Pendapatan Lippo Karawaci Diprediksi Tumbuh 22 Persen di 2019
Merdeka.com - PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) terus mencatatkan kinerja positif menjelang kuartal III-2019. Berdasarkan perkiraan (forecast), Lippo diproyeksikan menjadi perusahaan pengembang dengan pendapatan tertinggi sekaligus rasio utang terendah di tahun 2019.
Secara keseluruhan, enam indikator utama menunjukkan kinerja cemerlang LPKR sebagai yang terbaik di antara para pengembang. Enam indikator tersebut adalah Revenue,Recurring Revenue, Assets, Debt to Equity Ratio, Number of Malls, dan Average Trading Volume.
Proyeksi ini tak lepas dari right issue yang dilakukan Lippo pada bulan Juni 2019 lalu yang berhasil meraup dana segar sebesar USD 787 juta, atau setara dengan Rp11,2 triliun, dan membuat Lippo merajai bisnis properti Tanah Air.
-
Bagaimana Lippo Karawaci meningkatkan nilai jual propertinya? Keunggulan yang dimiliki FiberStar dan CBN akan memberikan nilai tambah bagi konsumen kami.
-
Apa itu LPK? Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) merupakan institusi pendidikan non-formal yang berfokus pada penyediaan pelatihan guna meningkatkan keterampilan kerja masyarakat.
-
Bagaimana LippoLand meningkatkan kesejahteraan masyarakat? LippoLand juga mengusung misi membangun hunian yang berkualitas dan kehidupan yang berkelanjutan melalui peningkatan produk berkelanjutan serta berupaya meraih kepercayaan dan loyalitas pelanggan.
-
Bagaimana KKP menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono juga menargetkan indeks kepatuhan pelaku usaha pada 2025 sebesar 82 persen.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Kapan PLN mencapai kinerja keuangan terbaik? Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, inovasi dan transformasi digital yang dilakukan PLN mampu membawa perusahaan mengantongi kinerja keuangan yang terbaik sepanjang sejarah.
Head of Research Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi mengatakan bahwa kinerja positif LPKR sejalan dengan tren bisnis sektor properti yang positif. "Apalagi dari segi bunga juga saat ini masih kompetitif dan ekonomi secara makro juga masih cukup baik," kata Lanjar dikutip dari Antara di Jakarta, Rabu (11/9).
Menurut dia, raihan dana right issue yang didapat LPKR juga menjadikan struktur permodalan lebih kuat sehingga bisa lebih ekspansif. Selain itu, LPKR juga dianggap lihai dalam membaca arah bisnis dengan menggandeng berbagai partner strategis. Dukungan konsumen yang terus percaya dengan berbagai inovasi LPKR juga menambah kekuatan perusahaan tersebut.
LPKR diproyeksikan akan membukukan pendapatan senilai Rp13,5 triliun sepanjang tahun 2019, naik 22 persen dari Rp11,057 triliun di tahun sebelumnya. Pendapatan LPKR meningkat pesat di saat beberapa pengembang lain bahkan tidak mampu menyamai pendapatan tahun 2018.
istimewa ©2019 Merdeka.comMisalnya, pengembang Ciputra (CTRA) yang merupakan pengembang terbesar kedua di Indonesia diperkirakan hanya membukukan pendapatan sebesar Rp7,4 triliun di tahun 2019, lebih rendah dibanding tahun sebelumnya yang sebesar Rp7,7triliun. Agung Podomoro (APLN) mengalami hal yang sama dengan capaian Rp4,5 triliun, turun dari Rp5 triliun tahun lalu.
Pengembang lain juga belum mampu mendekati LPKR meski beberapa di antaranya mengalami kenaikan. Sinar Mas Land (BSDE) diperkirakan meraih pendapatan sebesar Rp7,2 triliun, Pakuwon (PWON) Rp7,1 triliun, Summarecon(SMRA) Rp5,9 triliun, Jababeka (KIJA) Rp3,3 triliun, dan Modern Land Rp2,7 triliun.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mencatat pra penjualan sebesar Rp628 miliar pada semester I 2023.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) mencatat pra penjualan sebesar Rp2,48 triliun pada semester I/2023.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) meraih pra-penjualan atau marketing sales sebesar Rp941 miliar selama sembilan bulan pertama 2023.
Baca SelengkapnyaStabilitas kondisi makro ekonomi Indonesia pascapandemi Covid-19, diyakini memicu pertumbuhan signifikan pasar properti di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPendapatan bunga Bank DKI hingga Juni 2023 tumbuh sebesar 22,47 persen menjadi Rp2,64 triliun, dari Rp2,16 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Cikarang Tbk (LPCK) mengumumkan perubahan susunan anggota direksi baru.
Baca SelengkapnyaPT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) memberikan solusi perumahan terjangkau bagi pembeli rumah pertama.
Baca SelengkapnyaDari capaian ini, Bank DKI mencatat kenaikan penyaluran kredit dan pembiayaan segmen UMKM sebesar 22,78 persen, dari Rp4,41 triliun.
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi
Baca SelengkapnyaTotal aset Bank DKI tumbuh menjadi sebesar Rp78,88 triliun, yang didukung oleh pertumbuhan Kredit sebesar 23,53 persen dan pertumbuhan DPK sebesar 12,82 persen.
Baca SelengkapnyaPembukuan ini merupakan pencapaian laba bersih tertinggi sejak Bank DKI berdiri tahun 1961.
Baca Selengkapnya