Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah turunkan prediksi pertumbuhan ekonomi 2016

Pemerintah turunkan prediksi pertumbuhan ekonomi 2016 gedung bertingkat kawasan scbd. ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Semula target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,5 persen diturunkan menjadi 5,3 persen.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penurunan target pertumbuhan ekonomi itu setelah mendapatkan berbagai masukan dari anggota DPR dan melihat kondisi perekonomian saat ini.

"Mencermati apa yang menjadi pertanyaan dan masukan Komisi XI, yang harus diutamakan adalah realistis tanpa meninggalkan optimisme," kata Bambang di Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/9).

Orang lain juga bertanya?

Bambang menjelaskan, diturunkannya target pertumbuhan ekonomi tahun depan didasari proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari International Monetary Fund (IMF) yang hanya 3,8 persen.

Perlambatan ekonomi China dari 6,8 persen tahun ini menjadi 6,3 persen pada 2016 juga turut menjadi faktor pertimbangan pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi nasional.

"Dengan melihat itu, konsumsi juga tetap pada 5 persen, dan belanja pemerintah masih menjadi andalan bersama dengan investasi, karena sudah ada berbagai deregulasi dan debirokratisasi. Maka itu kami mengusulkan pertumbuhan ekonomi ada di 5,3 persen. Di satu sisi lebih realistis tanpa meninggalkan optimisme," terangnya.

Bambang memaparkan, pemerintah terus memperhatikan kondisi ekonomi global yang semakin tidak pasti. Selain soal kebijakan The Fed, perekonomian dunia juga terimbas devaluasi mata uang Yuan.

"Kita melihat dalam kondisi global yang semakin tidak pasti, pergerakan ini cukup besar, seperti kurs di Rp 13.400, kemudian terjadi depresiasi ketika Tiongkok mendevaluasi (melemahkan) Yuan," imbuh Bambang.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, lanjut Bambang, maka pemerintah memperkirakan pada 2016 inflasi mencapai 4,7 persen, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 5,5 persen. Untuk menjaga inflasi, pemerintah akan terus memantau fluktuasi harga pangan.

Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen.

"Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, saat yang lalu diputuskan antara 5,5 persen sampai 6 persen. Kemudian diajukan 5,5 persen, sekarang kami perkirakan 5,2 persen sampai 5,6 persen. Jadi dengan poin 5,3 persen, kami nyaman karena dalam range yang diperkirakan," imbuh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024
Bank Mandiri Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5,11 Persen di Kuartal II-2024

Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.

Baca Selengkapnya
Strategi Jitu Sri Mulyani Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di 2024
Strategi Jitu Sri Mulyani Kejar Target Pertumbuhan Ekonomi 5,2 Persen di 2024

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angka pada proyeksi tahun 2024 merupakan bentuk antisipasi pemerintah terhadap kondisi global.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp407 Triliun Sepanjang 2023

Sri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya
Ketidakpastian Ekonomi Global Justru Untungkan Indonesia, Begini Penjelasannya

Bank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.

Baca Selengkapnya
Lebih Rendah dari Target Jokowi, IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen di 2024
Lebih Rendah dari Target Jokowi, IMF Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5 Persen di 2024

Proyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024

Baca Selengkapnya
Ini Usulan Ketua Banggar DPR RI untuk Kebijakan Fiskal 2025
Ini Usulan Ketua Banggar DPR RI untuk Kebijakan Fiskal 2025

Ketua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen
Ternyata Ini 5 Alasan Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga Jadi 6 Persen

Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun

Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Sebut Sejak 2015 Sampai 2023, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Capai Target
Ketua Banggar Sebut Sejak 2015 Sampai 2023, Pertumbuhan Ekonomi Sulit Capai Target

Macetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.

Baca Selengkapnya
The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, OJK: Bisa Turun Lagi Jadi 3,5 Persen
The Fed Turunkan Suku Bunga Acuan, OJK: Bisa Turun Lagi Jadi 3,5 Persen

Berdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.

Baca Selengkapnya
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Diprediksi Cuma 5,1 Persen
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Diprediksi Cuma 5,1 Persen

PT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo
Sri Mulyani Pede Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,2 Persen di Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo

Bendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya