Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah tiru Malaysia dan Singapura bentuk super holding BUMN

Pemerintah tiru Malaysia dan Singapura bentuk super holding BUMN Rini Soemarno. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pemerintah kembali mengkaji rencana pembentukan super holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Langkah ini dinilai perlu agar perusahaan pelat merah dapat menguasai pasar nasional dan internasional.

Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan keinginannya untuk menggantikan Kementerian BUMN dengan super holding, terinspirasi dari Malaysia dan Singapura yang telah lebih dulu menerapkannya dalam pengelolaan BUMN.

"‎Ya itu kan wacana yang kita lemparkan kan. Jadi tentunya masih banyak diskusinya kesana. Memang kalau kita lihat negara lain seperti di Singapura, Malaysia itu mereka bentuknya super holding. Seperti di Malaysia itu Khasanah, seperti di Singapura juga ada Temasek itu membuat mereka jadi lebih lincah, fleksibel, mendunia," ujar Rini di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (25/7).

Orang lain juga bertanya?

Menurutnya, wacana penghapusan Kementerian BUMN saat ini masih dalam tahap pembicaraan dan nantinya akan sejalan dengan revisi Undang-undang (UU) Nomor 19 tahun 2003 tentang BUMN.

"Karena memang sangat penting kita melakukan revisi terhadap UU yang sekarang. Karena dalam perjalanannya kita sudah menghadapi ekonomi global, ASEAN juga jadi satu pasar, dan kita berkompetisi dengan negara-negara ASEAN secara terbuka," jelasnya.

Sementara pada kesempatan sama, Wakil Ketua Komisi VI DPR Dodi Reza Alex Noerdin menambahkan revisi undang-undang tersebut kemudian akan memperkuat payung hukum pembentukan holding sebelum diterbitkannya Peraturan Pemerintah (PP).

"Sinergi BUMN dan holding pemerintah sinergi bumn holding holding prosesnya dibahas bersama-sama sebelum diterbitkan dalam PP. Banyak keluhan bahwa di dalam rapat Panja banyak holding belum memberikan manfaat lebih kepada perusahaan. Belum ada aturan baku dan keberadaan holding ini kita memperjelas holding dalam revisi undang-undang," terang Dodi.

Dengan adanya revisi undang-undang BUMN juga dapat memperkuat daya saing BUMN Indonesia dengan BUMN lainnya di luar negeri. Kementerian BUMN juga diminta mendorong peran serta BUMN dalam menyumbang perekonomian Indonesia.

"Ke depan BUMN bisa bersaing dengan interbasional, dalam berkompetisi yang sekarang tataran global. Di bawah pembinaan Kementerian BUMN harus mampu menyediakan lapangan kerja dan kesejahteraan di dalam negeri, juga menjadi katalisator pendorong pembangunan ekonomi domestik juga dapat bersaing dengan BUMN luar negeri," tutup Dodi.

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya
BPK dan BPKP Ungkap Tantangan Perusahaan BUMN Lima Tahun ke Depan, Ini Detailnya

Transformasi ekonomi yang sedang diupayakan oleh BUMN perlu dilakukan dengan perencanaan matang.

Baca Selengkapnya
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka
Singapura dan Malaysia Kompak Bersekutu Mau 'Lawan' Indonesia, Menko Luhut: Kami Tidak Takut Bersaing dengan Mereka

Dua negara tersebut tengah bersekutu untuk segera merampungkan pembangunan Special Economic Zone (SEZ) di kawasan Johor, Malaysia Selatan.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS
Erick Thohir: Jangan karena Kita Non Blok, Kita jadi Ikut Blueprint China dan AS

Erick tak ingin sektor bisnis di Tanah Air masih berpangku tangan pada blueprint yang dimiliki negara-negara besar semisal Amerika Serikat dan China.

Baca Selengkapnya
Strategi Prabowo Agar Danantara Lebih Besar dari Temasek
Strategi Prabowo Agar Danantara Lebih Besar dari Temasek

Danantara berbentuk superholding layaknya Temasek di Singapura.

Baca Selengkapnya
AIPF 2023 Jadi Ajang BUMN Unjuk Gigi Perluas Kerja Sama Internasional
AIPF 2023 Jadi Ajang BUMN Unjuk Gigi Perluas Kerja Sama Internasional

Erick Thohir terus mendorong perusahaan BUMN ekspansi bisnis ke level internasional.

Baca Selengkapnya
Tak Ingin RS BUMN Kalah dari Swasta, Erick Thohir Gandeng Konglomerat Hong Kong
Tak Ingin RS BUMN Kalah dari Swasta, Erick Thohir Gandeng Konglomerat Hong Kong

Konglomerat Hong Kong tersebut akan membeli saham minoritas Pertamedika IHC.

Baca Selengkapnya
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN
HIPMI Dorong Sinergitas Agar Swasta Tak Kalah Saing dari BUMN

meminta pemerintah memperhatikan pengusaha swasta agar tak kalah saing dengan perusahaan-perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Angkasa Pura I dan II Merger, Menhub Budi: Bakal Dilirik Banyak Investor
Angkasa Pura I dan II Merger, Menhub Budi: Bakal Dilirik Banyak Investor

Kedua BUMN pengelola bandara itu resmi menjadi PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM
Jokowi Puji Kontribusi BUMN, Erick: Alhamdulillah Beri Dampak Nyata untuk Ultramikro dan UMKM

Erick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya
Tujuh BUMN Masuk Anggota Danantara, Target Setoran Dividen Rp90 Triliun di 2025 Terancam?
Tujuh BUMN Masuk Anggota Danantara, Target Setoran Dividen Rp90 Triliun di 2025 Terancam?

Erick menyebut, kajian terkait dividen berada diranah Kementerian Keuangan sebagai pemilik perusahaan BUMN.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Mau Bentuk Holding PT KAI dan INKA
Erick Thohir Mau Bentuk Holding PT KAI dan INKA

Holding kedua perusahaan di BUMN sektor perkeretaapian tersebut untuk memperkuat bisnis satu sama lain.

Baca Selengkapnya