Pemerintah Targetkan Angka Stunting Turun Menjadi 28 Persen Akhir 2019
Merdeka.com - Menteri Kesehatan, Nila Moeloek, menargetkan angka stunting atau tubuh kerdil akibat kekurangan gizi Indonesia turun ke level 28 persen pada akhir 2019. Untuk diketahui, saat ini stunting di Indonesia masih berada pada angka 30,8 persen.
"Insyaallah harus ya. Kita harus kerja keras ya pak Bambang (Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional)," ujarnya di Jakarta, Selasa (19/2).
Menteri Nila menjelaskan untuk mencapai target tersebut pemerintah sudah menyediakan sejumlah anggaran. "Jadi anggarannya ada, tentu rencana pekerjaan ini juga ada," katanya.
-
Dimana stunting terjadi di Indonesia? Pemerintah Kabupaten Kudus di Provinsi Jawa Tengah menargetkan angka kasus stunting di wilayahnya turun menjadi nol pada 2024.
-
Kenapa angka stunting di Indonesia perlu diturunkan? Dengan target 14 persen di 2024, semua elemen turut berkomitmen untuk membantu pemerintah menekan angka stunting tersebut.
-
Apa target penurunan stunting di Bandung? Dari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
-
Kenapa stunting menjadi masalah penting di Kalimantan Selatan? Gubernur Kalsel menyebut, tingginya prevelansi stunting merupakan momok bagi bangsa.
-
Bagaimana cara Kemenkes mencegah stunting? 'Apabila ditemukan suatu faktor resiko, jadi bisa dilakukan pencegahan,' tutur Laila.
-
Apa tujuan Kemenkes dalam mengatasi stunting? 'Harus ada upaya yang inovatif, perlu memperkuat intervensi yang ada targetnya agar bisa sama-sama menurunkan angka stunting,' ujar Laila Mahmuda di acara Media Gathering yang diselenggarakan oleh Halluu World & Sensitif di Mall of Indonesia (MOI), Kamis (24/08).
Selain itu, Menteri Nila juga mengatakan, pemerintah sudah memetakan 160 kabupaten atau kota sasaran program yang semakin tinggi tingkat stuntingnya. "Jadi ini yang kita intervensi baik tadi spesifik maupun sensitif. Jadi akses air bersih, sanitasi itu termasuk," jelasnya.
Berdasarkan Global Nutrition Report 2018, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengalami beban gizi ganda. Meskipun telah terjadi penurunan prevalensi stunting dari 37,2 persen di 2013 menjadi 30,8 persen di 2018, tetapi angka tersebut tergolong cukup tinggi.
Sementara itu, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan, perlu adanya upaya untuk meningkatkan penyediaan sumber pangan dalam negeri.
Menteri Bambang juga menambahkan, yang termasuk dalam peningkatan sumber pangan untuk mencegah stunting, diantaranya eksplorasi sumber pangan lain yang beragam dan bergizi tinggi, pengembangan Multi Micro Nutrient (MMN), serta biofortifikasi untuk memperkaya gizi tanaman pangan. "Serta intervensi-intervensi lain," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Stunting menjadi salah satu masalah besar pemerintah. Presiden Jokowi menargetkan kasus stunting turun di angka 14 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bisa bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaJokowi berharap masyarakat Indonesia bebas dari stunting.
Baca SelengkapnyaDari 26 persen menjadi 19 persen. Namun, angka itu masih jauh dari target yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat yakni 14 persen.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, semua pihak harus bekerja keras agar target penurunan angka stunting di Indonesia bisa tercapai.
Baca SelengkapnyaPemerintah menargetkan angka stunting turun 14% tahun ini
Baca SelengkapnyaAngka total fertility rate di Jawa Tengah sudah 2,09 dari target 2,1
Baca SelengkapnyaKenaikan angka stunting di Kabupaten TTS cukup signifikan
Baca SelengkapnyaSurvei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, prevalensi stunting nasional rata rata masih 21,6 persen.
Baca SelengkapnyaGus Ipul juga menegaskan bahwa target penurunan untuk 14 persen tahun 2024 harus dicapai.
Baca SelengkapnyaStunting rupanya tak hanya dialami anak dari keluarga miskin, tapi juga orang kaya.
Baca SelengkapnyaIni Program-Program Andalan Ganjar untuk Tekan Stunting sampai Turun jadi 11,9%
Baca Selengkapnya