Pemotongan Rantai Distribusi Bisa Stabilkan Harga Bahan Pokok Jelang Ramadan
Merdeka.com - Kementerian Perdagangan mengambil kebijakan untuk mengendalikan pengendalian harga pangan di pasaran. Langkahnya yaitu membuat harga beras terjangkau, tidak menaikkan harga eceran tertinggi (HET) bagi konsumen akhir. Kemendag juga menambah harga pembelian pemerintah di tingkat petani hingga memotong rantai distribusi.
Langkah Kemendag tersebut dinilai bisa menjaga harga bahan pokok menjelang Ramadan dan Idul Fitri tetap stabil. Hal ini diungkapkan ekonom Piter Abdullah. Dia mengaku jika kondisi momen Ramadan dan Lebaran pada tahun ini berbeda dibandingkan sebelumnya.
Perbedaan terkait dengan pelaksanaan kebijakan pembatasan sosial skala besar (PSBB) dan juga larangan mudik. Kondisi ini bisa mendorong tidak ada lonjakan permintaan, apalagi daya beli masyarakat ikut melemah.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Bagaimana Kemendag mengontrol harga barang kebutuhan pokok? Kementerian Perdagangan turut andil dalam penurunan laju inflasi di tahun 2023, yakni pihaknya rutin melakukan kunjungan ke pasar-pasar di tanah air untuk memantau stabilitas harga dan pasokan barang kebutuhan pokok.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kenapa penting menjaga keseimbangan pola makan di Lebaran? Selama merayakan Lebaran, penting untuk menjaga keseimbangan pola makan.
Padahal, kata dia, kelompok masyarakat bawah yang banyak menjadi korban PHK atau pekerja sektor informal yang kehilangan pendapatan merupakan pendorong utama peningkatan konsumsi saat Ramadan dan Lebaran.
Namun kondisi yang ada justru menurunkan daya beli masyarakat yang sebelumnya bisa memacu pertumbuhan konsumsi.
"Di sisi lain pemerintah juga sudah berkomitmen menjaga pasokan supply selama wabah dan terutama lagi menyambut Ramadan dan Lebaran. Keran impor untuk produk pangan dibuka," ujar Piter.
Meski demikian, dia meyakini dengan dorongan kebijakan pemerintah juga sinergi bersama kalangan industri, maka berbagai kebutuhan masyarakat bisa terpenuhi. Di mana, pasokan cukup, permintaan tidak mengalami lonjakan dan harga stabil.
"Demikian juga produk-produk hasil pertanian lokal. Dengan pemanfaatan jaringan online, rantai distribusi justru relatif terpangkas dan mendorong harga Lebih rendah," lanjut dia.
Sementara, perihal kekhawatiran pasokan daging yang dipicu tidak mencukupinya produksi dalam negeri, sementara impor tidak mudah dilakukan saat ini seiring langkah lockdown, dia berharap hal itu tidak terjadi.
"Semua faktor terkait supply dan demand barang-barang pangan terutama menjelang Ramadan dan Lebaran ini saya kira sangat dipahami oleh pemerintah. Tidak perlu ada kekhawatiran akan terjadi lonjakan inflasi," tegasnya.
Stok Pangan Cukup
Stok beras secara nasional menjelang Puasa Ramadan dan Idul Fitri 2020 dipastikan aman, mantul (mantab betul) dan tidak mempengaruhi inflasi nasional.
Hal tersebut ditegaskan Menteri Perdagangan Agus Suparmanto usai melakukan kunjungan lapangan sekaligus melakukan sidak pemantauan ketersediaan stok bahan pokok ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) dan PT Food StationTjipinang Jaya di Jakarta, Kamis (16/4).
"Secara nasional, stok beras saya pastikan cukup untuk kebutuhan masyarakat menjelang puasa dan Idul Fitri 1441 H bahkan sampai panen mendatang. Aman dan Mantul," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (16/4).
Di tengah berjalannya implementasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) melawan Covid-19 di DKI Jakarta dan beberapa wilayah lainnya, masyarakat dapat lebih mudah membeli bahan pokok dan menyambut datangnya Ramadan dengan perasaan tenang sehingga bisa menjalankan ibadah puasa Ramadhan dengan lebih khusyuk.
Menurut Mendag, stok beras nasional untuk menghadapi puasa dan Lebaran saat ini tersedia sebanyak 3,38 juta ton. Beras di Perum Bulog tersedia stoknya sebesar 1,42 juta ton, stok di penggilingan 1,2 juta ton, stok di pedagang 728 ribu ton, stok di Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) sebesar 28.431 ton, dan stok di Lumbung Pangan Masyarakat binaan BKP sebesar 2.939 ton.
Ditambah lagi dengan memasuki musim panen secara berkesinambungan hingga Agustus 2020, stok beras nasional akan mendapat tambahan sebesar 19,8 juta ton.
Kami sudah melakukan koordinasi dengan Kementan dan pelaku usaha perbesaran. Saat ini di seluruh sentra produksi beras memasuki masa panen raya sehingga diperkirakan ada tambahan produksi pada mulai bulan Maret hingga Agustus 2020, sebesar 19,8 juta ton," ungkap dia.
"Dengan demikian, kebutuhan beras diperkirakan sebesar kurang lebih 2,5 juta ton per bulan dan sebagai antisipasi panjangnya masa penanganan COVID-19, saya optimis stok dan produksi beras mencukupi kebutuhan nasional hingga akhir Desember 2020," ujar Mendag.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Susiwijono mengatakan, masalah utama beras langka dan mahal di ritel modern disebabkan adanya pergeseran masa tanam dan masa panen.
Baca SelengkapnyaSatuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan, bahan pokok penting tersedia selama bulan suci Ramadan. Harganya juga dipastikan akan stabil.
Baca SelengkapnyaPemerintah jamin harga dan stok pangan terjangkau jelang lebaran 2024
Baca SelengkapnyaPara menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca SelengkapnyaSepanjang melakukan rangkaian peninjauan harga di sejumlah pasar berada di kondisi stabil.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito meminta Pemda mewaspadai suasana memanas saat Ramadan dan Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi blak-blakan soal bantuan pangan dan kelangkaan beras.
Baca SelengkapnyaBapanas mencatat harga pangan nasional mulai stabil pada September.
Baca SelengkapnyaPresiden menjelaskan bahwa saat ini pemerintah tengah melakukan upaya-upaya intervensi untuk menstabilkan harga beras
Baca SelengkapnyaHarga tinggi telur dan daging itu ditemukan Satgas Pangan Polri mengecek ketersediaan stok pangan di sejumlah pasar tradisional.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengklaim stok dan harga sembako jelang Iduladha 1445 Hijriah masih relatif aman atau stabil.
Baca Selengkapnya"Mudah-mudahan di bulan April harga (beras) sudah mulai terkendali dan berjalan normal," kata Maino
Baca Selengkapnya