Pemprov Jabar ajak asing investasi di sektor pariwisata hingga infrastruktur

merdeka.com Sekitar 6 Tahun yang lalu

Merdeka.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat membuka keran investasi dengan nilai ratusan juta dolar bagi perusahaan swasta luar negeri. Sektor investasi tersebut di bidang pariwisata, infrastruktur serta manufaktur.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan di sektor infrastruktur, investasi yang ditawarkan adalah proyek Tempat Pengelolaan dan Pengolahan Akhir Sampah Legoknangka, Bandung dengan nilai USD 200 juta. Perusahaan yang ingin mendapatkan proyek itu harus bisa mengolah sampah menjadi listrik.

Peluang investasi selanjutnya ada di Aerocity, Kertajati, Majalengka yang memiliki luas 3.480 hektar. Di sana, ada enam klaster investasi yang ditawarkan antara lain pusat energi, kawasan bisnis, hunian hingga jaringan pipa gas untuk mendukung Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati.

Orang lain juga bertanya?

Khusus untuk pusat energi, Grup Canadian Solar tertarik berinvestasi berbentuk panel surya.

Di sektor pariwisata, Pemerintah Provinsi Jabar menawarkan lima titik destinasi wisata yang membutuhkan sokongan modal investasi. Yakni, kawasan wisata Tenjo Resmi, Sukabumi dengan nilao 1,8 juta USD dan Pengembangan Pantai Gebang, Cirebon senilai 15,57 juta USD.

Selain itu, ada juga pengembangan kawasan hutan bakau di Sinar Laut, Agrabinta Cianjur senilai 2,5 juta USD, Pantai Batu Karas yang masuk kawasan ekonomi membutuhkan investasi untuk resort hotel 12,7 juta USD.

Di sektor manufaktur, investasi senilai 990 juta USD untuk pembangunan komponen otomotif di kawasan industri Subang yang akan berdekatan dengan lokasi Pelabuhan Patimban.

"Ada banyak kemudahan yang ditawarkan pada PMA, dari mulai jaminan pasokan listrik hingga insentif fiskal," ujar Iwa Karniwa, saat dihubungi, Senin (3/9).

Dia optimistis investor asing akan berdatangan, sebab berdasarkan data realisasi investasi sampai dengan Triwulan I-2018, Singapura merupakan Negara terbesar ketiga yang berinvestasi di Jawa Barat setelah Korea Selatan dan Jepang dengan nilai mencapai 330 juta USD.

Para investor yang berasal dari Singapura hanya mengincar beberapa daerah favorit terutama di Kabupaten Bekasi, Karawang, Bogor, Kota Bogor dan Kabupaten Cirebon. Dengan minat investasi terentang dari otomotif, real estate hingga industri makanan.

(mdk/azz)