Pemulihan Ekonomi di Bali Dinilai Jadi yang Paling Lambat
Merdeka.com - Strategi kebijakan gas dan rem pemerintah dalam penanganan pandemi Covid-19 sangat memengaruhi pemulihan ekonomi di setiap daerah. Khususnya daerah yang ditopang oleh sektor pariwisata seperti Bali.
Sebelum pandemi, Pulau Dewata ini menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Namun selama 2 tahun terakhir ekonomi di Bali menjadi yang paling terpuruk di antara daerah-daerah yang ada di Indonesia.
"Begitu pandemi pertumbuhan di Bali menjadi yang paling rendah dan pemulihannya paling lambat," kata Peneliti Core Indonesia, Mohammad Faisal dalam Refleksi Ekonomi Akhir Tahun 2021, Jakarta, Rabu (29/12).
-
Apa yang terjadi di Bali? Tanah longsor menimpa sebuah rumah di Banjar Dinas Ngis Kaler, Desa Tribuana, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem, Bali, pada Jumat (7/7) pagi.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
-
Apa saja dampak banjir di Bali? Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Made Rentin mengatakan, hujan lebat mengakibatkan genangan di sedikitnya empat titik di Kabupaten Badung dan enam titik di Kota Denpasar, dan pohon tumbang di dua titik di Kota Denpasar.
-
Kapan deflasi di Indonesia terjadi? Badan Pusat Statistik (BPS) menginformasikan bahwa Indonesia mengalami deflasi lagi pada bulan September 2024.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Untungnya, kata Faisal kondisi tersebut hanya terjadi di Bali. Yogyakarta, yang juga daerah yang mengandalkan sektor pariwisata tidak mengalami hal yang sama. Sebaliknya pertumbuhan ekonomi di kota pelajar tersebut jauh lebih baik.
Pertumbuhan ekonomi di Yogyakarta telah mencapai dua digit. Pertumbuhan ini terjadi karena ada sektor pendukung lainnya yang masih bisa mengerek perekonomian daerah yakni sektor industri pengolahan, informasi dan komunikasi, konstruksi dan pendidikan.
"Ini menjadi bantalan saat sektor pariwisata kontraksi, jadi empat sektor tersebut jadi peredam," kata dia.
Pada kuartal II-2021, pemerintah melakukan sejumlah kelonggaran. Sektor pariwisata pun menggeliat dengan pertumbuhan 58,8 persen. Begitu juga dengan Bali, namun angkanya jauh lebih rendah karena hanya mampu tumbuh 4,9 persen saja.
Faisal menjelaskan pemulihan ekonomi di Bali sangat bergantung pada kebijakan transportasi udara. Sementara di Yogyakarta tidak begitu terpengaruh karena perjalanannya masih bisa ditempuh melalui jalur darat, baik menggunakan transportasi umum maupun kendaraan pribadi.
"Permintaan jasa pariwisata yang tertahan ini karena masyarakat khususnya yang dari Jabodetabek ini tidak bisa ke Bali dan luar negeri lalu menjadikan Yogyakarta sebagai pilihan," kata dia.
Terlebih akses darat menuju Yogyakarta telah memiliki jalur tol lintas jawa yang sudah selesai. Sehingga masyarakat dari Jabodetabek ini bisa melakukan perjalanan darat.
"Jadi ini perbedaan nasib Jogja dan Bali," kata dia.
Dia menyarankan agar setiap daerah tidak bergantung pada satu sektor sebagai penggerak utama perekonomian. Semakin beragam sektor pengungkit ekonomi, akan membuat suatu daerah lebih berdaya tahan manakala salah satu sektor terguncang.
"Kalau hanya bergantung pada satu sektor, nanti kalau ada apa-apa di sektor itu akan kembali terguncang," kata dia mengakhiri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan ekonomi di Nusa Tenggara Timur yang tumbuh positif sebesar 0,09 persen, juga ekonomi di Bali sebesar 2,59 persen.
Baca SelengkapnyaNamun, Imam menambahkan, tingkat kemiskinan perkotaan pada Maret 2024 masih lebih tinggi 0,53 persen poin jika dibandingkan kondisi September 2019.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, garis kemiskinan pada Maret 2024 ditetapkan sebesar Rp582.932 per kapita. Angka ini naik 5,9 persen dibandingkan Maret 2023.
Baca SelengkapnyaInternational Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIOG) 2023 digelar di Bali.
Baca SelengkapnyaNegara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3 persen pada periode April-Juni atau kuartal kedua 2024.
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPeningkatan penduduk miskin di Sulawesi disebabkan rendahnya pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca Selengkapnya