Pemerintah turunkan prediksi pertumbuhan ekonomi 2016
Merdeka.com - Pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2016. Semula target pertumbuhan ekonomi tahun 2016 sebesar 5,5 persen diturunkan menjadi 5,3 persen.
Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, penurunan target pertumbuhan ekonomi itu setelah mendapatkan berbagai masukan dari anggota DPR dan melihat kondisi perekonomian saat ini.
"Mencermati apa yang menjadi pertanyaan dan masukan Komisi XI, yang harus diutamakan adalah realistis tanpa meninggalkan optimisme," kata Bambang di Komisi XI DPR, Senayan, Jakarta, Senin (21/9).
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Bagaimana pertumbuhan penduduk Indonesia setiap tahun? Pertumbuhan penduduk periode 2020-2045 rata-rata sebesar 0,67 persen setiap tahun.
Bambang menjelaskan, diturunkannya target pertumbuhan ekonomi tahun depan didasari proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia dari International Monetary Fund (IMF) yang hanya 3,8 persen.
Perlambatan ekonomi China dari 6,8 persen tahun ini menjadi 6,3 persen pada 2016 juga turut menjadi faktor pertimbangan pemerintah menurunkan target pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dengan melihat itu, konsumsi juga tetap pada 5 persen, dan belanja pemerintah masih menjadi andalan bersama dengan investasi, karena sudah ada berbagai deregulasi dan debirokratisasi. Maka itu kami mengusulkan pertumbuhan ekonomi ada di 5,3 persen. Di satu sisi lebih realistis tanpa meninggalkan optimisme," terangnya.
Bambang memaparkan, pemerintah terus memperhatikan kondisi ekonomi global yang semakin tidak pasti. Selain soal kebijakan The Fed, perekonomian dunia juga terimbas devaluasi mata uang Yuan.
"Kita melihat dalam kondisi global yang semakin tidak pasti, pergerakan ini cukup besar, seperti kurs di Rp 13.400, kemudian terjadi depresiasi ketika Tiongkok mendevaluasi (melemahkan) Yuan," imbuh Bambang.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, lanjut Bambang, maka pemerintah memperkirakan pada 2016 inflasi mencapai 4,7 persen, Surat Perbendaharaan Negara (SPN) 3 bulan 5,5 persen. Untuk menjaga inflasi, pemerintah akan terus memantau fluktuasi harga pangan.
Sementara itu, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional tahun depan berada di kisaran 5,2 persen hingga 5,6 persen.
"Terkait dengan pertumbuhan ekonomi, saat yang lalu diputuskan antara 5,5 persen sampai 6 persen. Kemudian diajukan 5,5 persen, sekarang kami perkirakan 5,2 persen sampai 5,6 persen. Jadi dengan poin 5,3 persen, kami nyaman karena dalam range yang diperkirakan," imbuh Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan angka pada proyeksi tahun 2024 merupakan bentuk antisipasi pemerintah terhadap kondisi global.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjabarkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) sepanjang 2023 sebesar Rp308,7 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca SelengkapnyaKetua Banggar, Said Abdullah, berharap pemerintah setuju target pertumbuhan tahun depan minimal 5,4 persen.
Baca SelengkapnyaPerry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaMacetnya pertumbuhan ekonomi karena selalu bergantung pada konsumsi domestik.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan perkiraan para analis, The Fed masih berpotensi menurunkan suku bunga hingga ke level 3,5-4 persen.
Baca SelengkapnyaPT Mandiri Sekuritas memperkirakan bahwa pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) akan tetap stabil di sekitar 5,1 persen pada tahun 2025.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini menegaskan, target itu sesuai dengan yang tertuang di Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca Selengkapnya