Pendapatan Ritel Naik 100 Persen Saat Listrik Padam 9 Jam
Merdeka.com - Kondisi listrik padam massal di wilayah Jabotabek dan sebagian Jawa pada Minggu (4/8) lalu rupanya malah memberikan keuntungan bagi pengusaha eceran (ritel) di pusat perbelanjaan (mall). Hasilnya, secara pendapatan meningkat hingga dua kali lipat.
Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) menyatakan, jumlah pengunjung mall pada Minggu kemarin melonjak drastis dari rata-rata harian guna memanfaatkan aliran listrik yang tersedia di sana.
"Dampak lainnya, mall-nya jadi penuh. Semua ngadem ke sini. Ujung-ujungnya sales jadi bagus. Income untuk ritelnya bagus," ujar Ketua Umum DPP APPBI Stefanus Ridwan di Gandaria City Mall, Jakarta, Selasa (6/8).
-
Apa itu energi listrik? Energi listrik adalah bentuk energi yang dihasilkan oleh pergerakan partikel bermuatan, khususnya elektron, melalui suatu penghantar atau rangkaian tertutup.
-
Kenapa Jakarta Electric PLN menang? 'Pertandingan hari ini cukup ketat, dan kami kembali menunjukkan mental untuk menang,' kata Chamnan.
-
Apa yang dilakukan Jakarta Electric PLN? Jakarta Electric PLN berhasil menang dengan skor 3-2.
-
Apa yang membuat Jakarta Electric PLN menang? Kemenangan kedua atas Jakarta Livin Mandiri ini membuat peluang Jakarta Electric PLN untuk lolos ke babak final four kembali terbuka.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Kenapa Jakarta Electric PLN berhasil menang? 'Pemain telah bekerja keras luar biasa dan kembali berhasil menang. Tren kemenangan ini harus terus dijaga dan seluruh pemain tetap fokus menghadapi pertandingan selanjutnya,'
Oleh karenanya, Ridwan pun memperkirakan, pemasukan bagi pengusaha ritel bisa naik sampai 100 persen. "Beberapa mall bisa naik 50-100 persen. Biasanya sepi bisa jadi wah padet banget," sambungnya.
Di sisi lain, dia juga mengatakan, pengelola mall mungkin menelan kerugian akibat pemadaman listrik berjamaah itu. Namun, tambahnya, APPBI tak akan menuntut kompensasi kepada PLN.
"Kita enggak mau nuntut-nuntut gitu. Kita rugi cuman bayar listriknya aja. Angkanya juga enggak terlalu tinggi-tinggi banget. Tapi justru kan dia datengin pengunjungnya juga banyak. Yang rugi cuma mall aja, retailer-nya untung semua," bebernya.
"Kita sih enggak terlalu butuh kompensasi-kompensasian. Kita tahu juga PLN tidak sengaja seperti itu kan. Cuma kita minta ya lain kali jangan begitu juga. Kalau kita bilang minta kompensasi kan enggak fair juga, sebab listrik padam itu kemarin malah jadi penuh banget," tandasnya.
Sumber: Liputan6
Reporter:Maulandy Rizki Bayu Kencana
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PLN akan memperbanyak tindakan preventif gangguan dengan mengerahkan seluruh personel
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaDampak mati listrik serentak di Sumatra, warganet unggah momen-momen unik ini.
Baca SelengkapnyaPekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2023 resmi ditutup pada Minggu (16/7) malam. Total transaksi di ajang ini mencapai Rp7,3 triliun.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaSektor ritel di Jakarta kuat lantaran pendapatan per kapitanya sudah melewati jebakan pendapatan kelas menengah atau middle income trap.
Baca SelengkapnyaJasa laundry banyak dimanfaatkan warga yang ditinggal mudik oleh asisten rumah tangganya ketika masa libur Lebaran.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPLN baru menemukan penyebab minor seperti tower yang berdekatan dengan pohon, jamperan yang terputus dan lainnya.
Baca SelengkapnyaSetelah TikTok Shop resmi ditutup pekan lalu, sejumlah pengunjung mulai berlalu-lalang di kawasan Pasar Tanah Abang yang sebelumnya dikabarkan sepi.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca Selengkapnya