Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah target Indonesia jadi pemasok sedan dan SUV dunia

Pemerintah target Indonesia jadi pemasok sedan dan SUV dunia Ekspor mobil Tanjung Priok. ©2017 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa industri otomotif di Indonesia semakin menghasilkan produk yang berdaya saing tinggi dan mampu mengikuti selera konsumen global. Hal ini dia sampaikan pada peresmian Pabrik PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) serta Ekspor Perdana All New Ertiga dan New Scooter Nex II di Pabrik Suzuki Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (22/10).

"Ini sejalan dengan upaya pemerintah saat ini, yaitu mendorong peningkatan investasi dan ekspor. Hal ini sebagai kunci pertumbuhan bagi perekonomian nasional," kata dia, dalam keterangan tertulis.

Pada momen ini, PT SIM mengapalkan sebanyak 12.000 unit untuk All New Ertiga ke 22 negara tujuan ekspor yang tersebar di Asia, Amerika Latin, Afrika hingga Oseania. Sedangkan, Nex II dikirim ke Filipina dalam bentuk CBU. Sejak Agustus 2018, telah diekspor sebanyak 4.456 unit. Ke depannya, ekspor Nex II ditargetkan menembus 18.660 unit, termasuk ke Kamboja dalam bentuk CKD.

Orang lain juga bertanya?

Menteri Airlangga mengatakan, industri otomotif di Indonesia kini telah berkembang pesat, dengan menjadi basis produksi kendaraan jenis MPV, truk, dan pikap. Pengembangan kendaraan tersebut juga diarahkan untuk meningkatkan ekspor ke pasar global. "Ke depannya, target besarnya, yakni menjadi pemasok kendaraan jenis sedan dan SUV," ungkapnya.

Oleh karena itu, pemerintah berkomitmen menciptakan iklim usaha yang kondusif sehingga mendorong penambahan investasi baru maupun ekspansi. Langkah strategis ini juga diharapkan dapat mengadopsi atau terjadinya transfer teknologi terkini. "Sehingga realisasi target produksi 1,5 juta unit pada tahun 2020 bisa tercapai," ungkap Menteri Airlangga.

Merujuk data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor industri alat angkutan dan transportasi lain pada semester I tahun 2018 mencapai Rp 926,4 miliar. Sedangkan untuk penanaman modal asing (PMA) sebesar USD 343,6 juta.

Berdasarkan Making Indonesia 4.0, industri otomotif merupakan satu dari lima sektor prioritas yang siap memasuki revolusi industri keempat. "Sektor ini juga menjadi andalan karena berkontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional," tegas menperin.

Ini tercermin dari sumbangsihnya kepada PDB yang mencapai 10,16 persen pada 2017 serta mampu menyerap tenaga kerja langsung sekitar 350.000 orang dan tenaga kerja tidak langsung sebanyak 1,2 juta orang. Bahkan, Kementerian Perindustrian mencatat, kinerja industri otomotif di Indonesia semakin melesat, terlihat pula dari jumlah ekspor dalam bentuk komponen kendaraan yang naik hingga 13 kali lipat, dari 6,2 juta pieces pada tahun 2016 menjadi 81 juta pieces tahun 2017. Di pasar Asean saat ini, permintaan dalam bentuk keadaan terpisah atau completely knock down (CKD) kian meningkat.

Lonjakan pun terjadi pada angka produksi kendaraan bermotor roda empat, dari 1,177 juta unit tahun 2016 menjadi 1,216 juta unit di 2017. Jumlah tersebut diperkuat dengan peningkatan ekspor kendaraan dalam bentuk CBU sebanyak 231 ribu unit tahun 2017 dibanding tahun 2016 sekitar 194 ribu unit.

Langkah selanjutnya, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif fiskal yang dapat dimanfaatkan oleh industri otomotif di Tanah Air dalam pengembangan produk yang berdaya saing global. Fasilitas perpajakan itu antara lain tax holiday, tax allowance, Bea Masuk Ditanggung Pemerintah (BMDTP), Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE), serta kemudahan importasi menggunakan skema CKD dan IKD.

"Dalam waktu dekat, akan dikeluarkan insentif super tax deduction untuk perusahaan yang melakukan kegiatan vokasi dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM dan untuk industri yang melaksanakan kegiatan RD&D (research, development, and design)," papar Menteri Airlangga.

