Pemerintah telah menyiapkan langkah mitigasi bencana saat pertemuan IMF-World Bank
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyatakan tim pemerintah telah menyiapkan langkah preventif agar acara annual meeting IMF-World Bank di Bali dapat berjalan lancar. Meskipun Pulau Dewata termasuk salah satu titik yang memiliki potensi rawan bencana alam.
"Sekali lagi, gempa kan tidak bisa diprediksi kapan dan dimana akan terjadinya. Kita kegiatan di Bali itu sudah ada semacam tim tanggap bila terjadi gempa harus apa, bila terjadi letusan Gunung Agung harus apa," ungkap Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar di Jakarta, Rabu (3/10).
Rudy menambahkan, pemerintah telah berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kepolisian RI yang ada di Bali untuk mengamankan situasi di sana. "Jadi kesiapan sih sudah matang, termasuk pak Menteri (ESDM, Ignasius Jonan) juga mau mengecek semua peralatan kita dan berjalan baik," sambungnya.
-
Dimana gempa Bali terjadi? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar.
-
Dimana pusat gempa di Bali? Mengutip informsi BMKG, pusat gempa berada di 8.52 LS,115.35 BT atau 2 km timur laut Gianyar, Bali dengan kedalaman 10 km.
-
Dimana negara rawan gempa berada? Statista mengumpulkan data antara tahun 1990 hingga 2022, untuk menilai bagian dunia mana yang paling rawan gempa.
-
Bagaimana gempa Bali terjadi? Hasil analisa BMKG menunjukkan gempa bumi yang terjadi jenis dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Jenis itu diketahui setelah memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya.
-
Mengapa gempa Bali terasa di beberapa wilayah? Dia menyebut, meski berkekuatan kecil, getaran gempa begitu dirasakan warga di sejumlah wilayah.
-
Kenapa Indonesia rawan gempa? Indonesia berada dalam batas 3 lempeng tektonik besar, yaitu: lempeng India-Australia, Eurasia, dan Pasifik.
Dia pun berandai-andai jika saja terjadi letupan Gunung Agung. Kejadian itu menurutnya tidak akan sampai berpengaruh besar terhadap penyelenggaraan IMF-World Bank yang digelar di Nusa Dua, Bali, pada 8-14 Oktober 2018 mendatang. "Yang terpengaruh kan hanya penerbangan, orang ketakutan aja. Kalau diem kan tidak akan bertumpuk di bandara. Karena tidak terpengaruh," imbuh dia.
"Letupan abunya pun yang terpengaruh arah angin itu tidak ke situ. Jadi dari sisi kita yang bertanggung jawab terhadap gunung sudah mempersiapkan hal itu secara bersama-sama," tambahnya.
Tidak hanya gempa dan letusan gunung, kawasan Bali juga dinilainya punya potensi terjadinya tsunami, lantaran letak pulau yang berdekatan dengan salah satu lempeng di garis selatan. Namun, dia kembali memastikan bahwa pemerintah telah menyiapkan langkah antisipatif untuk menjaga keberlangsungan pelaksanaan IMF-World Bank yang diikuti oleh perwakilan dari 189 negara.
"Kalau langkah preventif sudah dipersiapkan, terutama tsunami. Karena sebenarnya kalau gejala alam itu hampir semua terulang. Contohnya Lombok juga terulang, pernah ada gempa di sana. Aceh juga, pernah ada tsunami di sana," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BMKG mencatat bahwa di Indonesia terdapat banyak potensi gempa akibat pergerakan lempeng di zona megathrust.
Baca SelengkapnyaDaryono mengatakan, gempa besar pada dua megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaCerita Plt BMKG Dwikorita Karnawati pernah dipanggil polisi karena sampaikan berita peringatan gempa.
Baca SelengkapnyaPemerintah perlu memperhatikan penanggulangan bencana Megathrust ini sesuai Undang-Undang tentang Penanggulangan Bencana.
Baca SelengkapnyaAncaman gempa bumi ini membayangi Jakarta yang berada tak jauh dari zona Megathrust Selat Sunda.
Baca SelengkapnyaSuharyanto menerangkan, kesiapsiagaan tersebut dilatarbelakangi prediksi oleh para ilmuan dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Baca SelengkapnyaBMKG sebelumnya mengatakan, gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu.
Baca SelengkapnyaBahkan menurut BMKG, potensi terjadinya megathrust hanya tinggal menunggu waktu saja.
Baca SelengkapnyaKepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan potensi terjadinya di gempa megathrust di Indonesia sangat bisa saja terjadi
Baca SelengkapnyaPenting bagi masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah mitigasi untuk mengurangi dampak dari gempa megathrust.
Baca SelengkapnyaPenting untuk membuat mitigasi bencana gunung meletus yang efektif.
Baca SelengkapnyaSekda Bali mengimbau kepada masyarakat tidak menaikkan layang-layang saat pelaksanaan KTT AIS Forum.
Baca Selengkapnya