Pemerintah Terbitkan Buku Pedoman Pengelolaan Laut Indonesia
Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan, memberikan seri kuliah dalam acara Diplomasi Maritim Indonesia di Gedung Auditorium Centre for Strategic and International Studies (CSIS), Jakarta. Di hadapan para hadirin, dirinya membanggakan terkait penerbitan buku putih yang mengatur mengenai diplomasi maritim Indonesia.
"Selama ini, Indonesia tidak memiliki buku putih mengenai poros maritim ini. Jadi Presiden (Jokowi) memerintahkan saya untuk menjadi Coordinate in Military Maritime supaya membuat buku putihnya. Maka kita buatlah buku pedoman jangka panjang kebijakan kelautan Indonesia yang dituangkan dalam Peraturan Presiden No.16 Tahun 2017," kata Menko Luhut dalam sambutannya, Jakarta, Jumat (22/2).
Menko Luhut mengakui ini pertama kalinya Indonesia memiliki dokumen yang mengatur sikap dalam mengelola laut. Sebab, sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, belum ada yang mengatur mengenai poros kemaritiman.
-
Mengapa Indonesia punya pulau terbanyak? Berdasarkan Undang-Undang No 6 Tahun 1996 tentang Perairan Indonesia,terdapat lebih kurang 17.508 pulau di negeri ini.
-
Apa agenda internasional pertama Menlu Sugiono? 'Pak Menlu akan berangkat ke Kazan,' ungkap Havas di Gedung Pancasila, Jakarta. Ia juga menegaskan bahwa Sugiono akan berangkat ke Kazan pada Selasa dini hari, dan ini merupakan agenda internasional pertamanya.
-
Siapa yang membuat pernyataan tentang Indonesia? Tidak ada pembahasan terkait PM Singapura sebut Indonesia sebagai negara yang tidak akan maju karena gila agama.
-
Apa dasar negara Indonesia? Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia.
-
Apa spesies laut terbesar di dunia? Paus hiu adalah spesies ikan raksasa di dunia yang bisa mencapai berat hingga 21,5 ton dan tumbuh hingga panjang mencapai 12,6 meter.
-
Siapa Raja Laut? Latimeria menadoensis merupakan salah satu jenis ikan laut yang memiliki nama Indonesia Ikan Raja Laut.
"Dan ini saya kira salah satu kebijakan kelautan terpadu di ASEAN yang ada, dan kami berangkat dari ini sekarang menyusun kebijakan kami untuk menyangkut pada pengelolaan sumber daya alam, SDM, sampai pada diplomasi maritim," jelasnya.
Mantan Menko Polhukam ini menambahkan, sebagai pilar kebijakan kelautan pertama yang dicanangkan oleh Indonesia, diplomasi maritim menempati posisi penting dalam menjamin terwujudnya cita-cita. Dengan demikian, misi Indonesia menjadi negara maritim terkuat dapat tercapai dengan adanya buku putih ini.
"Semua kita tuangkan di situ jadi nanti Anda bisa lihat karena memang sifatnya terbuka untuk publik," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ini menunjukkan Indonesia memiliki potensi kelautan yang kaya.
Baca SelengkapnyaLuhut menyadari, luasnya batas negara Indonesia membutuhkan angkatan laut yang tangguh.
Baca SelengkapnyaLuhut mengaku telah menyiapkan sejumlah rencana untuk mewujudkan cita-cita besar bersama jajarannya.
Baca SelengkapnyaAda banyak pelaut ulung pada zaman kerajaan yang menginsiprasi
Baca SelengkapnyaKementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus mengkampanyekan keselamatan pelayaran kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaAIS Forum 2023 sebagai ajang unjuk gigi kepada dunia bahwa Indonesia mampu menjadi pemimpin global.
Baca SelengkapnyaMenurut Luhut, Indonesia memiliki anggaran untuk membeli kapal eksplorasi untuk riset dengan alat canggih
Baca SelengkapnyaSaat namanya disebut Luhut dalam pidatonya, sang purnawirawan jenderal TNI itu langsung bereaksi.
Baca SelengkapnyaLuhut mengungkap Presiden Terpilih Prabowo Subianto ingin langsung gaspol.
Baca SelengkapnyaHasto Kristiyanto PDIP menyampaikan pentingnya Indonesia mewujudkan konsep Berdikari Bung Karno
Baca SelengkapnyaBKI menginginkan agar kegiatan Pembahasan Kerja Sama ini menjadi katalisator BKI untuk selalu bersinergi dengan Direktorat KPLP dalam menjalankan program.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan pengalaman terjun dalam Operasi Seroja di Timor-Timur pada tahun 70an silam, Luhut menyadari sulit mengontrol masyarakat
Baca Selengkapnya