Pemilik Brand Sepatu Yongki Komaladi, Pernah Bekerja di Butik Hingga Jadi Model
Merdeka.com - Siapa yang tak mengenal dengan brand sepatu Yongki Komaladi? Pastinya nama merek ini selalu ditemukan di toko-toko offline besar hingga toko online bukan?
Brand sepatu ini banyak diminati mulai dari bapak-bapak hingga anak-anak. Namun apakah anda mengetahui sebenarnya siapa sih pemilik brand ini? Dan apakah brand tersebut buatan dari Indonesia?
Melansir dari berbagai sumber, pemilik merek sepatu ini adalah Yongki Komaladi. Yongki menggunakan nama sepatunya menggunakan nama pribadinya.
-
Kenapa sepatu lokal populer? Penggunaan produk fashion lokal kini sedang menjadi tren yang berkembang pesat. Banyak yang beralih untuk mendukung produk-produk lokal sebagai bagian dari upaya memajukan industri dalam negeri.
-
Kenapa sepatu lokal semakin populer? Saat ini, semakin banyak individu yang bangga mengenakan sepatu buatan lokal.
-
Sepatu lokal apa yang populer di Semarang? PATROBAS, merupakan salah satu brand sepatu lokal yang berasal dari Semarang, Jawa Tengah.
-
Apa yang ditawarkan oleh sepatu lokal? Tidak hanya karena harganya terjangkau, tetapi juga karena sepatu lokal menawarkan berbagai model yang modis dan sesuai dengan tren, menambahkan sentuhan gaya pada penampilan Anda.
-
Dimana sepatu Tamagoo bisa dibeli? Dijual dengan harga Rp140 ribu, sepatu prewalker model flat shoes dari brand Tamagoo ini ideal untuk bayi berusia 2 hingga 18 bulan. Outsole yang tipis dirancang agar kaki bayi tetap bisa bergerak bebas.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
Dia lahir di Tanjung Karang pada 18 Agustus, nama aslinya yakni Kwok Joen Sian. Dia merupakan anda dari A Ho dan Kwok Pit Tjong. Walaupun nama aslinya Kwok Joen Sian, tetapi nama Yongki telah melekat dari kecil ketika dirinya menggunakan gelang emas yang bertuliskan Yongki.
Sementara Komaladinya, dia tambahkan untuk menjadi pembeda dengan nama yang sama lainnya.
Semasa kecil, dia hidup sebagai keluarga yang berkecukupan. Saat itu orang tuanya memiliki usaha bangunan.
Pada tahun 1976 hingga 1977 Yongki lulus Sekolah Menengah Umum (SMU) dan melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Singapura dengan mengambil jurusan bisnis manajemen.
Belum genap setahun, Yongki menerima kabar buruk bahwa sang ibu telah meninggal dunia dan akhirnya dia kembali ke Jakarta dan tak melanjutkan studinya di Singapura.
Semenjak balik ke Jakarta, Yongki bekerja di butik pakaian impor milik orang tua angkatnya. Pembeli yang datang ke butik tersebut pun tak main-main, pembelinya merupakan kalangan artis hingga pejabat.
Yongki memiliki tubuh yang tegap dan wajah yang tampan. Tak heran dengan hal itu Yongki ditawarkan menjadi seorang model kacamata dari seorang pembeli di butik itu.
Karena pengalaman menjadi model itu, karirnya pun melesat dan tawaran menjadi model semakin banyak. Setelah memasuki umur kepala tiga, ia pun perlahan mundur dari pekerjaan modeling tersebut.
Pengalaman yang dia miliki tersebut, akhirnya dia mencoba untuk bekerja di Ramayana Departemen Store dengan melibatkan dirinya untuk mendesain produk hingga promosi produk-produk tersebut.
Berbagai pekerjaan pun dia lakoni untuk mencari ilmu dan pengalaman. Hingga pada akhirnya atasan Yongki sempat mengeluh tentang produk sepatu yang masih kurang laku dan meminta kepadanya untuk mendesain sepatu dan membuatnya.
Dari situlah lahirlah bran sepatu Yongki Komaladi. Di mana dirinya memulai riset dan perkembangan selera masyarakat tentang minat desain sepatu. Hingga saat ini merek itu pun terkenal di kalangan masyarakat dan diterima dengan mudah.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hotman Paris selalu identik yang penampilannya yang nyentrik di tiap aktivitas. Simak ceritanya saat bocorin harga outfit-nya berikut ini!
Baca SelengkapnyaUMKM telah menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuhammad Shofiyullah memulai bisnisnya dengan jualan celana jeans kepada teman-teman kuliahnya di Malang. Kini ia jadi crazy rich daerah.
Baca SelengkapnyaTren dan gaya fashion selalu berubah mengikuti perkembangan zaman.
Baca SelengkapnyaTercatat, sebanyak 20.000 pasang sepatu dari koleksi ‘Nusantara’ ludes terjual dalam waktu singkat di platform Shopee.
Baca SelengkapnyaOlla Ramlan begitu cinta dengan sepatu. Tak heran jika ia memiliki banyak sekali sepatu dari berbagai merek ternama
Baca SelengkapnyaIndustri Fesyen di Indonesia terus mengalami perkembangan yang pesat.
Baca Selengkapnya“Total karyawan gue sekarang 9 orang, dengan omset tahunan yang gue dapet sekitar Rp6 miliar," kata Ilham
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kaki lima di Jepang pamer foto dirinya dengan artis papan atas tanah air, ternyata pernah syuting film Indonesia.
Baca SelengkapnyaTukang bakso keliling ini terlihat begitu necis dengan kemeja, dasi dan sepatu pantofel bak pegawai kantoran.
Baca SelengkapnyaJika biasanya tukang bakso cukup berkaos dan celana panjang, namun hal tersebut berbeda dengan penjual yang satu ini.
Baca SelengkapnyaOmzet yang didapatkan dari baju anak unik untuk satu kali ekspor bisa mencapai Rp100 juta. Sedangkan untuk omzet dalam negeri biasanya Rp30 juta.
Baca Selengkapnya