Pendapatan tenaga kerja turun, IMF prediksi ekonomi dunia hanya tumbuh 3,7 persen
Merdeka.com - Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi dunia akan tetap pada angka 3,7 persen untuk periode 2018-2019. Ini dipengaruhi berbagai risiko yang makin menjadi nyata.
"Angka ini melebihi pertumbuhan yang dicapai sebelumnya pada periode 2012 dan 2016, yang terjadi karena banyak ekonomi yang telah atau hampir mencapai lapangan kerja yang penuh dan kekhawatiran akan deflasi memudar," kata Penasihat Ekonomi dan Direktur Penelitian IMF, Maurice Obstfeld dalam konferensi pers tentang Proyeksi Ekonomi Dunia (WEO) di Nusa Dua, Bali, Selasa (9/10).
Meskipun demikian, berbagai risiko yang makin menjadi nyata tetap membayangi pertumbuhan ekonomi dunia. Secara sektoral, tantangan yang dihadapi ekonomi maju berpusat pada pendapatan tenaga kerja yang menurun, persepsi mobilitas sosial yang rendah, dan respons kebijakan yang tidak memadai untuk perubahan struktural ekonomi di beberapa negara.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Bagaimana dampak "migrasi" pada ekonomi? Migrasi dapat meningkatkan produktivitas, pendapatan, dan investasi di daerah tujuan, terutama jika migran memiliki keterampilan dan modal yang dibutuhkan.
-
Di mana kesenjangan terjadi? Masalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya. Mulai dari kesenjangan ekonomi, pendidikan, kesehatan, hingga kesenjangan digital.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
Sementara itu, tantangan ekonomi yang sedang tumbuh dan berkembang lebih bervariasi dan lebih mungkin menghadapi risiko dalam jangka panjang, mulai dari pentingnya memperbaiki iklim investasi untuk mengurangi dualitas pasar tenaga kerja (segmentasi karyawan penuh waktu dan kontrak) hingga ancaman perubahan iklim dan bencana alam.
Di tengah berbagai risiko tersebut, IMF optimis bahwa para pembuat kebijakan masih memiliki kesempatan untuk membangun ketahanan ekonomi dan menjalankan reformasi yang mendukung pertumbuhan guna melanjutkan usaha yang cukup baik dalam memanfaatkan momentum pada April 2018, di mana IMF memproyeksikan ekonomi dapat tumbuh 3,9 persen.
Namun, Obstfeld memperingatkan bahwa dalam perkembangannya terbukti beberapa angka ternyata terlalu optimistis, yakni pertumbuhan tetap pada angka 3,7 persen, alih-alih meningkat, dan persebarannya kurang berimbang dari yang diharapkan.
"Tidak hanya risiko penurunan yang diidentifikasi pada WEO sebelumnya telah menjadi nyata, namun juga kemungkinan guncangan negatif yang lebih jauh juga muncul. Terlebih, di beberapa ekonomi kunci, pertumbuhan didukung oleh kebijakan yang tampaknya tidak berkelanjutan untuk jangka panjang," kata dia seperti dikutip dari Antara.
Di tengah situasi seperti itu, terlepas dari segi pendapatan ekonomi, IMF merekomendasikan semua pemerintah untuk mempersiapkan tenaga kerja mereka agar mumpuni di bidang teknologi baru yang akan mengubah cara kerja yang lama dan memastikan pembangunan yang inklusif.
"Kecuali pertumbuhan dapat dibuat lebih inklusif dari yang sebelumnya, pendekatan politik dan kebijakan yang terpusat dan multilateral akan menjadi lebih rentan membahayakan pembangunan," kata Obstfeld.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekonomi Indonesia diprediksi tumbuh rata-rata 4,9 persen selama 2024-2026.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaNegara miskin diyakini memiliki kekuatan dalam bernegosiasi karena mereka merasakan dampaknya secara langsung.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaPerekonomian di China yang merupakan ekonomi terbesar kedua di dunia, masih menunjukkan kinerja yang lemah
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaBank Dunia memprediksi ekonomi global dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaDikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya pengangguran karena para pengusaha mengurangi pekerjanya, karena menurunnya pendapatan perusahaan.
Baca SelengkapnyaDua faktor ini menjadi penyebab pertumbuhan ekonomi global terganggu, bahkan lebih rendah dari proyeksi tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnya