bahlil Akui Belum Ada Investasi Asing Masuk ke IKN
Bahlil Akui Belum Ada Investasi Asing Masuk ke IKN

Sebelumnya, Presiden Jokowi juga secara terang-terangan mengaku belum ada investor asing masuk ke IKN.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain
Di ISF 2023, Luhut Tegaskan Indonesia Tak Mau Didikte Negara Lain

Luhut mempersilakan investor asing masuk Indonesia untuk terlibat dalam program transisi energi.

Baca Selengkapnya
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah
Anak Buah Sri Mulyani Sebut Utang Pemerintah Tak akan Bebani Masyarakat Kelas Menengah

Rasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Iuran Tapera Karyawan yang Dipungut 3 Persen Tiap Bulan Bakal Diinvestasikan di Sektor Ini
Terungkap, Iuran Tapera Karyawan yang Dipungut 3 Persen Tiap Bulan Bakal Diinvestasikan di Sektor Ini

Heru memastikan bahwa dana Tapera akan ditempatkan di instrumen obligasi dengan minimal rating grade A.

Baca Selengkapnya