Dalam upaya mengikuti tren dunia dan perluasan pasar eskpor, Kemenperin juga mendorong industri otomotif di dalam negeri untuk dapat merealisasikan pengembangan kendaraan rendah emisi atau Low Carbon Emission Vehicle (LCEV). Implementasi program tersebut telah disusun melalui peta jalan yang diinisiasi oleh Kemenperin, termasuk pengembangan kendaraan berbasis energi listrik.

Pada tahun 2025, ditargetkan sekitar 20 persen dari kendaraan yang diproduksi di Indonesia adalah produk LCEV. "Maka itu, kami berharap kepada Suzuki dapat berperan aktif dalam pengembangan program LCEV di Indonesia dengan menghadirkan teknologi hybrid dan harga terjangkau sehingga layak untuk diproduksi di dalam negeri seperti halnya yang telah dilakukan Suzuki di India," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Toyota: Insentif PPnBM DTP 3 Persen Berita Baik
Toyota: Insentif PPnBM DTP 3 Persen Berita Baik

Pemerintah resmi mengeluarkan insentif pajak penjualan atas barang mewah ditanggung pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen untuk mobil hybrid.

Baca Selengkapnya
Terbitkan Aturan Baru, Pemerintah Resmi Bebaskan Pajak Kendaraan Listrik Impor
Terbitkan Aturan Baru, Pemerintah Resmi Bebaskan Pajak Kendaraan Listrik Impor

Ketentuan itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 79 Tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik
Untung Rugi Pemerintah Guyur Diskon Industri Motor dan Mobil Listrik

Pemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Kembangkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Batasi Pembelian Hingga Beri Insentif ke Investor
Kembangkan Kendaraan Listrik, Pemerintah Bakal Batasi Pembelian Hingga Beri Insentif ke Investor

Pemerintah sedang menyusun perubahan aturan untuk dapat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis listrik.

Baca Selengkapnya
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang
Airlangga Klaim Industri Otomotif Indonesia Bisa Kalahkan Jepang

Jepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.

Baca Selengkapnya
Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?
Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?

Saat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap RI Kebanjiran Mobil Impor, Kebijakan Bea Masuk CBU 0 Persen Ditargetkan Keluar Tahun Ini
Siap-Siap RI Kebanjiran Mobil Impor, Kebijakan Bea Masuk CBU 0 Persen Ditargetkan Keluar Tahun Ini

Kebijakan pengenaan bea masuk atau pajak impor untuk completely built up (CBU) mobil listrik 0 persen diharapkan bisa dikeluarkan tahun ini.

Baca Selengkapnya
Agar Dapat Insentif, Produsen Diminta Daftarkan Mobil Hybrid Per 1 Januari 2025
Agar Dapat Insentif, Produsen Diminta Daftarkan Mobil Hybrid Per 1 Januari 2025

Pemerintah Indonesia telah secara resmi mengeluarkan stimulus untuk mendukung kemajuan industri kendaraan listrik di tanah air.

Baca Selengkapnya
Terbesar di ASEAN, Pameran GIIAS Jadi Momentum Dongkrak Penjualan Mobil Listrik
Terbesar di ASEAN, Pameran GIIAS Jadi Momentum Dongkrak Penjualan Mobil Listrik

Pemerintah mengatur pengenaan tarif PPnBM dilihat berdasarkan tingkat emisi karbon kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya
FOTO: Menperin Kejar Target Ekspor Mobil Indonesia 500.000 Unit di Tahun 2024
FOTO: Menperin Kejar Target Ekspor Mobil Indonesia 500.000 Unit di Tahun 2024

Menperin Agus mengungkapkan bahwa industri otomotif Indonesia masih memiliki iklim yang positif.

Baca Selengkapnya
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan
Melihat Potensi Indonesia Dalam Industri Otomotif Masa Depan

Dunia otomotif Indonesia saat ini merupakan pilar penting dalam industri manufaktur.

Baca Selengkapnya
Menkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia
Menkop Teten: Industri Otomotif Sumbang Rp311 Triliun ke Ekonomi Indonesia

Melihat hal itu, tren industri Electric Vehicle (EV) atau mobil listrik, kata Teten juga memberi peluang bagi usaha kecil dan menengah.

Baca Selengkapnya