Peneliti: Anggota BPN Ditahan Polisi, Investor Nilai Politik RI Berisiko
Merdeka.com - Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Bhima Yudhistira, menyebutkan kondisi politik di Indonesia yang saat ini tengah memanas membuat investor ragu. Selain itu, dia menilai penangkapan beberapa tim BPN (Badan Pemenangan Nasional) oleh polisi karena dugaan makar juga kian memperkeruh suasana. Sejauh ini, polisi tengah mengeluarkan SPDP (Surat Perintah Dimulai Penyidikan) pada Prabowo Subianto.
"Penangkapan beberapa tim BPN oleh polisi karena dugaan makar juga memperkeruh suasana. Ini menurut saya justru memancing eskalasi konflik yang tidak perlu. Artinya investor melihat ada risiko politik yang laten, mereka coba bermain aman dengan keluar dari aset berisiko dan pegang dollar atau yen," kata dia saat dihubungi Merdeka.com, Selasa (21/5).
Dia menyebutkan pengumuman hasil pemilihan presiden (pilpres) oleh KPU dan penolakan kubu Prabowo dikhawatirkan memancing kegaduhan dan menunjukkan demokrasi yang kurang sehat.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Siapa yang mengungkapkan kekhawatiran soal demokrasi di Indonesia? Sama halnya dengan Omi, Koordinator Pertemuan Alif Iman Nurlambang mengaku dengan situasi terkini yang menyebut demokrasi Indonesia sedang diontang-anting. Ia mengatakan bahwa sesuai temuan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) diduga ada intervensi dari lembaga eksekutif ke lembaga yudikatif.
-
Siapa yang sebut hukum di Indonesia terguncang? Juru Bicara Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Chico Hakim menyebut, bahwa putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia capres-cawapres menjadi persoalan serius terkait hukum di Indonesia.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Kenapa Indef khawatir dengan BPN? 'Dugaan saya ini yang akan terjadi pada Badan Penerimaam Negara, satu hingga dua tahun, bagaimana koordinasi, bagaimana membuat SOP yang bagus,' kata Eko. 'Namun sampai hari ini kasus tidak terselesaikan dari asuransi bahkan perbankan. Memang problem kelembagaan ya ketika kelembagaan diubah bukan otomatis yang menghasilkan angka-angka yang fantastis di tax ratio,' terang Eko.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
Kondisi perekonomian Indonesia saat ini terkena imbasnya. Investor banyak yang membawa uangnya keluar (outflow), IHSG tertekan serta Rupiah melemah. Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi pasca pilpres 2014 silam.
"Di 2014 tidak ada kegaduhan berlebihan. Pasar segera catatkan pembelian pasca pemilu. Akibat instabilitas politik, saat ini investor asing justru catatkan penjualan bersih atau nett sells di pasar reguler sebesar Rp 11,7 triliun sebulan pasca pencoblosan. IHSG alami koreksi hingga 7,63 persen dan Rupiah merosot 2,7 persen," ujarnya.
Dia berharap rekonsiliasi pasca pilpres bisa segera dilakukan agar suasana kembali kondusif dan perekonomian berjalan dengan baik. "Saya kira diperlukan rekonsiliasi bukan pendekatan hukum paska Pilpres ini. Keretakan sosial antar pendukung dan elit harus segera dicari solusinya. Tujuannya agar iklim investasi kembali kondusif dan pemerintah bisa fokus perbaiki masalah struktural seperti daya saing dan kemudahan berbisnis," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Memanasnya kondisi politik di Indonesia dinilai akan menyebabkan ketidakpastian ekonomi di tanah air.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSaat ini investor cenderung memperhatikan arah kebijakan, kemungkinan perubahan-perubahan di sisi pemerintah yang akan mempengaruhi bisnis.
Baca SelengkapnyaHarus diakui, kinerja investasi selama tahun politik akan sangat berpengaruh.
Baca Selengkapnyakondisi ini juga lumrah terjadi di sejumlah negara. Bahkan, sekelas negara ekonomi maju seperti Amerika Serikat (AS) hingga China.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena pelaksanaan pemilihan umum 2024 berjalan lancar. Jokowi menargetkan arus modal masuk dan investasi kembali masuk ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaBanyak daerah yang sedang ada pemilihan, menjadi kurang menarik di mata para investor.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengakui banyak pelaku bisnis wait and see karena khawatir situasi politik
Baca SelengkapnyaStabilitas ekonomi sangat sensitif terhadap pergerakan politik yang luar biasa.
Baca SelengkapnyaAndika berbicara keras mengkritik pemerintah terkait kondisi perekonomian yang sulit diprediksi.
Baca SelengkapnyaDia pun meminta agar para capres dan cawapres bisa menyampaikan gagasan sesuai dengan data yang benar.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca Selengkapnya