Peneliti: Paket kebijakan ekonomi cuma manjakan pengusaha besar
Merdeka.com - Peneliti The Habibie Center, Zamroni Salim menilai paket-paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah Jokowi-JK tidak efektif dalam mendorong perekonomian. Paket kebijakan tersebut hanya memanjakan pengusaha besar dan melupakan pelaku usaha kecil dalam negeri.
Zamroni mengatakan, sejumlah paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan sejak 9 September 2015 lalu belum berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat.
"Cenderung paket kebijakan hanya kepada pengusaha atau investor yang besar," ujarnya di Gedung Habibie Center di Jakarta, Rabu (13/1).
-
Mengapa Kemendag fokus pada UMKM? “Pertemuan AEM-Plus Three menyoroti perkembangan implementasi Kerja Sama Ekonomi ASEAN Plus Three (APT) 2023--2024 dan laporan akhir Proyek Riset APT untuk menjembatani kesenjangan digital pada UMKM.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa fokus kebijakan pangan Jokowi? Kebijakan pangan dan pertanian pada era Jokowi secara umum sudah relatif bagus. Dari sisi produksi juga sudah dilakukan diversifikasi sumber, termasuk food estate dan pemberdayaan lahan rawa.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Apa yang dilakukan Kemendag untuk memperluas pasar ekspor? Kementerian Perdagangan terus memperluas pangsa ekspor produk Indonesia hingga ke Meksiko. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu dengan menggelar pameran Expo Indonesia en Mexico (EIM) pada 3--6 Agustus 2023 di kawasan World Trade Center, Mexico City, Meksiko dan menghadirkan 51 pelaku usaha di pameran tersebut.
-
Bagaimana Kemenko Perekonomian tingkatkan daya saing industri? 'Perjalanan transformasi industri untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah produknya masih Panjang, sehingga sinergi yang sudah terjalin selama ini harus dilanjutkan dan diperkuat lagi,' jelas Menko Airlangga.
Menurut Zamroni, paket kebijakan seharusnya fokus pada penguatan pasar domestik dan keberpihakan pada pelaku usaha kecil. Terlebih, tahun ini Masyarakat Ekonomi Asean sudah berlaku.
"MEA harus diperhatikan dengan serius, sosialisasi yang terus-menerus dan peningkatan daya saing dunia usaha, perlindungan dan keberpihakan pasar dalam negeri justru di pelaku usaha kecil, termasuk penyiapan tenaga kerja terdidik dan terampil," jelas dia.
Untuk itu, dia mengharapkan pondasi perekonomian yang sedang dibangun di tahun lalu masih terus berlanjut dan berdampak pada perbaikan perekonomian Indonesia.
"Pemerintah harus punya komitmen. Tanpa itu sektor riil dan dunia usaha tidak berjalan," ungkapnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Maka itu perlu adanya gagasan supaya kebijakan tidak salah arah.
Baca Selengkapnya99,62 Pelaku Usaha di Indonesia Ternyata Hanya Pengusaha Mikro, Apa Solusi Pemerintah?
Baca SelengkapnyaRelaksasi ini kata Andika hanya akan diberikan kepada usaha yang bisa menyerap tenaga kerja banyak di Jateng.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga BBM non subsidi hanya akan dirasakan oleh masyarakat kaya.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha ritel menolak wacana kebijakan kemasan rokok polos tanpa merek atau plain packaging produk tembakau.
Baca SelengkapnyaDukungan tersebut harus menjadi motivasi bagi perusahaan lain agar memiliki perhatian yang sama kepada UMKM.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan membeberkan beberapa langkah untuk mensejahterakan UMKM.
Baca SelengkapnyaKata ketua umum PKB ini, di Cina telah memberikan pelayanan yang memadai.
Baca SelengkapnyaPotensi tingginya kenaikan cukai rokok untuk tahun depan masih membayangi dan meresahkan peritel serta pelaku UMKM di Indonesia.
Baca Selengkapnya