Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah Ungkap Penyebab Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah

Pemerintah Ungkap Penyebab Ketimpangan Pembangunan Antar Daerah Astera Primanto Bhakti diperiksa KPK. ©2018 Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Astera Primanto Bhakti, mengatakan pemerintah pusat kesulitan melakukan kontrol terhadap penggunaan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Sebab, Kementerian Keuangan tidak memiliki perwakilan di daerah.

"Di daerah tidak ada lembaga yang seperti Kementerian Keuangan, ini ada di tempat terpisah sehingga menyebabkan APBD tidak terserap secara optimal," kata Primanto dalam Talk Show Daerah Bangkit, Indonesia Maju, Jakarta, Kamis (27/8).

Primanto menjelaskan anggaran APBD menjadi tanggung jawab langsung masing-masing kepala daerah. Dari pengamatannya dana daerah lebih banyak digunakan untuk belanja pegawai bukan program kegiatan.

Sedangkan belanja barang modal dan jasa minim bisa membangkitkan pembangunan daerah. "Paling gampang pasti belanja pegawai tapi kalau barang modal dan jasa ini tidak ada yang bisa untuk pembangkit daerah," kata dia.

Akibatnya, pembangunan daerah memiliki dampak yang berbeda di setiap wilayah. Tidak heran jika pembangunan di tiap daerah tidak merata karena tergantung kepemimpinan kepala daerahnya.

Pemerintah pusat pun membuat pembagian kluster daerah seperti daerah maju, menengah dan tertinggal. Pembagian kluster ini penting dalam memberikan perlakuan kebijakan.

"Daerah menengah dan tertinggal perlu dukungan baik dari kompetensi, perencanaan anggaran, penggunaan anggaran dan banyak hal yang perlu kita lakukan dorongan," kata dia mengakhiri.

Bos Bappenas: Mengatasi Ketimpangan Butuh Peran Semua Kalangan

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan,guna mengatasi masalah ketimpangan dan kemiskinan, pemerintah akan bekerja dengan agresif. Selain itu, pemerintah katanya tidak bisa bekerja sendiri karena membutuhkan partisipasi masyarakat. Sebab, kemiskinan dan ketimpangan merupakan masalah bersama.

"Oleh karena itu, pemerintah memerlukan dukungan dan kerja sama atau kolaborasi dengan semua kalangan seperti LSM, akademisi, pemerintah daerah, swasta dan pemangku kepentingan lainnya," ucap Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro saat menutup acara Indonesia Development Forum (IDF) 2017 dikutip dari keterangannya di Jakarta, Jumat (11/8).

Bambang menekankan perlunya peran swasta guna mempercepat pengurangan angka kemiskinan dan mengatasi ketimpangan. Demikian pula dengan pemerintah daerah, karena apapun programnya, pada akhirnya dieksekusi di daerah.

Pemerintah akan fokus memperbaiki taraf hidup 40 persen penduduk terbawah dalam struktur ekonomi. Itu artinya, intervensi pemerintah akan difokuskan pada kelompok masyarakat tersebut. "Sejauh ini, Indonesia sudah baik polanya dalam mengurangi kemiskinan, tetapi belum cukup agresif. "Tentu banyak area yang harus diperbaiki," jelasnya.

Saat ini, pemerintah Jokowi-JK memiliki komitmen kuat dalam mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan. Setidaknya, hal tersebut tertuang dalam Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pada tahun 2019, tingkat kemiskinan diharapkan dapat turun menjadi 7-8 persen dari angka baseline 11,22 persen di tahun 2015. Demikian pula, angka ketimpangan diupayakan menurun dari 0.408 di tahun 2015 menjadi 0.36 di akhir RPJMN.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat
Sri Mulyani Beberkan Alasan Masih Banyak Pemda Andalkan Dana Transfer dari Pemerintah Pusat

Terbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.

Baca Selengkapnya
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil

Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Curhat, Sering Ditanya DPR Soal Data Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron
Sri Mulyani Curhat, Sering Ditanya DPR Soal Data Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Melalui BAS, Pemerintah pusat dan Daerah bisa mengkonsolidasikan program nasional seperti, program di sektor ketahanan pangan, hingga program ketahanan energi.

Baca Selengkapnya
Porsi Dana Transfer ke Daerah Menurun, Misbakhun Ingin BPK Ingatkan Pemerintah
Porsi Dana Transfer ke Daerah Menurun, Misbakhun Ingin BPK Ingatkan Pemerintah

Misbakhun berpendapat soal pentingnya sinergi antara BPK dan DPD demi mengawal desentralisasi fiskal.

Baca Selengkapnya
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan
Tito Sentil Pemkab Mimika: APBD Rp8 Triliun tapi Tidak Ada Kemajuan

Daerah-daerah yang memiliki PAD tinggi karena pihak swasta dalam daerah tersebut bergeliat dan hidup.

Baca Selengkapnya
Kaltim Masuk APBD Kelima Terbesar di RI, Tapi Kenapa Banyak Jalan Rusak?
Kaltim Masuk APBD Kelima Terbesar di RI, Tapi Kenapa Banyak Jalan Rusak?

Kaltim sebagai salah satu provinsi terkaya di Indonesia dengan APBD yang masuk lima besar nasional.

Baca Selengkapnya
RUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN
RUU DKJ, Anggota DPD Dorong Pendanaan Khusus Jakarta dari APBN

DPD menilai, atribusi wewenang kepada Wapres harus berdasarkan pelimpahan Presiden.

Baca Selengkapnya
Ini PR Besar Capres-Cawapres dari Kadin Indonesia
Ini PR Besar Capres-Cawapres dari Kadin Indonesia

Kadin Indonesia berharap para capres-cawapres bisa menyoroti isu-isu pentung di daerah.

Baca Selengkapnya
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD

Minimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

Baca Selengkapnya
Komisi X DPR Menyoroti Pembangunan Perpustakaan di Daerah saat RDP dengan Kepala Perpusnas
Komisi X DPR Menyoroti Pembangunan Perpustakaan di Daerah saat RDP dengan Kepala Perpusnas

Kepala Perpusnas menyatakan realisasi anggaran 2023 mencapai 88,22 persen atau Rp630,125 miliar dari total Rp714,275 miliar.

Baca Selengkapnya
Kemendagri Ingatkan Pemda Perluasan Akses Keuangan Demi Kemudahan Masyarakat
Kemendagri Ingatkan Pemda Perluasan Akses Keuangan Demi Kemudahan Masyarakat

Kementerian Dalam Negeri sangat mengapresiasi pemerintah daerah (Pemda) yang telah membentuk TPAKD.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut Indonesia Tak Punya Arah Kebijakan Nasional di Sektor Kesejahteraan
Anies Sebut Indonesia Tak Punya Arah Kebijakan Nasional di Sektor Kesejahteraan

Anies ingin Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) menjadi ujung tombak untuk kesehatan ibu dan dan anak.

Baca Selengkapnya