Pendapatan BWPT Tumbuh 32 Persen di Kuartal III-2021
Merdeka.com - PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), emiten perkebunan dan pengolahan sawit, berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan double digit sebesar 32 persen dan EBITDA sebesar 100 persen sampai dengan kuartal III-2021 dibanding tahun sebelumnya.
Direktur BWPT Henderi Djunaidi mengatakan, saat ini BWPT berada dalam titik turning point, di mana kinerja dan performa tumbuh jauh lebih baik. Laba operasional positif dan meningkat 191 persen YoY jika dibandingkan dengan laba operasional dengan periode yang sama di tahun 2020. Henderi optimis bahwa performa BWPT akan terus membaik hingga akhir tahun ini.
Selain itu, Perseroan juga terus berupaya dalam pengendalian biaya dan efisiensi. Sejalan dengan itu, sepanjang tahun 2021, Perseroan telah berhasil melakukan divestasi terhadap beberapa anak perusahaan yang tidak strategis.
-
Bagaimana kelapa sawit menjadi komoditas ekspor? Pada 1919, komoditas kelapa sawit telah diekspor melalui perkebunan yang berada di pesisir Timur Sumatra.
-
Kenapa kelapa sawit penting untuk perekonomian Indonesia? Kelapa sawit adalah salah satu komoditas yang penting untuk perekonomian Indonesia dan juga memiliki banyak kegunaan praktis dan kesehatan.
-
Dimana PT Astra Agro Lestari Tbk menanam kelapa sawit? Luas lahan kebun sawit yang dikelola perusahaan ini mencapai 297.011 hektar yang tersebar di Pulau Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Kenapa Dharma Satya Nusantara ekspansi ke kelapa sawit? Pada tahun 1996 secara resmi perusahaan ini memulai ekspansi bisnis kelapa sawit hingga saat ini lahan perkebunan yang dikelola seluas 112.900 hektar, dengan luas area dewasa sebesar 104.400 hektar.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
"Berkat strategi ini, kewajiban utang Bank turun signifikan. Biaya bunga bank Perseroan sampai kuartal III-2021 telah turun 24 persen dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Tentu saja hal ini memberikan kontribusi positif terhadap neraca keuangan kami," kata Henderi di Jakarta, Jumat (12/11).
Upaya-upaya efisiensi yang dilakukan Perseroan juga terus membuahkan hasil. Biaya umum dan administrasi di kuartal ketiga di 2021 berhasil turun 20 persen dibanding dengan kuartal sama di tahun sebelumnya.
Pencapaian kinerja dan performa yang solid ini mencerminkan strategi perusahaan yang baik dalam menjalankan bisnisnya. Keberhasilan Perseroan mencatatkan pertumbuhan double digit berpotensi untuk kelanjutan pertumbuhannya hingga akhir tahun ini, khususnya di kuartal akhir.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata harga CPO sampai dengan akhir September 2024 sebesar Rp11.755 per kg.
Baca SelengkapnyaSalah satu tugas BPDPKS yaitu menghimpun dan mengembangkan dana perkebunan kelapa sawit berkelanjutan dari pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPT JIEP juga mampu meraih skor penerapan GCG tahun 2023 dengan predikat sangat baik.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDari segi pendapatan, kata Erick, meningkat dari Rp1.930 triliun pada 2020 ke Rp2.933 triliun pada 2023.
Baca SelengkapnyaKinerja positif BUMN akan berpengaruh pada setoran dividen ke kas negara.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, dana pihak ketiga (DPK) BTN tumbuh 16,6 persen menjadi Rp365,4 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDengan kinerja tersebut, BTN mencatatkan laba bersih sekitar Rp983,8 miliar atau naik sekitar 5,15 persen YoY.
Baca SelengkapnyaBSI menyabet penghargaan sebagai 'Bank Dengan Pertumbuhan Laba Tertinggi'.
Baca SelengkapnyaPenerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca Selengkapnya