Pemilu bantu genjot pertumbuhan industri pariwisata dan rokok
Merdeka.com - Pemilihan umum (pemilu) tahun ini diyakini bakal menggenjot kinerja sektor pariwisata Tanah Air. Diperkirakan pertumbuhan bakal mencapai angka 4,6 persen. Sebagai catatan, secara nasional pada 2014 ditargetkan kunjungan wisatawan dalam negeri sebanyak 255 juta.
"Pasti yang ditanyakan saat pemilu sektor yang diuntungkan itu selain transportasi dan komunikasi juga terletak di sektor hiburan dan rekreasi yang tercatat 4,6 persen biasanya non pemilu hanya 1,7 persen," ujar Direktur Danareksa Research Institute (DRI), Purbaya Yudhi Sadewa saat acara 'Prospek Investasi Indonesia 2014' di Hotel Dharmawangsa, Jakarta, Kamis (16/1).
Bukan hanya sektor hiburan, Purbaya menjelaskan industri rokok juga menjanjikan dan berdampak positif terhadap penjualan. "Nanti pemilu pasti karena mereka sering merokok bareng. Pertumbuhannya bisa 3,1 persen, saat non pemilu -1,7 persen," jelasnya.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Mengapa tembakau di Jawa Tengah berkembang pesat? Kondisi itu membuat pertanian tembakau di Jateng berkembang secara signifikan. Setiap daerah di Jateng bahkan punya karakteristik tembakau yang berbeda antara satu tempat dengan tempat lainnya.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa penyebab turunnya cukai rokok? Adapun penurunan penerimaan negara ini disebabkan oleh penurunan produksi sigaret kretek mesin (SKM) dan sigaret putih mesin (SPM) atau rokok putih, membuat pemesanan pita cukai lebih rendah.
-
Bagaimana Kemendag mendukung industri rokok? Mendag menambahkan, Kemendag akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait agar pasokan tembakau dan cengkih dapat memenuhi kebutuhan industri rokok dengan mengutamakan hasil petani dalam negeri.
Sebelumnya, prospek bisnis tembakau dan rokok diyakini masih cerah tahun depan. PT Wismilak Inti Makmur Tbk optimis penjualan rokok akan meroket. Pemilu diyakini ikut berperan meningkatkan konsumsi dan penjualan rokok.
"Konsumsi rokok meningkat dari 40 persen menjadi 70 persen," ujar Sekretaris Perusahaan PT Wismilak Inti Makmur Tbk Surjanto Yasaputera di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta. (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Indodata, peredaran rokok ilegal di Indonesia mencapai 46,95 persen pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPenerimaan ini tumbuh signifikan sebesar 59,3 persen.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini jumlah pelaku industri rokok elektrik atau vape mencapai 5.000 pengusaha termasuk di dalamnya toko ritel yang tersebar di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaSejalan dengan proyeksi Bank Dunia yang memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran 5,0% pada 2024, realisasi investasi menunjukkan tren
Baca SelengkapnyaPlt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaPlt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengatakan, kelima sektor ini berkontribusi sebesar 64,94 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Baca Selengkapnyapenyelenggaraan pesta demokrasi memberi dampak positif terhadap perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaPemerintah menaikkan target penerimaan cukai di 2024.
Baca SelengkapnyaKontraksi ini disebabkan oleh penurunan komponen pada sisi produksi. Ini karena maraknya peredaran rokok ilegal di pasaran, terutama rokok ilegal impor.
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut telah mencapai 48,1 persen dari target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024
Baca Selengkapnya