Pemudik pengguna angkutan laut Lebaran 2016 diprediksi 3,6 juta

Merdeka.com - Sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan mudik ke kampung halaman saat momen Ramadan. Bahkan, perjalanan mudik akan terus meningkat hingga mendekati Lebaran.
Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Danang S Baskoro memperkirakan produksi angkutan Lebaran selama H-7 hingga H+7 di tujuh lintasan selama arus mudik dan balik Lebaran tahun 2016 sebanyak 15.637 atau naik 12 persen dibandingkan tahun lalu. Dengan total penumpang sebanyak 3.639.726 orang atau naik 5 persen.
"Dengan sepeda motor sebanyak 417.771 unit atau naik 6 persen, dan kendaraan roda empat, seperti pribadi, bus, dan truk sebanyak 537.369 unit atau naik 6 persen dibandingkan tahun lalu," kata Danang dalam keterangan resminya, Minggu (19/6).
Menurutnya, dari ketujuh lintasan tersebut, lintasan Merak-Bakauheni akan menjadi lintasan terpadat kali ini, dengan perkiraan jumlah penumpang akan mengalami kenaikan 13 persen dibandingkan 2015. Sehingga jumlah totalnya diperkirakan mencapai lebih dari 1 juta orang.
Sedangkan untuk kendaraan umum dan pribadi, diperkirakan perjalanan mudik dengan menggunakan truk akan meningkat 4 persen, sepeda motor meningkat 5 persen, kendaraan kecil meningkat 8 persen, dan bus meningkat 5 persen.
"Sehingga, jumlah total kendaraan yang akan diseberangkan melalui lintasan Merak-Bakauheni diprediksi mencapai lebih dari 200 ribu unit kendaraan," imbuhnya.
Meski begitu, lanjut Danang, kapasitas angkut kapal di tujuh lintasan utama yang dipantau selama arus mudik dan balik Lebaran 2016 masih mencukupi. Yakni sebanyak 195 unit kapal, yang terdiri dari lintasan Merak-Bakaheuni dengan total kapal yang beroperasi 59 unit kapal (9 ASDP, 50 swasta) dan Ketapang-Gilimanuk dengan total 52 kapal (3 ASDP, 49 swasta).
Selain itu ada Padangbai-Lembar dengan total 34 kapal (3 ASDP, 31 swasta), Bajoe-Kolaka sebanyak 7 kapal swasta, Tanjung Api-Api-Tanjung Kelian dengan total 8 kapal (2 ASDP, 6 swasta), Kayangan-Pototano dengan total 19 kapal (4 ASDP, 15 swasta), dan Kariangau-Penajam dengan total 16 kapal (4 ASDP, 12 swasta).
"Prediksi adanya lonjakan pengguna jasa ini yang harus kita antisipasi semaksimal mungkin. Mulai dari penambahan loket tiket, pola operasi kapal berukuran besar, hingga berkoordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan lainnya, demi lancarnya operasional angkutan penyeberangan," pungkas Danang.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya