Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemilik dana di Swiss diminta lapor jika sulit pulangkan uang ke RI

Pemilik dana di Swiss diminta lapor jika sulit pulangkan uang ke RI Sosialisasi amnesti pajak di BEI. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku belum menerima laporan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang kesulitan membawa uangnya sebanyak Rp 150 triliun untuk ikut program Tax Amnesty. Hal ini disebabkan terbenturnya aturan Financial Action Task Force (FATF)‎.

"Saya belum terima ada laporan ada dana Rp 150 triliun dari WP yang tidak berani masuk karena masalah Swiss itu," kata Sri Mulyani saat ditemui di gedung DPR, Senayan, Selasa (18/10).

Menurutnya jika ada yang menghambat masuk uang untk program Tax Amnesy silakan melapor ke pemerintah. Sri Mulyani pun rela pasang badan untuk atasi masalah tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Saya mengatakan begini ada wp yang merasa punya dana, mau deklarasi, silahkan hubungi saya apalagi sampe Rp 150 Triliun. Sampaikan pada saya, siapa mamanya, alamatnya dimana, bank accountnya apa, proses masalah dia apa, saya akan lihat kesulitan itu," tegasnya.

Sebelumnya Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA), Yustinus Prastowo menyebut, Swiss menjadi negara penampung dana Warga Negara Indonesia (WNI) terbesar kedua setelah Singapura. Dana ini berasal dari para taipan tua yang berasal dari zaman orde baru.

Namun sayangnya, belum ada dana repatriasi dari negara tersebut. "Kalau saya malah menduga ini bisa lebih banyak (dari Singapura) kalau dibolehkan. Karena uang orang-orang Indonesia zaman dulu itu ya di Swiss kebanyakan," ujarnya saat ditemui di Malang, Kamis (13/10).

Dia menjelaskan, dana yang ditempatkan di Swiss biasanya memang untuk diendapkan. Berbeda dengan dana yang ditempatkan di Singapura di mana memang diperuntukkan sebagai instrumen investasi.

"Saya yakin kayak keluarga Soeharto pasti di sana (Swiss). Tommy Soeharto paling beberapa juga (dari Swiss), meski sudah dideclare," tuturnya.

Yustinus menduga belum adanya dana dari Swiss masuk ke Indonesia karena para taipan ini khawatir dicurigai oleh FATF (Financial Action Task Force).

(mdk/sau)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cerita Pramono Pengusaha Susu, Rutin Bayar Pajak Rp10 Juta Mendadak Ditagih Rp2 Miliar: Tidak Masuk Akal
Cerita Pramono Pengusaha Susu, Rutin Bayar Pajak Rp10 Juta Mendadak Ditagih Rp2 Miliar: Tidak Masuk Akal

Pramono bingung apa yang terjadi, karena sejak 2015-2017 dirinya selalu rutin membayar pajak dengan besaran Rp10 juta.

Baca Selengkapnya
Kelebihan Bayar Pajak, 1.895 WP Sudah Terima Pengembalian Dana Rp7,3 Miliar
Kelebihan Bayar Pajak, 1.895 WP Sudah Terima Pengembalian Dana Rp7,3 Miliar

Sebanyak 15.419 wajib pajak (WP) yang menyampaikan surat pemberitahuan (SPT) tahunan pajak penghasilan (PPh), dengan kelebihan bayar hingga Rp 100 juta.

Baca Selengkapnya
SYL Kembalikan Rp2 Miliar Hasil Urunan Pejabat Kementan, KPK Singgung Pihak Ketakutan Usai Kecipratan Uang Korupsi
SYL Kembalikan Rp2 Miliar Hasil Urunan Pejabat Kementan, KPK Singgung Pihak Ketakutan Usai Kecipratan Uang Korupsi

KPK mengungkapkan bahwa pihak yang mengembalikan itu pun tidak diketahui identitasnya.

Baca Selengkapnya
Hakim Gebrak Meja! Ada Duit Korupsi BTS Kominfo Mengalir ke BPK Sebesar Rp40 Miliar
Hakim Gebrak Meja! Ada Duit Korupsi BTS Kominfo Mengalir ke BPK Sebesar Rp40 Miliar

Windi memberikan suntikan dana itu secara langsung di parkiran Hotel Grand Hyatt, Jakarta.

Baca Selengkapnya