Pemerintah targetkan dapat off taker gas Blok Masela dalam 3 bulan
Merdeka.com - Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arcandra Tahar mengatakan bahwa pembangunan Blok Migas Masela di Laut Arafura, Maluku sudah berjalan.
Meski demikian, hingga saat ini pemerintah masih belum menemukan off taker (pembeli gas) untuk kilang gas. Sehingga, dia menargetkan off taker akan didapatkan dalam waktu 3 bulan ke depan.
"Kan surat dari SKK sudah, harusnya mereka sudah mulai jalan. Sekarang salah satu prosesnya juga, kita gasnya itu off takernya siapa? itu sedang kita carikan off taker-nya," kata Arcandra, di Kementerian ESDM, Minggu (30/7).
-
Kapan pipa gas mulai ditata? Selain kabel yang mulai disembunyikan dalam tanah, pipa gas juga mulai ditata. Perusahaan Gas Negara menargetkan pembangunan 154.000 sambungan gas rumah tangga di Wilayah DKI Jakarta pada tahun 2022.
-
Mengapa BPH Migas dorong pemanfaatan gas bumi? Dalam rangka turut menjaga lingkungan, mengurangi emisi karbon, dan mengatasi perubahan iklim, BPH Migas terus mendorong peningkatan pemanfaatan gas bumi melalui pipa,' imbuhnya.
-
Kapan kilang minyak Medang mulai beroperasi? Mengutip its.ac.id, kilang ini mulai beroperasi dari tahun 1889 sampai dengan 1892.
-
Siapa yang BPH Migas ajak kerjasama? BPH Migas bekerja sama dengan berbagai pihak agar BBM dapat dinikmati masyarakat. Salah satunya adalah Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas).
-
Dimana proyek kilang baru Pertamina berada? Pertamina saat ini sedang fokus menyelesaikan Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan, dimana proyek tersebut memasuki milestone baru yaitu program Turn Around (TA) Revamp yang ditargetkan selesai di awal Mei 2024.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi di Blok Mahakam? Melalui beragam inovasi dan penerapan teknologi yang tepat, Pertamina berhasil menahan laju penurunan produksi alamiah dan sekaligus meningkatkan produksi migas Pertamina yang sangat penting dalam mendukung pemenuhan kebutuhan energi Indonesia.
Arcandra menekankan, untuk mengutamakan off taker dari dalam negeri baik swasta maupun BUMN. Jika pihak dari dalam negeri tidak ada yang berminat atau tidak cocok baru boleh mengambil off taker dari luar negeri.
Dikarenakan penggunaan gas Blok Masela merupakan salah satu bentuk hilirisasi. Maka, gas tidak hanya sampai dalam bentuk Liquefied Natural Gas (LNG) melainkan bisa digunakan juga untuk petrokimia, dan lain-lain.
"Yang lebih utama itu produknya. Gas ini tidak hanya sampai LNG, tapi juga untuk petrochemical, atau pupuk. Semakin panjang kan semakin bagus, nanti kita utamakan yang dalam negeri dulu, ada tidak yang berminat," ungkapnya.
Sejauh ini, lanjutnya, sudah ada beberapa pihak yang mengajukan diri untuk menjadi off taker di Blok Masela, namun masih terkendala soal harga gas.
"Sudah ada beberapa (yang mengajukan), tapi mungkin salah satu kendala adalah harga gasnya, ini kita sedang lihat gimana bagusnya, harga gasnya. Yang detilnya tanya SKK Migas, mereka yang manage itu," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.
Baca SelengkapnyaGas bumi juga berguna menjadi bahan baku untuk industri pupuk.
Baca SelengkapnyaKilang gas Tangguh Train 3 di Papua Barat Daya ditargetkan mulai beroperasi Desember 2023.
Baca SelengkapnyaPeningkatan produksi minyak dan gas tidak terlepas dari penambahan produksi minyak minyak pertama dari Proyek Banyu Urip Infill Clastic
Baca SelengkapnyaRealisasi lifting minyak bumi di semester I-2024 tidak mencapai target karena banjir di Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaSKK Migas mencatat, ada sejumlah aspek yang membuat proyek Abadi Masela terhenti.
Baca SelengkapnyaDalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.
Baca SelengkapnyaJika pengembangan lapangan migas terus tertunda, maka diperkirakan di tahun 2042, Indonesia akan menjadi negara pengimpor net migas.
Baca SelengkapnyaShell merilis nilai peralihan hak partisipasi, atau participating interest (PI) 35 persen di proyek Blok Masela kepada Pertamina dan Petronas.
Baca SelengkapnyaBenarkah Harga BBM Pertamax Naik Setelah Juni? Begini Penjelasan Menteri ESDM
Baca SelengkapnyaShinta menyampaikan, dibutuhkan kesepahaman dari semua pihak agar optimasi pemanfaatan gas bumi dapat tercapai.
Baca SelengkapnyaSouth Andaman menyimpan potensi produksi gas dengan jumlah besar. Blok yang digarap Mubadala Energy ini disebut menyimpan potensi hingga 8 TCF.
Baca Selengkapnya