Pendiri Grup Lippo: Cari uang itu harus pakai keringat

Merdeka.com - Siapa tak kenal Mochtar Riady? Pria sudah bercita-cita menjadi bankir pada usia sepuluh tahun itu sukses membawa Lippo menjadi gurita bisnis yang memiliki lebih dari 50 anak usaha.

Selayaknya pebisnis sukses, Mohctar Riady menelurkan otobiografi berjudul: Manusia Ide. Buku setebal 336 halaman itu bercerita tentang perjalanan hidup pria kelahiran Malang 12 Mei 1929.

Mochtar mengakui sang ayah memberi pengaruh begitu besar dalam hidupnya. Sang ayah tak pernah lalai memerhatikan tingkah lakunya.

Suatu kali, menurut Mochtar, sang ayah pernah menasehatinya untuk tak mencari uang lewat perjudian.

"Saat saya main lotere dulu, dia bilang 'cari uang itu harus pakai keringat'," kata Mochtar saat peluncuran otobiografinya di Jakarta, Selasa (26/1).

Hal lain yang dikagumi Mochtar dari sang ayah adalah soal kesetiaan.

"Istrinya meninggal di usia 42 tahun dan dia tidak mau cari istri lagi. Ini membawa pengaruh besar ke saya sampai saat ini."

Dalam otobiografinya itu, Mochtar membagi kisahnya dalam lima periode. Dua dekade pertama berisi cerita penderitaan dan perjuangan Mochtar saat menjadi yatim di era perang.

Dua puluh tahun berikutnya bertutur soal Mochtar merintis bisnis dan rumah tangga. Kemudian, dua puluh tahun ketiga berisi sejarah Mochtar membesarkan sejumlah bank di Tanah Air

"Dua puluh tahun keempat saya menceritakan bagaimana saya membangun Lippo dengan bermodalkan ide," katanya. "Dan 20 tahun kelima saya menuangkan warisan pengalaman saya kepada anak cucu dan penerus bangsa," ungkapnya.

Mochtar tak lupa menyisipkan pesan pada generasi muda Indonesia.

"Supaya mempunyai hati besar dan keberanian," katanya. "Saya berani dari Malang ke Jakarta, ke Hongkong lalu ke Amerika Serikat sampai akhirnya bisa membangun sesuatu yang besar saat ini."