Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pencanangan Produksi Satu Juta Barel Jadi Tanda Kebangkitan Industri Hulu Migas RI

Pencanangan Produksi Satu Juta Barel Jadi Tanda Kebangkitan Industri Hulu Migas RI Ilustrasi Migas. shutterstock.com

Merdeka.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menegaskan bahwa pencanangan target produksi 1 juta barel minyak per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik gas per hari (BSCFD) pada 2030 menjadi tanda kebangkitan industri hulu migas Indonesia.

Tenaga Ahli Komite Pengawas SKK Migas, Nanang Abdul Manaf mengatakan, industri hulu migas masih memegang peran penting sebagai penggerak perekonomian nasional. Namun, produksi saat ini relatif menurun karena lapangan yang tua. Usaha peningkatan produksi migas mendapat tantangan lebih kuat ketika terjadi pandemi Covid-19 dan berkembang pesatnya energi alternatif.

Bagi Indonesia, kondisi ini cukup memprihatinkan karena migas masih berkontribusi sebesar 54 persen dari total bauran energi pada 2019 dan 44 persen pada 2050.

Orang lain juga bertanya?

"Dalam rangka menghadapi tantangan dan kebutuhan tersebut, SKK Migas mencanangkan target produksi 1 juta barel itu sebagai tanda kebangkitan industri hulu migas Indonesia. Jika target tercapai, maka akan menjadi puncak produksi baru bagi Indonesia. Namun, untuk mencapai target itu dibutuhkan perubahan mindset dan kemauan keluar dari zona nyaman dengan melakukan upaya not business as usual," kata Nanang dikutip dari Antara, Senin (14/12).

Target produksi yang diinisiasi SKK Migas ini juga mendapatkan dukungan dari para pemangku kepentingan. Dalam konvensi 2020 International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas di Jakarta, semua pemangku kepentingan menyampaikan aspirasinya dan mendiskusikan hal yang dapat mendukung pencapaian target tersebut.

Semua pihak menyadari pencapaian target tersebut dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, salah satunya menekan defisit perdagangan migas.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, dalam konvensi itu mengatakan migas bukan hanya sebagai sumber penerimaan, tetapi juga lokomotif pergerakan perekonomian.

"Industri migas setiap tahun berinvestasi 10 miliar dolar AS dengan multiplier effect bisa mencapai 1,6 kali dan penyerapan tenaga kerja yang cukup tinggi. Sebagai sumber energi dan bahan baku, industri migas memegang peranan penting dalam mendukung pengembangan industri di Indonesia," katanya.

Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah telah membuat beberapa kebijakan antara lain penurunan harga gas untuk mendorong tumbuhnya industri, pelonggaran perpajakan, dan fleksibilitas sistem fiskal untuk meningkatkan data tarik investasi migas serta meningkatkan keekonomian pengembangan lapangan.

Menurut dia, Kementerian ESDM juga telah melakukan sejumlah upaya mengurangi ketidakpastian investasi usaha hulu migas dengan penyederhanaan perizinan, penyediaan dan keterbukaan data, dan integrasi hulu-hilir serta stimulus fiskal.

"Pemerintah tidak lagi mengedepankan besarnya bagi hasil untuk negara, tetapi lebih mendorong agar proyek migas dapat berjalan melalui pemberian insentif bagi beberapa plan of development (POD) yang selama ini dinilai tidak ekonomis oleh kontraktor," ujar Menteri Arifin.

Sedangkan, Menteri Keuangan Sri Mulyani sepakat industri hulu migas ke depan akan tetap memainkan peran strategis, meskipun pemerintah giat mengembangkan energi terbarukan.

Contoh Sukses

Nanang menambahkan Indonesia bisa bercermin dari success story di Mesir dan Kolombia dalam memperbaiki investasi hulu migas dan meningkatkan cadangan serta produksi dalam waktu singkat.

Dia mengatakan Mesir menggandeng lembaga geosains dunia, sehingga data yang ditawarkan diminati banyak investor. Hasil dari proses tersebut adalah penemuan giant field mencapai 40 triliun kaki kubik (TCF) gas dan telah mulai produksi.

"Mereka cepat melakukan reformasi dan survei 3D dengan masif lalu penemuan dan produksi. Proses efisien dan efektif ini yang ditunggu, investor butuh kecepatan," ujar Nanang.

Selain itu, lanjutnya, Mesir dan Kolombia juga menghargai kesucian kontrak hingga berakhir masanya.

