Pemprov Jabar beberkan alasan harga daging ayam meroket
Merdeka.com - Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Jawa Barat Dewi Sartika mengatakan penguatan dolar AS terhadap rupiah membuat para peternak ayam berat dalam mengimpor pakan ayam. Ini lah yang menyebabkan harga daging ayam negeri dan telur merangkak naik di sejumlah wilayah di Indonesia, termasuk Jabar.
"Pakan ayam kebanyakan kan impor.Tapi ternyata di input produksi ini, DOC (day old chicken)-nya juga memang sudah mahal," katanya saat ditemui Kantor Dinas Ketahanan Pangan Jabar, Jalan Dago, Kota Bandung, Jumat (13/7).
Penyebab lain yang melambungkan harga daging ayam adalah aturan yang melarang penggunaan antibiotik growth promotor (AGP) yang dicampur ke dalam pakan dengan alasan kesehatan. Sebelum adanya aturan itu, AGP menjadi andalan peternak dalam membantu pertumbuhan ayam.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Kenapa harga kambing kurban naik? Kenaikan ini terjadi seiring meningkatnya permintaan pasar.
-
Kenapa harga pupuk mahal? Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk mahal dan keberadaannya kian langka. Secara umum kelangkaan pupuk terjadi karena dampak dari perang antara Rusia-Ukraina.
Dengan begitu, secara tidak langsung peternak harus mengeluarkan biaya pakan tambahan agar mencapai bobot maksimal. "Yang tadinya untuk (bobot ayam) 1 kg itu perlu 1,5 kg pakan, sekarang menjadi 1,9 kg pakan. Itu sudah mengakibatkan tambahan biaya," ucapnya.
Untuk menyiasati larangan penggunaan AGP ke dalam pakan, dia berharap ada upaya dari kalangan akademisi untuk mencari pengganti antibiotik tersebut. "Jadi mengenai itu sekarang perguruan tinggi sedang melakukan penelitian-penelitian, misalnya diganti oleh enzim, herbal dan lain-lain. Mudah-mudahan ada percepatan untuk itu," jelasnya.
Faktor lain, adalah suhu udara yang rendah membuat peternak harus mengeluarkan biaya tambahan untuk bahan bakar penghangat kandang. Sejumlah penyebab tersebut, akhirnya membuat harga daging ayam di pasaran naik.
Seperti harga di peternak Rp 21.000 per kilogram, sekarang sudah Rp 24.000-Rp 25.000 per kilogram. Datang ke Bandung masuk broker di angka Rp 28.000-Rp20.000. "Sekarang dipotong, dibersihkan bulu-bulunya, dan lain-lain, jadi rata-rata angkanya di Rp 40.000 per kilogram," jelasnya.
Meski begitu, dia memastikan bahwa Jabar yang berkontribusi hingga 50 persen di pasar nasional itu tidak kekurangan stok. Permintaan pasar pun masih terkendali.
Sementara faktor yang membuat harga telur yang mengalami kenaikan hampir serupa dengan penyebab gading ayam. Perbedaannya, kata Dewi, Jabar bukanlah produsen telur karena telur-telur di Jabar banyak didatangkan dari Jawa Timur dan Jawa Tengah, seperti Blitar dan Boyolali.
Selain harga dari tempat asalnya yang sudah tinggi, naiknya harga telur juga diakibatkan adanya serangan penyakit terhadap ayam-ayam petelur di daerah-daerah tersebut yang mengganggu proses produksi telur. "Dari sananya sudah mahal, angkanya sudah Rp 25.000 per kilogram, masuk ke kita Rp 28.000 per kilogram, dan sebagainya," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ipah menyebut, kenaikan harga telur ayam telah berlangsung selama satu pekan terakhir.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaDi Pasar Anyar Kota Bogor misalnya, kenaikan berkisar Rp46 ribu hingga Rp55 ribu per kilogram.
Baca SelengkapnyaAda beberapa harga komoditas bahan pangan yang mengalami kenaikan antara lain, beras, telur ayam, daging ayam, dan gula pasir.
Baca SelengkapnyaKomoditas yang masih tinggi adalah daging ayam dan telur.
Baca Selengkapnyaharga telur ayam di pasar mengalami kenaikan menjadi Rp32.000 per kg.
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaHarga sejumlah bahan pangan mengalami kenaikan jelang akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan bersyukur karena harga Bapok, khususnya di Jawa Tengah terpantau stabil cenderung turun.
Baca SelengkapnyaSelain beras, Sri Mulyani menyebut ada beberapa harga pangan juga mengalami kenaikan, seperti bawang putih 1,9 persen, cabai merah 17 persen.
Baca Selengkapnya