Pemerintah ungkap kesalahan Ford hingga harus tutup di Indonesia
Merdeka.com - Dampak perlambatan ekonomi yang melanda negara-negara berkembang sepertinya mulai dirasakan oleh perusahaan multinasional di sejumlah sektor usaha. Terbaru, Ford Motor Company melalui anak usahanya, PT Ford Motor Indonesia menutup usahanya di Tanah Air.
Kasubdit Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial (PPHI) Ditjen Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Kementerian Ketenagakerjaan, Reyman Aruan menyebut wajar apabila perusahaan otomotif asal Amerika Serikat ini menutup usahanya di Indonesia. Sebab, produk Ford sendiri hanya diminati masyarakat kelas atas.
"Ternyata produk sebenarnya diminati tapi kenapa tutup? Karena begini, yang minati hanya di kelas tertentu. Sementara kelas kita adalah di kelas menengah, masih berorientasi ke mobil rakyat," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/2) malam.
Reyman juga mengatakan, rata-rata masyarakat Indonesia lebih cenderung memilih produk transportasi yang terjangkau terutama sisi perbaikan.
"Pertimbangannya karena orang Indonesia cenderung pilih produk apabila di setiap daerah ada unit service. Kalau di daerah kita, Ford tidak banyak, orang mikirnya kalau rusak di Bali jadi bagaimana mau servicenya, agak takut belinya," jelas dia.
Belum lagi, Reyman menjelaskan perusahaan yang telah hadir di Indonesia sejak 1989 ini hanya memiliki karyawan sebanyak 35 orang saja. Padahal, perusahaan ini memiliki nama yang besar.
"Tidak banyak tapi karena Ford namanya besar kita kira luar biasanya banyak, padahal hanya 35 orang. Dan mereka (Ford) tidak buat pabrik di Indonesia karena biayanya besar, sehingga mobil mereka kan diimpor ya terus di sini kita jual," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ford bukanlah satu-satunya perusahaan yang menarik diri dari ambisi besar mereka di sektor EV.
Baca SelengkapnyaDireksi Sepatu Bata Temui Pejabat Kemenperin, Ungkap Alasan di Balik Tutupnya Pabrik Berusia 20 Tahun
Baca SelengkapnyaPresiden menekankan bahwa tutupnya pabrik perusahaan dalam negeri bernama PT Sepatu Bata Tbk itu tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaProdusen mobil asal Jepang, Toyota berharap kasus kecurangan tes keselamatan anak perusahaannya yaitu Daihatsu, segera berakhir.
Baca SelengkapnyaGempuran Mobil Listrik Bikin Loyo, Ford Thailand Minta Insentif Kendaraan Konvensional
Baca SelengkapnyaToyota memutuskan untuk menghentikan penjualan di Selandia Baru karena dianggap tidak ramah lingkungan. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPT Suzuki Indomobil Sales menghentikan penjualan Ignis di Indonesia menyusul kelesuan pemasarannya di tanah air. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaHyundai akan mematuhi semua kebijakan yang ditetapkan pemerintah
Baca SelengkapnyaSepatu Bata telah hadir di Indonesia sejak 1931. Saat itu, Bata bekerja sama dengan NV, Netherlandsch-Indisch sebagai importir.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menduga pabrik sepatu bata tutup karena kurang efisiensi.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah sejarah Honda Freed, disarikan berbagai sumber.Yuk simak!
Baca SelengkapnyaPro dan kontra terkait insentif mobil hybrid tak berhenti. Ini komentar Hyundai!
Baca Selengkapnya