Pencairan dana tunai Lebaran capai Rp 110 T per 5 Juni, terbesar di Jawa
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) menyiapkan Rp 188,2 triliun untuk memenuhi kebutuhan uang tunai selama periode Lebaran 2018. Angka tersebut meningkat sebesar 15,3 persen dibandingkan periode Lebaran tahun lalu.
Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi, mengatakan hingga Selasa 5 Juni 2018 BI mencatat realisasi penarikan uang tunai sudah mencapai 58,4 persen atau sebesar Rp 110 triliun.
"Kalau kita lihat realisasi penarikan uang dari BI di Ramadan outflownya sampai 5 Juni itu Rp 110 triliun atau 58,4 persen dari proyeksi Rp 188,2 triliun, kalau kemarin masih 49,2 persen sekarang sudah 58,4 persen," kata Rosmaya dalam acara konferensi pers kesiapan penyediaan uang tunai di Gedung BI, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (6/6).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa yang disiapkan Bank Mandiri di Bali untuk Lebaran? Untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan uang tunai di masyarakat Bali dan Nusa Tenggara selama 22 hari ke depan, yaitu pada 26 Maret – 16 April 2024 saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri, Bank Mandiri menyiapkan net kebutuhan uang tunai sekitar Rp. 1,15 triliun.
-
Uang Lebaran apa yang dijajakan? Uang yang dijual beragam. Mulai dari Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000 hingga Rp75.000.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
Dia menjelaskan kebutuhan uang tunai periode Lebaran tahun ini melonjak disebabkan oleh keputusan pemerintah yang menambah jumlah hari libur Lebaran.
Kemudian, dilihat dari zonasi wilayah realisasi penukaran uang paling tinggi berada di wilayah Jawa non Jabodetabek yaitu seperti Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur di mana realisasi uang beredarnya mencapai Rp 47,1 triliun. Sementara, untuk di Jabodetabek realisasi mencapai Rp 27,9 triliun, Sumatra mencapai Rp 18,3 triliun dan untuk Kawasan Timur Indonesia mencapai Rp 17,7 triliun.
Selain itu, BI juga menambah dana mobil kas keliling yang setiap hari menjangkau 7 hingga 8 lokasi untuk melayani di pusat keramaian seperti pasar, dan lokasi strategis lainnya. "Modal kerjanya Rp 900 juta per mobil. Kita tambahkan lagi dari 2017 yang hanya Rp 700 juta per mobil," ujarnya.
BI turut meningkatkan distribusi penukaran uang tunai ke berbagai wilayah perbatasan terutama daerah yang banyak beredar mata uang negara tetangga. "Kita lihat penukaran ini udah ke daerah terpencil kita kerja sama dengan yang bertugas di perbatasan. Di mana kita kerja sama di mana rupiah itu ada. Kita punya 10 tempat di wilayah perbatasan yang kita datangi supaya Rupiah berjaya di negeri sendiri."
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rencananya pada lebaran tahun ini pengedaran uang akan dilakukan di 4.675 titik penukaran.
Baca SelengkapnyaPemerintah memperkirakan perputaran uang selama musim lebaran tahun ini bisa mencapai Rp276 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menyiapkan uang tunai selama Ramadan dan Idul Fitri 2024 sebanyak Rp197,6 triliun atau naik 4,65 persen dibandingkan tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenukaran Uang Receh hingga 27 Maret Tembus Rp75 Triliun
Baca SelengkapnyaBank BTN mencatat, aktivitas daya beli masyarakat saat ini tengah meningkat.
Baca SelengkapnyaBank Syariah Indonesia menyiapkan dana Rp45 triliun untuk kebutuhan nasabah selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca SelengkapnyaAdanya peningkatan alokasi uang tersebut sejalan dengan proyeksi peningkatan transaksi masyarakat selama hari raya Idul Fitri 2024.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaJumlah Rp2,7 triliun itu meningkat bila dibandingkan nataru pada tahun 2022 sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBI mempersiapkan sebesar Rp 197,6 triliun uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaAlokasi anggaran untuk pembayaran THR lebaran tahun ini meningkat dibanding tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu nasabah memenuhi berbagai kebutuhan pada periode bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.
Baca Selengkapnya