Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemulihan Ekonomi RI Dinilai Butuh Waktu yang Panjang

Pemulihan Ekonomi RI Dinilai Butuh Waktu yang Panjang pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Dewan Penasihat Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) Chatib Basri, meyakini pola pemulihan ekonomi nasional tidak akan berbentuk V shape, melainkan U shape, sehingga masa pemulihan ekonomi Indonesia diprediksikan membutuhkan waktu yang panjang.

"Saya yakin ekonomi kita akan pulih. Recovery kita bentuknya agak susah untuk bentuk V, mungkin bentuknya huruf U, kalau bentuk huruf U artinya setiap perusahaan harus siap untuk proses pemulihan agak panjang," kata Chatib dalam seminar nasional daring AFPI, Kamis (3/9).

Sehingga jika pemulihan itu terbukti U shape maka para pelaku UMKM dan usaha besar harus bisa bertahan, hingga perekonomian Indonesia pulih di masa mendatang. "Namun yang jadi masalah adalah kalau proses pemulihannya agak panjang, apakah akan survive atau tidak tergantung napasnya cukup atau tidak," ujarnya.

Orang lain juga bertanya?

Menurut Mantan Menteri Keuangan periode 2013-2014, napas yang dimaksud adalah kemampuan bertahan di situasi krisis dampak pandemi covid-19. Kata Chatib napas yang cukup itu bisa didorong oleh akses keuangan yang dimiliki si pelaku usaha.

"Katakanlah UKM kalau punya tabungan terbatas sementara pemulihannya memakan waktu Panjang, napasnya tidak cukup namun sebelum pulih sudah keburu tutup. Artinya yang mereka butuhkan adalah relaksasi dari kredit dana, karena kalau panjang recovery nya baru bisa kembali normal itu dia akan mengalami kesulitan membayar kreditnya," jelasnya.

Fintech

Chatib berpendapat bahwa industri fintech memiliki keunggulan yang bisa dimanfaatkan di masa pandemi ini. Salah satunya aktivitas pembiayaan bisa dilakukan secara digital tanpa harus bertatap muka, selain itu prosesnya cepat dan tidak sulit.

"Nah yang punya keunggulan itu adalah Peer to Peer fintech karena mereka punya kredit scoring, segala macam. Misalnya orang ingin menentukan kredit dalam konvensional bisnis tidak gampang, tapi kalau Peer to Peer itu tidak perlu ketemu orang, prosesnya bisa cepat, jadi akses speed bisa dipenuhi," katanya.

Begitu juga terkait agunan, untuk pembiayaan konvensional jika dalam situasi pemulihannya lambat, malah mengakibatkan pelaku usaha menutup usahanya karena sulitnya mengakses pembiayaan kredit.

"Saya justru melihat bahwa Peer to Peer bisa membantu kita di situasi saat ini, tetapi bahwa itu tidak berdiri sendiri regulatornya juga harus mensupport, misalnya relaksasi kalau dari debiturnya minta relaksasi kredit mau gak mau itu treatmentnya kepada Peer to Peer harus sama seperti di perbankan," pungkasnya.

Reporter: Tira Santia

Sumber: Liputan6.com

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya
Mantan Menkeu Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 7%, Tapi Ini Syaratnya

Syarat ini harus berjalan optimal sehingga ekonomi Indonesia bisa meroket

Baca Selengkapnya
Pilpres Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Kok Bisa?
Pilpres Bisa Bikin Pertumbuhan Ekonomi 2024 Melambat, Kok Bisa?

kondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.

Baca Selengkapnya
Ingin Mencontoh China, Ini Pesan Erick Thohir untuk Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran
Ingin Mencontoh China, Ini Pesan Erick Thohir untuk Menteri BUMN Era Prabowo-Gibran

China disebut membutuhkan waktu yang masif dalam perbaikan negaranya hingga 18 tahun.

Baca Selengkapnya
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama
Hadapi Tantangan Global, Mendag Zulkifli Hasan: Kuncinya adalah Kerja Sama

Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.

Baca Selengkapnya
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi
Bank Dunia: Pemilu 2024 Bisa Perlambat Momentum Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.

Baca Selengkapnya
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen
Ketua Banggar Minta Pemerintah Tak Terlena Pertumbuhan Ekonomi Terus di 5 Persen

Ketua Badan Anggaran DPR RI, Said Abdullah, mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir tidak beranjak dari angka 5 persenan.

Baca Selengkapnya
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih
Kemenko Perekonomian: Pengusaha Tahan Investasi Sampai Ada Presiden Terpilih

Memasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah
Dirut BNI: Risiko Geopolitik Masih Tinggi, Dunia Dihadapkan Konflik Rusia-Ukraina dan Timur Tengah

Apalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.

Baca Selengkapnya
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?
BI Prediksi Ekonomi Dunia Tumbuh Melambat di 2024, Bagaimana dengan Indonesia?

Pasar keuangan yang tidak pasti diprediksi bisa memperlambat ekonomi dunia.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah
Sri Mulyani Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2024 Tetap Cerah

Sri Mulyani berharap, dengan pemangkasan suku bunga yang dilakukan The Fed Fund Rate akan terus memberikan momentum positif bagi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Keponakan Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tidak Bakal Terealisasi Tahun Depan
Penjelasan Keponakan Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tidak Bakal Terealisasi Tahun Depan

Target 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.

Baca Selengkapnya