Oleh karena itu, SKK Migas mengajak seluruh pihak berperan aktif dalam usaha meningkatkan produksi migas nasional dengan melakukan perubahan paradigma demi industri hulu migas Indonesia yang semakin bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

"Kebangkitan industri hulu migas ini akan kembali menggeliat dan mencetak sejarah baru karena semua pihak ikut berpartisipasi mewujudkan visi bersama, yakni target 1 juta BOPD dan 12 BSCFD pada 2030," ujar Nanan.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sektor Hulu Migas Punya Peran untuk Mencapai Indonesia Karbon Netral
Sektor Hulu Migas Punya Peran untuk Mencapai Indonesia Karbon Netral

Tahun 2023, SKK menargetkan investasi sebesar Rp234,18 triliun di industri hulu migas.

Baca Selengkapnya
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri
Skema Cost Recovery Dinilai Bisa Dongkrak Produksi Migas Dalam Negeri

Sumur di Indonesia sekarang sudah lebih banyak air dibandingkan minyak. Dengan demikian, untuk mengangkat minyak tersebut, membutuhkan usaha dan teknologi.

Baca Selengkapnya
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas
Rencana Subsidi Pertamax Dinilai Bukan Solusi Masalah Sektor Migas

Masalah utama di bidang migas yang dihadapi adalah produksi minyak yang saat ini masih sangat rendah.

Baca Selengkapnya
Tepis Masuk ke Fase Sunset, SKK Migas Catat Realisasi Investasi Semester 1 Tembus Rp90,72 Triliun
Tepis Masuk ke Fase Sunset, SKK Migas Catat Realisasi Investasi Semester 1 Tembus Rp90,72 Triliun

Realisasi investasi meningkat 15 persen dari realisasi 2023 senilai USD 13,7 miliar.

Baca Selengkapnya
Investasi Hulu Migas di 2023 Capai Rp210 Triliun, Terbesar dalam 8 Tahun Terakhir
Investasi Hulu Migas di 2023 Capai Rp210 Triliun, Terbesar dalam 8 Tahun Terakhir

Investasi hulu migas di 2023 naik 13 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Capai Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari, PHE Diharap Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi
Capai Produksi 1 Juta Barel Setara Minyak per Hari, PHE Diharap Jadi Lokomotif Pertumbuhan Ekonomi

PHE diharapkan bisa terus meningkatkan kinerja positif sehingga kontribusi terhadap perekonomian nasional akan semakin tinggi.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023
Kejar Target Lifting Minyak, SKK Migas Butuh Investasi USD186,7 M Hingga 2023

SKK Migas menargetkan lifting minyak hingga 1 juta barel per hari hingga 2030.

Baca Selengkapnya
Sektor Hulu Migas Sokong Ekonomi UMKM hingga Rp17,3 Triliun
Sektor Hulu Migas Sokong Ekonomi UMKM hingga Rp17,3 Triliun

Total nilai kontrak sektor hulu migas pada tahun 2020-2022 mencapai Rp174,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman
Produksi Minyak Sentuh Level Tertinggi Sejak 1987, Kebutuhan Energi Selama Lebaran Dipastikan Aman

Tingkat produksi itu dicapai atas keberhasilan sumur pengembangan ST-217 yang berkontribusi sebesar 269 BOPD.

Baca Selengkapnya
Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas untuk Ketahanan Energi, Sedot Investasi Rp206 Triliun dan Sediakan 150.000 Lapangn Kerja
Ini Sumbangsih Industri Hulu Migas untuk Ketahanan Energi, Sedot Investasi Rp206 Triliun dan Sediakan 150.000 Lapangn Kerja

Selama kurang lebih dua dekade terakhir, industri hulu migas telah menjadi penyumbang kedua terbesar penerimaan negara setelah pajak.

Baca Selengkapnya
Keberhasilan Pengelolaan Blok Migas Raksasa oleh Pertamina Dinilai Simbol Kebangkitan Energi Nasional
Keberhasilan Pengelolaan Blok Migas Raksasa oleh Pertamina Dinilai Simbol Kebangkitan Energi Nasional

Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.

Baca Selengkapnya
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi
Beda Pendapat dengan Luhut, Menteri ESDM: Investasi Migas Mandek Bukan karena Regulasi

Terjadi kondisi yang menimbulkan persaingan antara daerah.

Baca Selengkapnya