Pemerintah target perjanjian dagang bebas dengan Uni Eropa rampung awal 2019
Merdeka.com - Pemerintah menargetkan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU CEPA) rampung pada paruh pertama 2019. Saat ini perundingan tersebut telah masuki putaran ke-6.
Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag, Iman Pambagyo, mengatakan perundingan IEU CEPA merupakan salah satu perundingan paling ambisius dan komprehensif bagi Indonesia.
"Perundingan IEU CEPA adalah salah satu prioritas Indonesia saat ini mengingat besarnya perekonomian dan pasar Uni Eropa dan kerjasama yang dapat dikembangkan bersama kedua pihak," ujar dia di Jakarta, Kamis (18/10).
-
Kenapa Menko Perekonomian mendorong IEU-CEPA? Kata dia, IEU-CEPA instrumen penting untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar Uni Eropa.
-
Siapa yang akan membantu memediasi Interim Agreement antara Indonesia dan PEA? Ida Fauziyah meyakini melalui Dubes Husin Bagis bersama jajarannya, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah PEA dapat lebih berkembang. 'Saya harap Bapak Dubes dapat membantu memediasi progres penyusunan Interim Agreement antara pihak Indonesia dan pihak PEA agar kesepakatan ini dapat segera diimplementasi, ' ujarnya.
-
Apa tujuan utama ICA-CEPA? Terwujudnya ICA-CEPA diharapkan dapat meningkatkan PDB Indonesia hingga USD1.4 miliar, dan ekspor Indonesia ke Kanada diperkirakan akan meningkat sebesar USD851 juta dalam jangka menengah.
-
Apa itu APEC? APEC atau singkatan dari Asia-Pacific Economic Cooperation adalah forum kerja sama antar 21 Ekonomi di lingkar Samudera Pasifik.
-
Apa yang dibahas Kemnaker dengan Dubes RI untuk PEA? Keduanya membahas tindak lanjut kerja sama penempatan Pekerja Migran Indonesia antara Kemnaker RI dengan Kementerian Sumber Daya Manusia dan Emiratisasi (MOHRE) PEA.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Dia menyatakan, dengan jumlah populasi sebesar 516 juta jiwa serta daya beli masyarakatnya yang tinggi, menjadikan Uni Eropa sebagai salah satu mitra penting bagi Indonesia saat ini. "Kami yakin, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif dengan Uni Eropa nantinya dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja baru dan kesempatan baru bagi UKM, alih teknologi, serta menempatkan Indonesia pada posisi lebih baik dalam mata rantai global," ujar dia.
Iman menuturkan, perundingan RI-IEU CEPA putaran ke-6 ini mencakup isu runding perdagangan barang, perdagangan jasa, investasi, hak kekayaan intelektual, persaingan usaha dan subsidi. Kemudian, perdagangan dan pembangunan berkelanjutan, perdagangan barang dan jasa pemerintah, karantina, aturan standard, dan mekanisme penyelesaian sengketa.
Pada putaran ke-6 ini, terdapat kemajuan yang substansial dalam hal akses pasar. Indonesia dan Uni Eropa telah melakukan pertukaran penawaran (offer) untuk akses pasar jasa serta investasi, serta melengkapi pertukaran offer barang yang telah dilakukan pada perundingan sebelumnya.
"Di berbagai perundingan, akses pasar adalah salah satu isu utama yang menentukan arah perundingan secara keseluruhan. Untuk itu, pertukaran offer jasa dan investasi diharapkan dapat menjadi momentum positif untuk akselerasi penyelesaian negosiasi IEU CEPA," kata dia.
Perundingan IEU CEPA diluncurkan secara resmi melalui Pernyataan Bersama di Jakarta dan Brussels pada 18 Juli 2016, yang diikuti oleh pertemuan pembuka pada 20-21 September 2016 di Brussels, Belgia. Perundingan kemudian dilanjutkan di Putaran ke-2 pada Januari 2017 di Bali, Putaran ke-3 pada September 2017 di Brussels, Putaran ke-4 pada Februari 2018 di Surakarta, dan Putaran ke-5 pada bulan Juli 2018 di Brussels.
Kemendag menargetkan agar perundingan IEU CEPA dapat diselesaikan secara substansial pada semester I 2019. "Meskipun perundingan IEU CEPA diupayakan selesai sesuai target, bukan berarti asal sepakat. Kedua pihak menginginkan perjanjian yang kredibel dan saling menguntungkan," ujar Iman.
Reporter: Septian Deny
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil mencapai 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaDalam IEU-CEPA, Airlangga menuturkan bahwa BUMN dipertimbangkan untuk diberikan akses yang bersifat komersial.
Baca SelengkapnyaI-EU CEPA merupakan perjanjian dagang bilateral paling komprehensif.
Baca SelengkapnyaPerjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaMendag mengatakan, perundingan Indonesia-Peru CEPA ini merupakan landasan penting bagi kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi.
Baca SelengkapnyaDiharapkan pembahasan ini bisa segera rampung sebelum beralih ke pemerintahan selanjutnya.
Baca SelengkapnyaBKSAP DPR bertemu dengan Director of the European Parliament in ASEAN Antoine Ripoll di Gedung DPR RI, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaBergabungnya Indonesia menjadi langkah strategis untuk meningkatkan akses pasar dan mendorong reformasi struktural dalam negeri.
Baca SelengkapnyaForeign direct Investment memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan manufaktur.
Baca SelengkapnyaZulkifli menyampaikan, jumlah perdagangan Indonesia dengan Eropa masih sepertiga dari perdagangan Vietnam dengan Eropa.
Baca SelengkapnyaICA-CEPA membuka peluang yang lebih besar bagi produk Indonesia.
Baca Selengkapnya