Peneliti Beberkan Alasan Indonesia Masih Butuh Impor Jagung
Merdeka.com - Peneliti dari Visi Teliti Saksama, Nanug Pratomo, mengatakan keputusan impor jagung yang dilakukan pemerintah selama ini sudah tepat. Sebab, produksi jagung yang dihasilkan dari para petani jagung dalam negeri masih memiliki kelemahan.
"Selama ini kita liat jagung yang dihasilkan domestik ini masalah kadar air lebih dari 15 persen. Kedua adalah soal harga yang sering kali masih dinilai terlalu tinggi. Industri pakan selama ini dan juga para peternak itu mengeluhkan harga jagung yang masih tinggi," ujarnya dalam sebuah diskusi yang digelar di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (21/1).
Namun, dia juga mengatakan, harga jagung pakan domestik yang tinggi tersebut juga tidak terlepas dari rantai pasok yang panjang. Mulai dari petani, kemudian dikumpulkan kepada para pengepul, lalu masuk ke pedagang besar, pengecer, hingga ke konsumen.
-
Kenapa BULOG impor jagung? Tingginya harga jagung pakan di tingkat peternak direspon Pemerintah dengan menugaskan Perum Bulog dalam penyediaan pasokan dan penyaluran jagung kepada peternak sasaran atau koperasi peternak sasaran sehingga tugas publik pemerintah untuk stabilisasi harga jagung pakan dan menjaga senyum peternak bisa terealisasi.
-
Bagaimana Jokowi melihat hasil panen jagung? “Ini adalah jagung yang kita tanam 3 bulan yang lalu, tepatnya 107 hari yang lalu kita ke sini, kita tanam, dan hasilnya ini. Memang ada yang sudah bagus-bagus, gede-gede, tapi juga ada yang masih (kecil) karena terlalu banyak air sehingga tadi dievaluasi dari Pak Mentan, dari Pak Bupati, dari petani memang paritnya harus lebih dikecilkan jaraknya dari 12 (meter) jadi 5 atau 6 meter,“ ujar Jokowi di kawasan food estate, Kamis (6/7).
-
Kenapa Kementan genjot produksi padi dan jagung? Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyebutkan untuk melakukan percepatan tanam, pemerintah akan memanfaatkan lahan rawa dan memfasilitasi para petani dengan benih, alsintan, pupuk, pestisida, serta bimbingan teknis.
-
Siapa yang mendukung produksi jagung di Gorontalo? Muljady menyampaikan terimakasih atas perhatian Presiden Joko Widodo dan jajaran Kementerian Pertanian yang terus mendukung jalanya produksi jagung. Salah satunya dukungan pemerintah terhadap pupuk yang saat ini mampu dipenuhi secara baik.
-
Bagaimana Kementan membantu produksi jagung di Gorontalo? Sebagai informasi, Kementan melalui Direktorat Perbenihan mengalokasikan bantuan benih senilai Rp65, 61 miliar ke Provinsi Gorontalo. Bantuan tersebut terdiri dari benih padi untuk lahan seluas 5.000 hektar senilai Rp2,92 miliar dan benih jagung dengan luas lahan 69.660 hektar sebesar Rp62,69 miliar.
-
Kapan BULOG mulai impor jagung? Untuk itu, BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton secara bertahap guna mengatasi defisit produksi pada kuartal IV 2023.
"Panjangnya rantai distribusi ini lah yang jadi penyebab kenapa harga jagung sangat fluktuatif dan dinilai menjadi tinggi. Ini jadi PR kita kalau bener-bener mau swasembada jagung," kata Nanug.
Selain itu, dia memprediksi produksi dalam negeri hingga 2029 mendatang diperkirakan akan mencapai 30 juta ton. Sementara, permintaan domestik sendiri mencapai 50 juta ton, sehingga permintaan dalam negeri masih belum tercukupi dan masih perlu impor.
"Produksi jagung kita mulai 2014 sampai 2018 memang beberapa tahun terakhir ini trennya alami peningkatan tapi persoalannya bisa penuhi kebutuhan dalam negeri atau tidak. Makanya kita butuh impor jagung," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Impor jagung itu nantinya akan dibeli dari sejumlah negara, di antaranya Brazil, Argentina, dan Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaDiharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaMentan Amran meminta Bulog segera membeli jagung dari petani agar tidak impor di kemudian hari.
Baca SelengkapnyaArief menekankan bahwa prioritas utama pemerintah adalah mengutamakan produksi dalam negeri, terutama menjelang panen raya jagung.
Baca SelengkapnyaBanyak negara kini memilih berjaga untuk kepentingan dalam negeri dengan cara menutup keran ekspor pangannya,
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaPemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Baca SelengkapnyaMahfud mempertanyakan komitmen pemerintah saat ini yang terus menerus impor pangan.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi IV DPR dari Fraksi PKS, Slamet, mengungkapkan kekhawatirannya terkait impor beras besar-besaran lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaSaid menilai perlu bagi pemerintah agar fokus terhadap program kemandirian pangan
Baca SelengkapnyaTarget ini seiring pemerintah menjamin tidak melakukan impor beberapa komoditas pangan di tahun 2025.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan Megawati ketika pidato dalam penutupan Rakernas V PDIP, di Ancol, Jakarta Utara
Baca Selengkapnya